Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi daging meltique (pexels.com/makafood)

Tak sedikit orang tertarik mencicipi olahan daging yang terlihat mewah, apalagi jika tampilan dagingnya memiliki guratan lemak seperti marmer. Salah satu daging yang kini sedang viral apalagi kalau bukan daging meltique, jenis daging sapi satu ini kerap dianggap mirip wagyu karena tampilannya yang tak kalah menggoda.

Banyak restoran bahkan gerai kaki lima kini mulai menawarkan menu berbahan dasar meltique, karena harganya jauh lebih murah dari wagyu. Jika kamu penasaran mengapa harga dan kualitas keduanya bisa sangat berbeda, simak penjelasannya berikut ini agar tidak tertipu saat memesan steak atau daging premium di luar rumah.

1. Pembuatan meltique memakai teknologi khusus dari lemak nabati

ilustrasi daging meltique (unsplash.com/1Click)

Daging meltique tidak berasal dari sapi jenis unggulan seperti wagyu, melainkan berasal dari sapi biasa yang kemudian mengalami proses rekayasa agar teksturnya lebih lembut.

Salah satu proses yang dilakukan yaitu menyuntikkan lemak nabati ke dalam daging utuh, menggunakan alat berteknologi tinggi. Teknik ini memungkinkan lemak tersebar merata ke dalam serat daging, membentuk guratan putih menyerupai marbling alami.

Metode tersebut sebenarnya terinspirasi dari teknik kuliner Prancis bernama pique, yakni teknik menyisipkan lemak ke dalam potongan daging untuk mempertahankan kelembutan saat dimasak. Berkat proses tersebut, meltique bisa menyerupai wagyu secara visual, meskipun keduanya berasal dari sumber dan metode yang sangat berbeda. Maka, penting bagi kamu untuk memahami bahwa penampilan mewah tidak selalu mencerminkan kualitas asli dari daging.

2. Meltique bisa menjadi pilihan ekonomis, tetapi kandungan nutrisinya berbeda

ilustrasi daging meltique (unsplash.com/Mike Choi)

Harga menjadi salah satu faktor utama mengapa banyak restoran menggunakan daging meltique ketimbang wagyu. Perbedaan proses budidaya dan pemrosesan membuat meltique bisa dijual lebih murah, bahkan bisa berkisar seperempat dari harga wagyu asli. Jika kamu ingin menikmati sajian daging empuk tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, meltique bisa jadi solusi sementara.

Namun, perlu diketahui bahwa nilai gizi daging meltique tidak sebanding dengan wagyu. Wagyu dikenal punya kandungan asam lemak tak jenuh, omega-3, hingga omega-6 yang tinggi, yang mana menjadikan wagyu tidak hanya lezat tetapi juga lebih sehat dalam jumlah konsumsi yang wajar. Sementara meltique tetap tergolong sebagai daging merah biasa yang diproses, sehingga kandungan gizinya sama seperti daging sapi biasa tanpa keunggulan tambahan.

3. Tekstur dan rasa meltique tidak bisa disamakan dengan wagyu

ilustrasi wagyu (commons.wikimedia.org/Chicocvenancio )

Jika hanya melihat sekilas, meltique memang memikat karena tampilannya seperti daging mahal. Bahkan saat dimasak, teksturnya terasa lembut dan juicy, terutama jika dipanggang dengan suhu dan teknik yang tepat. Hal ini membuat meltique sering digunakan dalam steak murah meriah di banyak restoran kaki lima, memberikan sensasi makan daging premium dengan biaya terjangkau.

Namun, bagi pencinta daging sejati, perbedaan rasa antara meltique dan wagyu tetap terasa jelas. Wagyu memiliki karakter rasa yang lebih kompleks dan lemaknya meleleh di mulut karena berasal dari sapi yang dirawat secara khusus. Sedangkan meltique hanya meniru sensasi tersebut lewat bantuan lemak tambahan. Jika kamu mengincar kenikmatan rasa autentik dan kualitas unggul, wagyu tetap tak tergantikan meski harganya jauh lebih mahal.

Memahami perbedaan antara meltique dan wagyu sangat penting sebelum memutuskan untuk membelinya. Meski tampilannya hampir serupa, daging meltique adalah hasil dari proses buatan yang tidak bisa disamakan dengan kualitas alami wagyu. Maka dari itu, mengenal daging meltique dan perbedaannya dengan wagyu akan membantumu membuat pilihan yang lebih cerdas, apalagi jika kamu ingin menikmati sajian daging berkualitas sesuai bujet dan ekspektasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team