Jadi Camilan Favorit, Ini 5 Manfaat yang Dimiliki oleh Kuaci

07 Apr 2019, 19:55 WIB

studiofmp.com

Biji bunga matahari mungkin terdengar asing bagi kita. Meski kita sering mendengar namanya, namun berbeda dengan bunga lainnya, bunga matahari sendiri jarang ditemukan di daerah perkotaan. Biasanya bunga yang bisa mencapai ukuran raksasa ini ditanam di lahan yang luas atau kebun bunga.

Nah jika bunganya saja jarang ada, bagaimana dengan bijinya? Uniknya, dibandingkan dengan bunganya, biji bunga matahari atau yang juga dikenal dengan nama kuaci justru mudah ditemukan di mana-mana bahkan menjadi camilan favorit banyak orang.

Bukan hanya enak, dan bikin ketagihan, tidak banyak orang yang tahu jika biji bunga matahari atau kuaci ternyata memiliki banyak manfaat lho! Penasaran?

1. Membantu mengontrol kadar gula darah berlebih

unsplash.com/Kate

Meski ukurannya mungil-mungil, tapi siapa sangka jika biji bunga matahari atau kuaci ternyata kaya akan serat dan magnesium. Serat memiliki banyak fungsi salah satunya adalah memperlambat penyerapan gula dalam darah. Sedangkan magnesium dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Dan meski keduanya memiliki fungsi yang berbeda tapi keduanya dapat memberikan manfaat yang sama yaitu mengontrol kadar gula darah berlebih dalam tubuh yang juga bisa menjadi pemicu untuk penyakit diabetes.

2. Menyehatkan kulit

unsplash.com/Auntumn Goodman

Selain merawat kulit dari luar dengan menggunakan berbagai produk skincare, untuk menjaga kulit tetap lembab dan sehat kamu juga perlu perawatan dari dalam. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin E dalam tubuh.

Bukan rahasia lagi jika vitamin E bisa mengurangi sel kulit mati yang disebabkan oleh sinar UV dan menjaga agar kulit selalu terlihat sehat dan kencang. Dan meski saat ini ada banyak produk vitamin E yang dijual di pasaran, akan lebih baik kalau kamu mendapatkan asupan vitamin E secara alami.

Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi seperempat cangkir biji bunga matahari atau kuaci setiap harinya.

3. No more bad mood

unsplash.com/Gian Cescon

Selain mampu mengurangi kadar gula darah, magnesium sulfat yang dimiliki oleh kuaci ternyata juga mampu memberikan perasaan bahagia dengan cara meningkatkan zat serotonin yang jadi penyebab utama munculnya perasaan bahagia dan mengurangi hormon kortisol. Hormon kortisol sendiri adalah hormon kecemasan.

Tubuh memproduksi hormon ini saat kita merasa ketakutan dan membuat kita jadi lebih waspada dari biasanya. Tapi terlalu banyak hormon kortisol dalam tubuh justru akan membuat kita mudah panik, dan tertekan.

Nah kalau akhir-akhir ini kamu sering dilanda perasaan cemas karena alasan yang tidak jelas, kamu bisa mengganti camilan harian kamu dengan kuaci.

4. Bukan hanya kulit, kuaci juga membuat rambut jadi lebih sehat

unsplash.com/Hailey Reed

Bukan hanya kulit yang diuntungkan jika kamu mengonsumsi banyak kuaci tapi juga rambut.

Ini karena vitamin E yang ada dalam kuaci juga dapat membuat rambut jadi lebih sehat dan berkilau. Manfaat lainnya yang kamu dapatkan dari kuaci adalah kandungan kalsium yang dapat meningkatkan aliran darah ke kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut baru. Alhasil rambut kamu akan jadi lebih tebal dan sehat.

5. Membuang racun yang ada di dalam tubuh

nzgreen.tistory.com

Makanan, gaya hidup yang tidak baik, membuat tubuh kita dipenuhi racun yang jika dibiarkan akan menjadi pemicu timbulnya penyakit berbahaya. Untuk itulah kita perlu melakukan detoksifikasi untuk mengeluarkan racun dalam tubuh.

Selain mengonsumsi beberapa makanan seperti brokoli, berolahraga, dan minum air putih dalam jumlah yang cukup, mengonsumsi kuaci secara teratur juga mampu mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh.

Kuaci mengandung selenium yang dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Terakhir, selenium juga dapat memperbaiki sel tubuh yang rusak akibat racun tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.