Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kuliner Legendaris di Kota Tua ini Tak 'Menua' Dimakan Waktu

Kota tua Jakarta (instagram.com/andridado_90)

Apa yang ada dibenak kamu ketika mendengar kata Kota Tua, Jakarta? Pasti kamu membayangkan deretan bangunan-bangunan tua ala Belanda yang berdiri megah. Kawasan yang diresmikan menjadi warisan sejarah sejak tahun 1972 ini, memang memiliki sejuta daya tarik.

Tidak hanya keindahan bagunannya, Kota Tua Jakarta juga menyimpan aneka makanan legendaris yang sudah ada sejak tahun 90-an, lho. Cita rasa yang disajikan tentu saja masih autentik sampai sekarang. Eksistensi mereka seakan tak pernah luntur dimakan waktu.

Yuk, simak ulasan dibawah ini.

1. Kerak telur

Kerak telur khas Jakarta (instagram.com/m_agunghertanto)

Kerak telur merupakan makanan khas Jakarta yang sudah sangat merakyat. Makanan ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Bahan yang digunakan juga tergolong sederhana, yaitu terdiri dari beras ketan, telur bebek, kelapa parut, ebi udang dan bawang goreng. 

Keunikan kerak telur adalah cara pemasakannya yang dibalik diatas tungku api. Jika anda tertarik mencicipi makanan ini, anda tidak perlu merogoh kocek lebih dalam. Karna harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai kisaran Rp 10.000 sampai Rp 20.000. 

2. Gado-gado Direksi

Gado-gado direksi area kota tua (instagram.com/julie.w_kitchen)

Gado-gado Direksi merupakan makanan legendaris di Kota Tua yang sudah berdiri sejak tahun 1967. Meskipun tempat makannya sangat sederhana, namun dulunya tempat ini sering didatangi oleh para direksi bank area Glodok. Sehingga itulah tempat ini dinamakan Gado-gado Direksi.

Kunci kelezatan makanan ini terletak pada bumbu kacangnya yang medok, yang berbeda ditempat lainnya. Selain itu, kenikmatan dari Gado-gado Direksi adalah sajian keripik emping yang besar dan tebal. Dengan merogoh kocek Rp 37.000 anda sudah dapat menikmati sepiring gado-gado direksi yang memiliki isian lontong, sayur kangkung, kacang panjang, timun, tahu, taoge dan kubis.

3. Soto tangkar Haji Diding

Soto tangkar (instagram.com/standard.housewife)

Soto tangkar Pak Haji Diding terletak di salah satu kios kecil di area Pasar Pagi Kota Jakarta. Sudah berdiri sejak tahun 1960 tidak mengubah keaslian cita rasa makanan ini. Bagi pecinta daging sapi, soto tangkar Haji Diding tentu akan menjadi favoritnya.

Isian soto yang digunakan tidak cuma daging sapi, kamu juga bisa memesan isian lainnya seperti kikil, usus, babat, dan iso. Disajikan dengan kuah santan dan susu segar menjadi kenikmatan tersendiri pada soto ini. Soto tangkar Pak Haji Diding juga sangat cocok untuk dijadikan menu sarapan, karena tempat makan ini sudah buka sejak pukul 06.30 pagi.

4. Es selendang mayang

es selendang mayang (instagram.com/miel.fotograaf)

Salah satu minuman jadul khas Betawi adalah es selendang mayang. Nama selendang mayang ditujukan pada isian es yang berupa puding yang terdiri dari beberapa warna. Rasa manis pada minuman ini berasal dari penggunaan gula aren ataupun dari sirup.

Sedangkan rasa gurih berasal dari penggunaan santan segar. Jika kamu berkunjung ke Kota Tua Jakarta tentu tidak akan kesulitan mencari minuman ini. Biasanya es selendang mayang dijajakan di atas gerobak. Cukup mengeluarkan uang Rp 5.000 saja kamu sudah bisa menikmati segelas es selendang mayang.

5. Bakmi Ahiung

Bakmi Ahiung (instagram.com/bakmiclubid)

Makanan selanjutnya yang wajib kamu coba adalah bakmi Ahiung. Kuliner ini memang bukan berasal dari Betawi, melainkan dari Jambi. Namun meskipun demikian, bakmi ahiung sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Cita rasa dari makanan ini lebih dominan rasa manis yang berasal dari kaldu babi. Lidah kamu juga akan dimanjakan dengan taburan berbagai topping, seperti tahu bakso, jeroan daging, bakso ikan, serta pangsit dalam semangkok bakmi. Jika kamu tertarik mencicipi bakmi Ahiung, kamu bisa datang ke alamat Jalan Pinangsia Timur Nomor 15, Jakarta Barat.

Kelima kuliner legendaris di atas seperti tak lekang oleh waktu. Dikelilingi bangunan-bangunan yang kian menua, kuliner-kuliner ini menolak untuk ikut menua, sehingga tetap digemari masyarakat. Kamu sudah pernah coba yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us