Labuhanbatu merupakan salah satu wilayah yang ada di provinsi Sumatera Utara dengan Rantau Prapat sebagai pusat pemerintahannya. Tak hanya terkenal dengan hasil perkebunan berupa kelapa sawit dan karet saja, tapi Labuhanbatu juga terkenal dengan ragam kuliner khas yang menggugah selera.
Aneka macam hidangan tersebut juga bisa kamu dapatkan dengan mudah di restoran maupun tempat makan yang ada di Labuhanbatu. Kira-kira ada apa saja ya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Kuliner ini terbuat dari jenis ikan terubuk yang proses pengolahannya terbilang cukup unik karena tidak dimasak menggunakan api, tapi menyiramnya dengan berbagai macam racikan bumbu berupa jeruk nipis, parutan kelapa muda, dan bumbu penyedap lainnya.
Perpaduan gurihnya bumbu dengan daging ikan yang lembut membuat anyang terubuk cocok dikonsumsi bersama nasi hangat.
Cita rasanya yang gurih dengan daging ikan yang lembut membuat gulai asam ikan baung tak hanya disukai oleh penduduk lokal, tapi juga wisatawan yang berasal dari berbagai daerah.
Kelezatan kuliner khas Labuhanbatu yang satu ini berasal dari penggunaan bumbu rempah-rempah lokal yang berkualitas, seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, cabai merah, daun salam, daun jeruk, sereh, jeruk nipis, dan lain-lain.
Kue ulame merupakan dodol khas Labuhanbatu. Keunikan makanan ini terletak pada proses pengolahannya yang masih menggunakan cara tradisional dan memakan waktu kurang lebih selama 5 jam.
Kue ulame terbuat dari santan kelapa, tepung beras, gula, dan garam. Rasanya manis nan legit dengan tekstur yang tebal.
Konon katanya holat adalah salah satu hidangan favoritnya para raja Tapanuli Selatan, lho. Sebenarnya kuliner khas Labuhanbatu ini berupa ikan mas yang dibakar. Dimasak dengan bumbu rempah-rempah berkualitas membuat cita rasa holat begitu gurih dan khas.
Tak hanya lezat, holat juga dipercaya mengandung banyak gizi yang bermanfaat untuk tubuh karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari asam lambung, darah tinggi, rematik, malaria, hingga asam urat.
Sebenarnya pakkat merupakan pucuk rotan yang masih muda yang biasanya banyak ditemukan di tepi sungai Barumun. Walaupun rasanya pahit, masyarakat Labuhanbatu memanfaatkan bagian pucuk pakkat untuk dijadikan sebagai lalapan.
Sebelum dikonsumsi, pakkat harus dibakar terlebih dahulu hingga warna kulit bagian luarnya menjadi hitam. Setelah itu, bagian kulit tersebut dikupas sampai bersih.
Nah itulah kuliner khas Labuhanbatu yang populer. Apakah kamu tertarik untuk mencicipinya?