Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nasi Padang (vecteezy.com/Ika Rahma)
ilustrasi nasi Padang (vecteezy.com/Ika Rahma)

Siapa yang tidak suka makanan padang? Makanan ini bisa kita temui di hampir setiap wilayah di Indonesia. Sepiring nasi padang terdiri dari nasi, daun singkong, rendang daging, aneka gulai, sambal ijo, dan lainnya. Tampilan appetizing, rasanya yang maknyus, medok, dan porsinya banyak menjadi alasan nasi padang selalu jadi pilihan.

Rendang menjadi salah satu lauk populer di nasi padang. Tekstur daging yang lembut dan rasa berempah bikin napsu makan meningkat dan lidah bergoyang.

Namun, tahukah kalian bahwa rendang tak hanya terbuat dari daging saja? Ada rendang dari sayuran bahkan ada juga rendang dari boga bahari, rendang lokan salah satunya. Rendang lokan adalah rendang yang terbuat dari kerang lokan. Biasanya banyak ditemui di area pesisir pantai.

Untuk tahu lebih jauh, kini saatnya kamu mengenal rendang lokan khas pesisir Sumatra Barat yang nikmat. Siapa tahu kamu tertarik mencicipi dan jadi makanan favorit!

1. Rendang lokan, rendang dari kerang yang istimewa

ilustrasi rendang lokan (commons.wikimedia.org/S Kartika)

Rendang yang kita ketahui identik dari olahan daging sapi atau telur. Namun sesungguhnya, rendang punya berbagai macam jenis, rendang lokan salah satunya. Rendang lokan adalah rendang yang terbuat dari kerang lokan. Rendang lokan banyak ditemui di kawasan pesisir selatan Sumatra Barat, seperti Paiman dan Pariaman

2. Melimpahnya lokan di pesisir diolah oleh masyarakat pesisir menjadi rendang

ilustrasi pembuatan rendang (vecteezy.com/marlinadina)

Tidak ada sumber pasti yang menjelaskan asal-usul dari rendang lokan. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Ethnic Food (2021), rendang lokan erat kaitannya dengan mobilitas masyarakat dari daerah dataran tinggi ke daerah pesisir. Bagi masyarakat Minangkabau, rendang adalah perwujudan dari mobilitas budaya. Orang yang hendak merantau keluar Ranah Minang akan dibekali dengan rendang.

'Alam takembang jadi guru' menjadi filosofi masyarakat Minang dalam berinteraksi dengan alam. Hal ini yang diduga melatarbelakangi terciptanya rendang lokan. Lokan yang banyak ditemukan di pesisir dimanfaatkan menjadi kuliner rendang lokan. Lokan juga dimanfaatkan menjadi lauk apabila tangkapan ikan sedang surut.

Lama kelamaan, rendang lokan pun menjadi kuliner primadona di area pesisir dan banyak tersedia di rumah makan, toko oleh-oleh, atau restoran di tempat wisata, khususnya wisata bahari.

3. Menunjukkan pandainya orang Minang dalam berkreasi dan mencari solusi

ilustrasi orang Minang membuat rendang (commons.wikimedia.org/Goverment of West Sumatra Province)

Terciptanya rendang lokan menyimbolkan pandainya orang Minang dalam beradaptasi dan berkreasi. Hal ini tercermin dari bergantinya bahan daging untuk rendang menjadi kerang lokan yang melimpah ruah di pesisir pantai.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa orang Minang sangat luwes untuk menyelesaikan berbagai masalah, dapat memodifikasi kebutuhan, serta dapat adaptif dengan lingkungan yang ditempatinya dengan tetap berpegang teguh pada budaya asalnya.

4. Lokan mengandung protein tinggi, aneka vitamin, dan mineral

ilustrasi lokan (commons.wikimedia.org/Yosri)

Lokan (Geloina erosa) merupakan sejenis kerang yang masih berkerabat dengan tiram dan kerang hijau. Habitat lokan adalah di muara sungai berlumpur. Di Paiman, lokan banyak ditemukan di muara Sungai Indrapura. Sedangkan di Pariaman, lokan sering ditemukan di Desa Tiku, Pariaman. Bahkan, lokan dari Desa Tiku ini sering disebut lokan tiku.

Masyarakat pesisir memanfaatkan lokan untuk dimasak karena mudah didapat, murah, dan kaya nutrisi. Lokan merupakan sumber protein hewani yang tinggi serta mengandung berbagai vitamin dan mineral untuk menunjang kesehatan tubuh. Vitamin A, E, dan K, dan mineral kalsium, zat besi, kalium, dan fosfor semua terkandung dalam lokan. Lokan juga punya kadar lemah yang lebih rendah dibandingkan dengan daging.

5. Seperti rendang pada umumnya, bumbu rendang lokan pun berempah dan lamak bana!

ilustrasi pembuatan rendang (vecteezy.com/Syawali)

Sebelum memasak rendang lokan, lokan yang masih segar harus direbus dulu selama kurang lebih 5 menit. Setelah itu, daging lokan dikeluarkan dari cangkangnya dan dibersihkan menggunakan garam hingga bersih. Rempah-rempah yang digunakan untuk membuat rendang lokan tidak jauh berbeda dengan bumbu rendang daging.

Bumbu tersebut mencakup cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, kencur yang semuanya digiling halus menggunakan batu penggiling. Ada juga batang serai, daun kunyit, daun jeruk purut, daun salam, dan ketumbar bubuk untuk menambah aromatik. Tak lupa penambahan santan yang menambah cita rasa dan aroma rendang yang khas.

Rendang lokan dimasak secara tradisional dengan menggunakan kayu bakar. Hal ini dilakukan agar cita rasa rendang lokan dapat dipertahankan. Proses memasak rendang lokan ini membutuhkan waktu kurang lebih 6—8 jam agar mendapatkan tekstur lembut berminyak dan warna yang cokelat tua khas rendang pada umumnya.

6. Bisa dimasak bersama dengan daun pakis

ilustrasi nasi Padang (vecteezy.com/Ika Rahma)

Rendang lokan biasanya dimasak bersama daun pakis dan daun ketela. Daun pakis digunakan karena banyak tumbuh di area sekitar sungai atau mangrove. Sedangkan ketela biasa hidup di kebun masyarakat. Ini menunjukkan bahwa rendang tidak melulu terbuat dari daging, boga bahari dan sayuran hijau pun bisa dimanfaatkan untuk menjadi rendang.

Rendang lokan sekarang banyak ditemukan di rumah makan atau toko oleh-oleh, umumnya di tempat wisata bahari. Rendang lokan yang sudah matang dikemas dalam plastik yang kemudian divakum.

Hal ini membuat rendang lokan bisa bertahan kurang lebih 2 hari. Harga rendang lokan pun bervariasi, mulai dari Rp50 ribu hingga ratusan ribu, tergantung berat rendang lokan yang dibeli. Tertarik membeli rendang lokan jika berwisata bahari di Sumatra Barat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team