5 Alternatif Mi yang Lebih Sehat dari Mi Terigu, Gak Bikin Gendut!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak dapat dimungkiri bahwa hidangan mi sangat disukai masyarakat Indonesia. Dari anak-anak hingga orang tua pun gemar menyantap hidangan yang berbahan dasar tepung terigu ini.
Masalahnya, Indonesia masih mengandalkan gandum sebagai bahan baku terigu yang sampai saat ini masih diimpor. Kabar buruknya adalah harga mi diperkirakan akan naik terkait pasokan gandum yang tersendat akibat perang yang tak berkesudahan. Untuk mengantisipasi kenaikan harga mi, tak ada salahnya mencoba jenis mi lain yang bukan terbuat dari terigu. Berikut pilihannya.
1. Mi jagung
Sesuai namanya, mi jagung adalah mi yang memakai bahan dasar tepung jagung. Cita rasa mi jagung tidak jauh berbeda dengan mi terigu yang ada di pasaran. Variasi masakan mi jagung bisa dibuat mi goreng, mi bakso, dan hidangan lainnya.
Keunggulan mi jagung antara lain tinggi serat, rendah lemak, memiliki kandungan beta karoten, lutein, dan zaexanthin. Yang pasti, mi ini gak perlu diimpor. Mi jagung juga aman dikonsumsi penderita autisme.
2. Mi sagu
Sagu merupakan salah satu makanan inti di wilayah Indonesia Timur. Di sana, sagu diolah menjadi papeda atau sagu bakar. Bagaimana jika sagu diolah menjadi mi? Gak kalah lezat kok dengan mi dari terigu, hanya ukuran mi sagu lebih besar dan lebih bening.
Teksturnya kenyal karena pembuatan mi sagu memanfaatkan batang pohon sagu sebagai bahan utamanya. Meski tidak memakai bahan pengawet, mi sagu lebih tahan lama dibanding mi dari terigu. Sebelum dimasak, mi sagu cukup direndam dalam air dingin atau diseduh air panas beberapa saat karena kalau direbus teksturnya menjadi lembek.
Baca Juga: 7 Kuliner Berbahan Sagu yang Jarang Orang Tahu, Ada Sagu Porno!
3. Mi lethek
Editor’s picks
Pernah dengar mi lethek? Bagi yang belum tahu, mi lethek berasal dari daerah Bantul, Yogyakarta. Warnanya yang gelap keabuan berasal dari tepung tapioka dan singkong kering. Tak heran mi ini dinamakan lethek yang dalam bahasa Jawa artinya kotor atau kusam.
Mi lethek merupakan makanan yang sehat karena bahannya alami, tidak menggunakan bahan kimia ataupun pengawet. Buat yang sedang diet, mi lethek bisa menjadi pilihan karena tinggi serat dengan karbohidrat dan natrium yang rendah. Mie ini juga rendah gluten, lho.
4. Bihun
Jenis mi yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Bihun adalah makanan yang asalnya dari China. Arti kata bi adalah 'beras' dan hun adalah 'tepung'. Jadi, bihun secara harfiah berarti 'tepung beras' sehingga bihun disebut juga rice vermicelli.
Bentuk bihun sangat tipis dan panjang. Biasanya bihun dijual dalam bentuk kering. Bihun banyak ditemukan pada jajanan, seperti bakso, ketoprak, isi lumpia, tahu isi, atau laksa. Dalam masakan, bihun bisa dibuat menjadi bihun kuah dan bihun goreng.
5. Sohun
Siapa yang suka terkecoh sohun dengan bihun? Sekilas bihun dan sohun memang tampak mirip. Perbedaannya terletak pada bahan pembuatannya. Sohun terbuat dari pati kacang hijau. Warnanya putih transparan.
Sohun kering teksturnya lentur dan kuat. Namun, ketika sudah direbus, teksturnya menjadi lebih tebal dan licin. Sohun tidak perlu dimasak, cukup rendam dengan air mendidih selama 5--15 menit sampai matang atau melunak.
Kelima jenis mi tersebut sehat dan rasanya juga tidak mengecewakan, bisa menjadi pengganti mi terigu. Kalau kamu, paling suka jenis mi yang mana, nih?
Baca Juga: Resep Soun Goreng Pedas, Menu Sederhana yang Bikin Kalap
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.