Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
nasi megono (commons.wikimedia.org/Widyawan1622)

Selain terkenal dengan batik yang indah dan biasa dibawa sebagai buah tangan, Pekalongan juga punya banyak kuliner nikmat yang apatut untuk dicoba, nasi megono salah satunya.

Nasi megono atau sego megono adalah nasi dengan megono, sayur dari nangka muda dengan aneka bumbu. Nasi megono ini juga terkenal  di beberapa daerah lain dan punya cita rasa serta keunikannya sendiri. Konon katanya, nasi ini adalah bekal perang pasukan tentara perang Mataram ketika melawan VOC.

Mau tahu lebih lanjut tentang sedapnya nasi megono ini? Yuk, baca artikel ini!

1. Kuliner khas Pekalongan dan daerah Pantura

nasi megono (commons.wikimedia.org/Widyawan1622)

Nasi megono atau sego megono adalah sajian kuliner khas Pantura yang tak usah diragukan lagi kelezatannya. Awalnya nasi megono ini berasal dari Kabupaten Pekalongan kemudian menyebar ke daerah lainnya.

Daerah selain Pekalongan yang punya sajian nasi megono yaitu, Pemalang, Batang, Wonosobo, dan Temanggung, dan di tiap daerah tersebut punga ciri khas masing-masing.

2. Megono adalah nangka muda yang dimasak dengan berbagai bumbu

Nangka muda atau gori (commons.wikimedia.org/Midori)

Nasi megono terdiri dari nasi dan megono, yaitu nangka muda atau gori yang dimasak bersama parutan kelapa dan bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain bawang putih, bawang merah, cabai, kencur, lengkuas, kemiri, pala, lada, dan garam.

Nasi megono lebih nikmat dan komplit bila dimakan bersama telur balado, cumi masak hitam, tempe mendoan, tempe orek, mentimun, sambal, opor ayam, mangut ikan, dan lain-lain. Wah, auto kenyang!

3. Dahulu, nasi megono disajikan untk persembahan Dewi Sri

tumpeng (vecteezy.com/Roy Anditya Kusworo)

Ada beberapa versi cerita tentang asal usul nasi megono. Konon katanya nasi megono dulu digunakan sebagai persembahan untuk Dewi Sri sebagai pertanda syukur atas hasil panen yang melimpah dan sebagai harapan agar rakyat makmur sejahtera. Ritual ini adalah bagian dari budaya Keraton Yogyakarta saat zaman Mataram Kuno.

Kala itu, persembahan disajikan dalam Upacara Bekakak yang diadakan di wilayah kekuasaan Keraton Yogyakarta, yang mana Pekalongan masuk di dalamnya. Megono dan lauk lainnya disajikan dengan nasi tumpeng. Saat Islam masuk ke Pekalongan, nasi megono berubah fungsinya menjadi nasi berkat yang disuguhkan pada saat tahlilan.

4. Cerita lain mengatakan bahwa nasi megono adalah hasil solidaritas warga

nasi megono (commons.wikimedia.org/Widyawan1622)

Cerita lain mengatakan bahwa megono ini muncul saat era VOC di Indonesia. Konon, megono berasal dari frasa bahasa Jawa 'mergo ono' yang berarti 'karena ada', dan disingkat menjadi megono. Makanan itu muncul saat tentara perang Kerajaan Mataram di bawah kepemimpinnan Bahureksa hendak menyerang VOC. Pada kondisi perang yang sulit membuat kondisi sandang dan pangan rakyat terbatas.

Suatu hari, pasukan perang tersebut masuk dan singgah di wilayah Pekalongan dengan kondisi kelelahan dan kelaparan. Para warga tak tinggal diam dan berinisiatif untuk membantu para tentara pernag tersebut. Sayangnya, karena kondisi yang rerbatas, warga pun hanya dapat mengumpulkan kerak nasi saja.

Tidak patah arang, warga pun mencoba mengolah nangka muda yang banyak ditanam untuk menjadi lauk. Nangka muda tersebut diberi aneka bumbu dan dimasak kering agar lebih tahan lama. Lalu nasi dan sayur nangka tersebut diberikan kepada pasukan untuk jadi bekal.

5. Variasi nasi megono di berbagai daerah, tak hanya dari gori!

ilustrasi nasi megono Wonosobo (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Seperti yang disebutkan di atas nasi megono tersebar di berbagai wilayah dan punya ciri khas. Di Batang, nasi megono ada yang dicampur dengan kulit melinjo. Nasi megono dari Wonosobo punya ciri khas yang berbeda dari Pekalongan, yaitu adanya kubis dan ebi pada nasi megono. Di Wonosobo, nasi dan megono sudah dicampur dengan bumbu megono di dalam batok kelapa yang membuatnya jadi makin beraroma.

Di Temanggung, kuliner ini disebut dengan sega gono (nasi gono) yang dibuat dengan mencampurkan beras dengan bumbu megono lalu dimasak hingga setengah matang. Setelah itu ditambahkan daun lembayung, kacang panjang, paritan kelapa dan teri, lalu masak hingga matang.

Walaupun terlihat sederhana tetapi nasi megono punya kisah yang menunjukkan gotong royong di Indonesia. Nasi megono bisa disajikan dengan berbagai lauk pauk ataupun sayuran. Bahkan sekarang ada nasi megono dalam bentuk kemasan, lho! Kalau ke Pekalongan jangan lupa mampir untuk menyantap nasi megono, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorWanudya A