5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Waisak, Gak Cuma Daging!

Dianggap bisa mengganggu pencernaan maupun meditasi

Waisak merupakan hari sakral bagi umat Buddha yang dirayakan setiap tahunnya. Hari tersebut bertujuan untuk mengenang kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafat) Sang Buddha. Pada tahun ini, Waisak akan berlangsung pada 23 Mei 2024.

Perayaan hari penting keagamaan di Indonesia tidak bisa lepas dari kuliner tertentu, termasuk saat Waisak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa umat Buddha sangat menjaga pola makan dan bahan makanan yang akan dikonsumsi. Bahkan, sejumlah umat Buddha dengan aliran tertentu benar-benar tidak menyantap makanan berbahan daging maupun seafood.

Makanan yang disantap diyakini dapat berdampak pada kesejahteraan jasmani dan rohani. Oleh sebab itu, umat Buddha gak bisa sembarangan menyantap makanan. Berikut ini beberapa jenis makanan yang patut dihindari saat Waisak.

1. Daging dan seafood

5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Waisak, Gak Cuma Daging!ilustrasi daging (freepik.com/stockking)

Umat Buddha memiliki cara berpuasa tersendiri yang disebut Atthasila, Latihan Delapan Aturan Kemoralan. Sila kesatu, yakni Panatipata veramani sukkhapadam samadiyami. Hal ini berarti bertekad melatih diri untuk menghindari menyakiti dan membunuh makhluk hidup apapun.

Ajaran Buddha ini berfokus pada tidak menyakiti dan membunuh makhluk hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka banyak umat Buddha yang tidak menyantap daging,  telur, ikan, dan berbagai jenis seafood. Sehingga, mereka memiliki menjadi vegetarian serta tetap menjaga pola makan.

Dilansir Sentient Media, alasan lainnya karena makhluk hidup adalah reinkarnasi. Jadi, memakan makhluk hidup seperti memakan orang yang dicintai atau orang lain. Selain itu, makan daging dapat menyebabkan makhluk lain mengalami ketakutan.

Faktanya, tidak semua umat Buddha menghindari makan daging. Di China dan banyak umat Buddha di Tibet tetap memakan produk daging. Sebab, kondisi geografis dan iklim membuat tanaman sayuran sulit tumbuh dan produk segar terbatas. 

Walau diperbolehkan, tetap ada aturannya, lho. Sebagian penganut Buddha diperbolehkan makan daging, selama hewan tersebut tidak dibunuh secara khusus untuk dikonsumsi. Selain itu, tidak menyaksikan penyembelihan. 

2. Makanan pedas dan berminyak

5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Waisak, Gak Cuma Daging!ilustrasi makanan pedas dan berminyak, menudo (unsplash.com/jarritos)

Ternyata, umat Buddha gak hanya menghindari daging, telur, ikan, dan seafood. Mereka juga disarankan menghindari makanan pedas dan berminyak. Makanan tersebut memang kerap menggugah selera bagi penggemarnya.

Rasa pedas di lidah akan menyebabkan sensasi panas ketika sudah sampai di perut. Selain itu, pedas karena adanya capsaicin yang bersifat seperti minyak tidak akan mudah hilang meski telah minum air. Respon fisik juga akan terjadi saat memakan sesuatu yang pedas, seperti berkeringat, kesemutan pada lidah dan bibir, hingga sakit perut maupun sakit kepala.

Mengonsumsi makanan pedas secara rutin juga dapat mengiritasi sistem pencernaan, seperti asam lambung atau maag. Sedangkan makanan berminyak apalagi memiliki kandungan lemak yang tinggi, dapat menyebabkan penambahan berat badan, kolesterol, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh sebab itu, makanan yang pedas dan berminyak kerap dihindari atau sesekali tetap dikonsumsi, tapi dalam porsi lebih sedikit. 

Baca Juga: Perbedaan Candi Hindu dan Buddha, Serupa tapi Tak Sama!

3. Alkohol dan tembakau

5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Waisak, Gak Cuma Daging!ilustrasi alkohol (unsplash.com/elevatebeer)

Selanjutnya, alkohol dan tembakau juga patut dihindari oleh umat Buddha saat Waisak. Hari itu merupakan hari kesucian dan spiritualitas, sehingga disarankan tidak mengkonsumsi alkohol dan tembakau. Alkohol gak hanya berupa minuman, biasanya juga ditambahkan dalam masakan untuk menjadi penyedap dan memberikan rasa yang lebih kaya.

Tidak mengonsumsi alkohol juga menjadi penerapan dari sila kelima dalam Atthasila. Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadam samadiayami. Bermakna, melatih diri untuk menghindari segala minuman keras serta bahan-bahan lainnya yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.

Walau sebagian umat Buddha meyakini bahwa mengonsumsi alkohol tidak secara tegas dilarang. Namun, alkohol dan obat-obatan lain dapat mempersulit pencapaian kejernihan pikiran untuk meditasi. Sehingga, mengonsumsi alkohol dan tembakau saat Waisak dapat mengurangi kekhusyukan saat merayakannya.

4. Aneka jenis bawang-bawangan

5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Waisak, Gak Cuma Daging!ilustrasi berbagai jenis bawang (freepik.com/kamranaydinov)

Tahukah kamu kalau umat Buddha juga menghindari aneka jenis bawang-bawangan? Terutama, bawang putih dan bawang merah yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Mereka juga memilih tidak mengonsumsi daun bawang dan sayur lain yang masih dekat dengan bawang.

Dilansir News18, bawang-bawangan dianggap sebagai makanan Rajasik dan sebaiknya dihidari. Dalam Ayurweda, makanan yang ada di bumi dibagi menjadi tiga jenis, yakni Satvik, Rajasik, dan Tamasik. Disesuaikan dengan sifat alaminya.

Makanan Rajasik berarti memiliki sifat penuh nafsu, gairah, dan perangsang. Terdiri dari campuran pedas, panas, dan asin. Khususnya makanan yang rasa dan bumbunya terlalu tajam.

Makanan dengan sifat tersebut dianggap dapat meningkatkan hal-hal yang bersifat negatif, gairah seksual, kegelisahan, dan meningkatkan tekanan darah. Oleh sebab itu, umat Buddha saat Waisak disarankan tidak mengonsumsi makanan dengan rasa yang kuat, seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah yang tajam lainnya. Karena, dianggap mengaburkan kemampuan bermeditasi dan dapat menimbulkan bau tidak sedap.

5. Makanan olahan dan kemasan

5 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Waisak, Gak Cuma Daging!ilustrasi makanan kemasan (freepik.com/freepik)

Satu lagi nih jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat Waisak, yakni makanan olahan dan kemasan. Kedua jenis makanan ini memang praktis dan mudah untuk dikonsumsi. Sayangnya, banyak yang mengandung pengawet dan perasa buatan, sehingga dianggap tidak menyehatkan.

Selain itu, makanan olahan, makanan kemasan, dan junk food termasuk dalam makanan Rajasik. Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan kolesterol, hipertensi, sifat lekas marah, mudah terpancing emosi negatif, dan mood yang tidak stabil. Orang yang sering mengonsumsi makanan Rajasik juga dianggap lebih tertarik pada kekuatan, kemewahan, jabatan, dan kesuburan.

Ternyata, saat Waisak tidak cukup dengan menghindari daging. Makanan lainnya juga berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh hingga mengaburkan bermeditasi yang seharusnya penuh ketenangan. Dihindari bukan berarti sama sekali tidak boleh ya, sebagian umat Buddha tetap mengonsumsinya, tapi dalam porsi lebih sedikit. 

Baca Juga: Perbedaan Kuil Buddha dan Kuil Shinto di Jepang, Sudah Tahu?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya