Kenapa Donat Selalu Alot setelah Dingin?

Donat merupakan camilan manis favorit orang Indonesia yang sudah ada sejak 1968 ketika American Donut membuka stan di Djakarta Fair (saat ini Pekan Raya Jakarta). Namun saat dingin, teksturnya menjadi alot atau keras sehingga tidak menggugah selera, nih.
Donat yang alot atau keras saat dingin biasanya disebabkan oleh cara pembuatannya yang salah, seperti jumlah air dan bahan tambahan yang dimasukkan dalam adonan, lho. Berikut kesalahan yang bisa menyebabkan donat alot setelah dingin. Yuk, cari tahu!
1. Tidak ditambah kentang
Penambahan kentang dalam adonan ternyata dapat membuat tekstur donat tetap lembut meskipun sudah dalam keadaan dingin, lho. Umumnya, kamu bisa mencampur 200 gram kentang yang dihaluskan dengan 500 gram tepung terigu bisa protein tinggi.
Namun, kentang wajib dikukus terlebih dahulu, sebelum dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan. Mengukusnya juga tidak boleh sembarangan. Kentang harus dikukus dengan kondisi masih berkulit atau belum dikupas dan dibelah dua.
Apabila kulitnya dikupas, kentang akan menyerap lebih banyak air ketika dikukus. Hal ini membuat adonan kentang yang telah dihaluskan menjadi lebih berair, yang berpengaruh pada hasil akhir donat. Sebaiknya, dicuci hingga bersih saja lalu dikukus. Setelah matang, baru kupas kentang.
2. Takaran air tidak tepat
Apabila adonan sudah keras sejak awal, maka hasil akhir donat akan bertekstur alot setelah dingin. Adonan yang keras umumnya menunjukkan takaran air yang kurang. Karena itu saat adonan dirasa keras, segera tambahkan air. Namun, penambahan air pada adonan yang keras harus dilakukan sebelum memasukkan margarin.
Proses pembuatan donat selalu dimulai dengan mencampur tepung terigu, ragi instan, susu bubuk, dan gula, lalu kentang. Baru masukkan telur serta air sedikit demi sedikit sampai adonan kalis. Lalu, tambahkan margarin dan garam. Setelah ditambah margarin, jangan menambahkan air karena gluten yang terbentuk bisa rusak dan menyebabkan donat gagal.
3. Proses fermentasi kurang lama
Proses fermentasi juga berpengaruh terhadap hasil akhir donat. Apabila proses fermentasi kurang lama, adonan biasanya belum mengembang secara sempurna dan dapat membuat tekstur donat menjadi bantat atau alot, lho.
Waktu proses fermentasi dapat sangat berpengaruh terhadap suhu tempat adonan dibuat. Umumnya, semakin panas suhunya, maka proses fermentasi adonan akan semakin cepat. Diamkan adonan dengan penutup selama 25-30 menit.
Tetapi, apabila dilakukan di ruangan dingin karena ber-AC, proses fermentasi adonan akan melambat dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Karena itu, perhatikan suhu ruangan saat membuat donat agar tidak gagal.
Meskipun sering dianggap sepele, tetapi kesalahan di atas bisa berpengaruh pada tekstur akhir donat, lho. Sebaiknya, perhatikan takaran air, bahan tambahan, hingga suhu ruangan saat proses fermentasi adonan agar hasil donat jadi memuaskan.