Canelé (atau cannelé) adalah kue asal Bordeaux, Prancis, ini tampilannya unik. Bagian luarannya renyah dan terasa seperti karamel, tetapi dalamnya lembut seperti custard.
Di balik tampilannya yang imut, bikin canelé itu tak semudah kelihatannya. Banyak yang gagal mendapat tekstur sempurna dan rasa yang khas.
Nah, supaya kamu gak buang-buang bahan dan waktu, ini dia beberapa kesalahan umum saat bikin canelé yang perlu kamu hindari. Simak sampai habis, ya!
Adonan canelé wajib diistirahatkan minimal 24 jam di kulkas. Proses ini penting untuk mengembangkan rasa dan memberi waktu bagi gluten di tepung, agar rileks. Jika langsung dipanggang, teksturnya bisa bantat, bahkan rasa rumnya tak akan menyatu sempurna.
Canelé perlu dipanggang dengan teknik suhu bertahap, yakni panas tinggi di awal, lalu diturunkan. Jika suhunya rendah sejak awal, bagian luar tidak akan terkaramelisasi dengan baik. Akibatnya, bagian luarnya jadi pucat dan gak garing. Jadi kurang mantap, deh!
Cetakan canelé idealnya terbuat dari tembaga, karena bisa menghantarkan panas merata. Jika kamu menggunakan cetakan silikon atau besi biasa, hasilnya bisa berbeda. Pastikan cetakan benar-benar dipanaskan lebih dulu dan dilapisi butter atau beeswax, supaya tekstur dan warna bagian luar lebih pekat, tetapi tidak gosong.
Mengaduk adonan terlalu lama atau terlalu kuat bisa bikin gluten berkembang berlebihan. Hasilnya, tekstur canelé jadi keras dan kaku. Sebaiknya, cukup aduk sampai bahan tercampur rata, lalu saring adonannya untuk menghilangkan gumpalan.
Isi cetakan hanya sekitar 3/4 tinggi cetakan, karena adonan akan mengembang saat dipanggang. Jika terlalu penuh, adonan bisa tumpah dan hasil akhirnya jadi kurang rapi.
Membuat canelé memang butuh kesabaran dan ketelitian, tapi hasil akhirnya dijamin memuaskan. Apalagi jika kamu ingin berhemat dan menghindari membeli dengan harga mahal di toko kue. Kue mungil ini bisa menjadi andalan buat suguhan spesial atau hadiah cantik buat orang terdekat.
Yuk, jangan menyerah dan coba lagi dengan lebih teliti!