ilustrasi garam (pexels.com/Castorly Stock)
Garam krayan masih dibuat secara tradisional. Menurut suatu penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Basicedu, ada beberapa tahapan dalam membuat garam krayan, diawali dengan menimba air garam dari sumur dengan timba sederhana berupa tongkat kayu panjang yang dikaitkan dengan ember kecil. Setelah ditimba, air garam dimasukkan ke dalam tong besar dan didiamkan selama 10-15 menit untuk proses pengendapan.
Air garam yang sudah diendapkan dituangkan ke dalam wadah yang besar. Wadah tersebut terbuat dari drum yang dibelah menjadi dua. Terdapat tiga wadah untuk menampung air garam tersebut, di dalam drum tersebut dilakukan pemanasan air garam selama 12 hingga 24 jam tergantung seberapa banyak garam yang akan dibuat.
Jika wadah kedua sudah mendidih, maka akan ditambahkan air dari wadah ketiga lalu wadah ketiga akan diisi air garam dari wadah pertama, sementara itu wadah pertama akan diisi air garam yang sudah diendapkan dari tong besar. Pada proses ini, air garam tidak boleh diaduk dan pada proses pemenasan juga terjadi kristalisasi yang mana air garam berubah menjadi kristal garam yang padat.
Setelah terbentuk kristal garam, kristal garam didiamkan selama kurang lebih 20-40 menit lalu masuk proses penjemuran. Pada proses penjemuran, kristal garam dijemur di atas terpal dan di bawah sinar matahari. Penjemuran ini berguna untuk menyempurnakan proses kristalusasi. Penjemuran garam ini berlangsung selama satu hingga tiga hari tergantung cuaca dan tiap dua jam garam akan diurai-urai agar proses penjemuran rata dan tidak terjadi penggumpalan garam. Setelah rangkaian proses tersebut, garam pun siap dikemas.