Kenapa Proofing Donat Harus Dua Kali?

Donat dikenal sebagai camilan manis yang lembut dan empuk. Apalagi kalau tampilannya dibuat menarik, siapa pun akan tergoda untuk menikmati donat.
Selain bisa dibeli di toko roti atau kafe, donat juga bisa dibuat sendiri di rumah, lho. Namun, hati-hati, membuat donat tidak bisa asal-asalan. Untuk mendapatkan tekstur yang empuk, ringan, dan tidak bantat, kamu perlu memahami teknik penting dalam pembuatan adonan, yakni proofing.
Proofing merupakan proses mengistirahatkan adonan, agar ragi bekerja dan menghasilkan gas yang membuat adonan mengembang. Nah, dalam proses membuat donat, teknik ini biasanya dilakukan dua kali.
Kenapa harus melakukan proofing dua kali saat membuat donat? Apa yang terjadi jika hanya sekali saja? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Alasan proofing donat harus dua kali
Adonan donat memerlukan proses proofing dua kali. Jika tidak dilakukan, maka adonan bisa overproofing dan membuat hasil teksturnya terlalu padat.
Proofing pertama adalah mendiamkan adonan yang sudah diuleni. Selama proses ini, ragi akan aktif untuk menghasilkan tekstur donat yang nikmat. Jika melewatkan proofing pertama, adonan donat akan menjadi bantet.
Sedangkan, proofing kedua untuk membuat donat mengembang. Pada proses ini, adonan yang sudah dibentuk dibiarkan mengembang kembali.
Tutup adonan dengan plastic wrap atau kain untuk menjaga kelembapannya. Hasilnya, adonan akan lebih elastis, mengembang, dan lebih ringan.
2. Durasi proofing

Durasi proofing pertama untuk adonan donat biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan, proofing kedua membutuhkan waktu 10-15 menit.
3. Suhu proofing
Durasi proofing juga bisa bergantung pada suhu ruangan. Sebab, kelembapan bisa memengaruhi adonan donat, agar ragi bereaksi secara maksimal. Jika kamu tidak memiliki mesin proofing, cukup didiamkan pada suhu ruangan yang hangat. Suhu yang dibutuhkan sekitar 38-45 derajat.
4. Cek adonan

Setelah selesai proses proofing, kamu perlu mengecek adonan. Ciri-cirinya adalah teksturnya elastis dan tidak putus saat ditarik. Selain itu kamu bisa menekan adonan.
Jika adonan kembali ke bentuk semula, itu tandanya adonan sudah kalis. Coba rentangkan adonan menjadi sedikit tipis dan tidak sobek, artinya adonan donat sudah kalis.
Itu dia alasan kenapa harus dua kali proses proofing adonan donat. Jadi, kamu bisa membuat donat rumahan yang tidak kalah nikmat dari yang dijual di luar. Selamat mencoba!