Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi nasi putih (unsplash.com/jjik_da)

Saat menyantap nasi di restoran, kamu pasti sering merasakan bahwa nasi tersebut lebih enak dan pulen daripada nasi buatan sendiri di rumah. Tak sedikit orang yang bertanya-tanya tentang rahasia di balik tekstur nasi yang lembut dan tidak mudah kering ini. 

Ternyata, ada beberapa faktor yang membuat nasi di restoran memiliki rasa yang sempurna dan enak, mulai dari pemilihan beras hingga teknik memasak. Melansir situs Mashed, berikut alasan nasi di restoran lebih pulen dan enak daripada nasi buatan sendiri.

1. Menggunakan penanak nasi besar

Ilustrasi rice cooker untuk memasak nasi (unsplash.com/MChe Lee)

Faktor pertama yang membuat nasi di restoran lebih pulen dan enak dibandingkan nasi buatan sendiri adalah peralatan masak yang digunakan. Di restoran yang memproduksi masakan dalam jumlah besar, biasanya menggunakan penanak nasi (rice cooker) komersial dan berukuran besar.

Alat ini memiliki pengaturan tertentu yang tidak hanya memudahkan untuk memasak nasi yang banyak, tetapi juga menjaga nasi tetap hangat setelah dimasak. Selain itu, panas yang merata dan tekanan yang pas akan menghasilkan tekstur yang konsisten pada nasi. Gak heran kalau semua nasi di restoran pulennya merata.

2. Berasnya berkualitas bagus

Ilustrasi beras yang berkualitas bagus (unsplash.com/keskinlerinmehmet)

Alasan kedua nasi di restoran lebih pulen yakni pilihan beras yang berkualitas bagus. Para koki sudah sangat paham perbedaan antara beras yang kualitasnya bagus dan tidak, serta hasilnya setelah dimasak.

Restoran biasanya memilih beras premium dan berkualitas tinggi. Di antaranya seperti beras pandan wangi, rojolele, atau beras Jepang. Beras-beras tersebut memiliki aroma, tekstur, dan rasa yang lebih baik.

Selain itu, koki juga akan memastikan beras yang digunakan adalah beras baru, bukan beras yang sudah lama disimpan. Beras baru memiliki kadar air yang cukup, sehingga lebih mudah dimasak dan membuat nasi jadi pulen tanpa perlu banyak tambahan air.

3. Tidak menggunakan nasi instan

Ilustrasi nasi putih (unsplash.com/Pille R. Priske)

Nasi instan memang jarang ditemukan di Indonesia, karena orang-orang di sini lebih suka nasi yang dimasak dari beras dan disajikan hangat. Namun, di luar negeri, banyak minimarket atau convenience store yang menjual nasi instan dalam keadaan beku ini. Untuk menikmatinya, nasi tinggal dihangatkan di microwave hingga lunak.

Namun, para koki di restoran tidak pernah menggunakan nasi instan. Alasannya simpel, yakni rasa dan teksturnya tidak seenak nasi yang dimasak dari beras. Tekstur nasi instan cenderung kering, tidak lembut, rasanya sudah "rusak," serta harganya lebih mahal. Restoran tentu tidak mau mengambil risiko menghidangkan nasi instan ini untuk para pelanggannya.

4. Mencuci beras dengan cara yang tepat

Ilustrasi orang mencuci beras (vecteezy.com/norn-prarinya)

Sebelum dimasak, beras harus dicuci dengan cara yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran, kerikil, atau sisa-sisa kulit yang barangkali masih menempel pada beras.

Kegiatan tersebut mungkin dianggap sepele, tetapi berpengaruh pada tampilan dan tekstur nasi nantinya. Orang-orang di restoran biasanya mengaduk beras dalam air bersih, meniriskannya, dan mengulang dua langkah tersebut hingga 2-3 kali hingga bersih.

Namun, sebaiknya jangan sampai benar-benar bersih hingga airnya bening. Hal ini membuat beras kehilangan banyak pati, sehingga teksturnya jadi tidak pulen lagi. 

5. Menambahkan mentega atau minyak pada nasi

Ilustrasi penambahan ghee pada nasi (unsplash.com/rajat_sarki)

Selain pulen, nasi di restoran bisa jadi sangat gurih dan aromanya enak banget. Tak jarang, para koki menambahkan beberapa jenis bahan makanan yang mengandung lemak, seperti mentega, minyak, atau ghee, ke dalam nasi.

Lemak tersebut melapisi setiap butiran nasi dan memberikan tambahan rasa, agar rasanya enak. Untuk beberapa jenis nasi, seperti basmati, penambahan lemak juga membuatnya tidak saling menempel dan hasilnga tetap pulen.

Jika kamu ingin menambahkan minyak atau mentega, gunakan sekitar setengah hingga satu sendok makan, lalu masukkan ke dalam rice cooker dan dimasak bersama beras hingga matang. Kamu juga bisa menambahkannya saat nasi hendak dihidangkan dan dalam kondisi hangat.

Satu hal yang perlu diperhatikan, tips ini tidak cocok untuk semua jenis nasi, seperti nasi sushi yang cenderung membutuhkan nasi bertekstur lengket. 

6. Menambahkan cuka pada air rebusan beras

Ilustrasi cuka masak (unsplash.com/clockwork_lemon)

Selain mentega dan minyak, tak jarang para koki menambahkan cuka atau perasan jeruk nipis ke dalam air yang nantinya digunakan untuk memasak nasi. Asam dari cuka akan bantu membilas pati yang berlebih dari butiran beras, sehingga beras jadi pulen dan tidak terlalu lembek atau lengket.

Cuka yang ditambahkan pun tidak banyak, sehingga kamu gak pelu khawatir rasa nasi menjadi masam atau kecut. Kamu hanya perlu menambahkan sekitar satu sendok teh cuka untuk setiap dua cangkir air yang digunakan. 

7. Memasak setiap jenis beras dengan tepat

Ilustrasi koki memasak di dapur restoran (unsplash.com/johnathanmphoto)

Orang awam yang hanya memasak satu jenis beras setiap harinya mungkin berpikir bahwa semua beras bisa dimasak dengan metode yang sama. Faktanya, beberapa jenis membutuhkan waktu memasak lebih lama dibandingkan yang lain, dan ada pula yang membutuhkan lebih banyak air. 

Koki di restoran tentu sudah sangat paham tentang hal tersebut. Mereka bisa membedakan setiap jenis beras dan metode memasak yang tepat.

Misalnya pada beras basmati yang jadi pelengkap sempurna untuk masakan kari India. Nasi tersebut harus dimasak dengan dengan api kecil. Sedangkan, beras merah membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak dan air rebusannya harus lebih banyak.

8. Menambahkan bahan aromatik

Ilustrasi bawang putih (pixabay.com/Anrita1705)

Alasan lain kenapa nasi di restoran bisa jadi pulen dan enak adalah penambahaan bumbu atau bahan-bahan aromatik. Misalnya seperti bawang bombai, bawang putih, daun pandan, seledri, jahe, serai, dan sebagainya, tergantung masakan yang hendak dipadukan dengan nasi ini.

Kamu bisa menumis bahan-bahan aromatik menggunakan mentega atau minyak goreng terlebih dahulu, supaya aromanya keluar dan harum. Setelah itu, masukkan ke dalam nasi bersama air dan masak sampai matang. Nasi buatanmu akan seenak restoran.

9. Berasnya dikukus

ilustrasi mengukus nasi (pixabay.com/Hans)

Alih-alih menggunakan rice cooker, beberapa restoran ada yang memilih untuk mengolah berasnya dengan cara dikukus (steam) hingga matang. Dalam teknik ini, distribusi panas dan penyerapan air akan merata. Saat uap menembus butiran nasi, nasi akan matang dari dalam ke luar, sehingga hasilnya pulen dan lembut.

Nasi yang sudah dikukus biasanya dipindahkaan ke dalam penghangat nasi khusus untuk menjaga kondisinya tetap hangat, lembap, dan tidak mudah kering. Nasi juga perlu diaduk beberapa kali, supaya hangatnya merata dan tetap pulen saat disajikan, meskipun sudah dimasak beberapa jam sebelumnya.

Demikian beberapa alasan kenapa nasi di restoran lebih pulen daripada nasi yang kita masak sendiri di rumah. Kamu juga bisa menerapkan beberapa teknik di atas saat hendak memasak nasi sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Editorial Team