4 Mitos vs Fakta Susu Oat yang Wajib Kamu Tahu

Masa, sih, susu oat gak ada oat-nya?

Ketika jajan kopi, hampir semua dari kita pernah mendapat pertanyaan ini dari baristanya: “Mau ganti pakai susu oat, Kak?”. Beberapa tahun terakhir, jenis susu yang berasal dari gandum ini emang sedang digandrungi. Khususnya buat orang-orang yang mengalami intoleransi laktosa atau yang menerapkan gaya hidup vegan.

Yup, susu oat ini jadi alternatif minuman non-dairy bagi sebagian orang karena nilai gizinya yang gak kalah bermanfaat bagi tubuh daripada susu sapi. Makin populernya jenis susu ini, makin banyak pula informasi mengenai mitosnya.

Apakah kamu pernah tahu informasi mitos tersebut? Nah, biar gak salah kaprah, lebih baik simak dulu penjelasan tentang mitos vs fakta susu oat di bawah ini.

1. Mitos: Susu oat lebih berbahaya dari susu sapi

4 Mitos vs Fakta Susu Oat yang Wajib Kamu TahuSusu oat dan susu sapi sama-sama sehat. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Fakta: Tergantung kebutuhan masing-masing tubuh. Susu sapi tinggi kalsium, sedangkan susu oat tinggi seratnya

Kamu mungkin pernah mendengar mitos ini. Susu oat dianggap tidak cukup memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh sebagaimana susu sapi. Sebab, kandungan kalsiumnya tidak terlalu banyak. Padahal, minum susu sekadar untuk memenuhi kebutuhan kalsium.

Gak sedikit pakar nutrisi yang mengkritik argumen di atas. Menurut mereka, susu oat justru bisa jadi alternatif susu sapi yang kandungan gizinya hampir mirip. Hanya saja, susu oat lebih banyak kandungan serat, protein, dan vitaminnya. Dengan begitu, susu oat tetap bermanfaat bagi tubuh sesuai kebutuhan.

2. Mitos: Susu oat berbahaya karena indeks glikemik tinggi

4 Mitos vs Fakta Susu Oat yang Wajib Kamu Tahuilustrasi susu oat (freepik.com/bublikhaus)

Fakta: Perlu menilai nutrisi dari keseluruhan tubuh

Di media sosial sempat viral dengan adanya seorang ahli gizi yang menyebutkan kalau susu oat sebenarnya tidak baik bagi tubuh. Salah satu yang pernah viral adalah pernyataan dari seorang Holistic Nutritionist bernama Carley Nadine.

Menurutnya, susu oat memiliki indeks glikemik yang tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darahmu secara drastis yang akan berefek pada hormon, inflamasi, hingga menimbulkan kecemasan. Hal ini salah satunya disebabkan karena enzim yang digunakan saat proses produksi susu telah memecah pati oat menjadi gula.

Namun, faktanya enggak begitu. Berdasarkan data dari Medical News Today, disebutkan kalau kandungan gula susu oat adalah 130 kalori, sedangkan susu sapi 259 kalori. Artinya, kandungan gula susu oat lebih sedikit 50 persen dari susu sapi. Jadi, susu oat aman banget buat dikonsumsi.

3. Mitos: Minyak kanola dalam susu oat membuat inflamasi

4 Mitos vs Fakta Susu Oat yang Wajib Kamu TahuCanola oil (123rf.com)

Fakta: Minyak kanola adalah minyak tidak jenuh yang justru terbukti memiliki keuntungan antiinflamasi

Minyak kanola jadi salah satu komposisi penting dalam pembuatan susu oat. Minyak nabati satu ini berfungsi untuk pengemulsi yang menjaga air dan oat tercampur dengan baik sehingga memunculkan tekstur yang lembut dan rasa yang lebih creamy.

Namun, ada pendapat kalau minyak kanola ini mengandung lemak yang mengakibatkan inflamasi. Sebuah studi tahun 2018 yang dipublikasikan dalam jurnal Journal of Agricultural and Food Chemistry menyebutkan kalau memanaskan minyak kanola menghasilkan senyawa yang meningkatkan inflamasi atau peradangan pada tikus. Temuan ini kemudian juga didukung pendapat pakar gizi lainnya bahwa minyak kanola bukanlah minyak nabati yang cukup sehat.

Tapi, gak sedikit pakar yang mengkritisi temuan tersebut. Menurut Allison Enke, RD, seorang ahli nutrisi dari Whole Foods Market mengatakan bahwa minyak kanola mengandung omega-3 antiinflamasi yang lebih tinggi daripada minyak nabati lainnya. Kandungan ini bermanfaat buat kesehatan jantung kita.

4. Mitos: Susu oat gak ada oat-nya

4 Mitos vs Fakta Susu Oat yang Wajib Kamu TahuSusu Oatside mengandung 10 persen bubuk oat. (instagram.com/oatside)

Fakta: Susu oat mengandung 10 persen oat

Nah, mitos ini, nih yang sering jadi perdebatan juga khususnya di kalangan awam. Kalau kamu pernah coba mengonsumsi susu oat, pasti ada sedikit merasakan tekstur oat yang khas itu, kan? Jadi, apa mungkin susu oat sama sekali gak ada oat-nya?

Pada dasarnya, susu oat diolah dengan menggunakan air dan oat saja. Tapi, demi pemenuhan kandungan gizi serta memunculkan rasa yang gurih dan creamy, beberapa produk susu oat juga menggunakan bahan-bahan pendukung lainnya.

Misalnya, susu Oatside yang jadi salah satu merek susu oat paling digemari di Indonesia. Komposisinya mengandung 10 persen oat bubuk dan air. Sementara itu, bahan pelengkap lainnya adalah minyak kanola, penstabil fosfat, penstabil kalsium karbonat, dan garam. Jadi, susu oat udah pasti tetap mengandung oat sebagai bahan bakunya, ya! 

5. Kesimpulannya, susu oat sangat aman dikonsumsi dan jadi campuran untuk minuman lain seperti kopi

4 Mitos vs Fakta Susu Oat yang Wajib Kamu TahuSusu oat bisa jadi campuran kopi juga. (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sekarang makin paham, dong, tentang fakta-fakta susu oat? Nyatanya, susu nabati yang satu ini tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi. Kamu juga sangat boleh menggunakannya sebagai campuran minuman lain seperti kopi. Dengan menggunakan susu oat, kopi susumu akan terasa lebih creamy dan kental. Cocok buat jadi minuman pendamping ngemil sore kamu.

Namun, tetap saja konsumsi yang berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Susu oat tidak dianjurkan dikonsumsi bagi penderita penyakit ginjal karena adanya kandungan fosfor di dalamnya yang bisa berbahaya bagi tubuh.

Gendhis Arimbi Photo Verified Writer Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Bima Anditya Prakasa

Berita Terkini Lainnya