Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi oregano
ilustrasi oregano (pixabay.com/Jörg Husemann)

Intinya sih...

  • Rempah segar menawarkan rasa cerah dan aroma hidup, sedangkan rempah kering punya rasa lebih kuat serta tahan lama.

  • Rempah segar cocok ditambahkan pada akhir atau disajikan mentah, sementara rempah kering lebih efektif untuk masakan yang dimasak lama.

  • Pemilihan rempah bergantung pada jenis masakan dan intensitas rasa yang diinginkan. Rempah kering yang lebih ekonomis dan rempah segar punya nutrisi yang lebih unggul.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia masak-memasak, rempah jadi kunci yang bisa mengubah masakan biasa jadi luar biasa. Namun, satu hal yang sering bikin bingung ialah memilih antara rempah segar atau rempah kering. Keduanya sama-sama lezat, tapi ternyata memberikan pengalaman rasa, aroma, dan hasil masakan yang sangat berbeda.

Memahami apa perbedaan antara rempah kering dan rempah segar bisa membantu kamu memilih mana yang paling cocok untuk jenis masakan tertentu. Dengan tahu karakter masing-masing, rasa masakanmu bisa jadi jauh lebih nikmat tanpa usaha berlebih. Yuk, simak baik-baik!

1. Perbedaan rasa dan aroma

ilustrasi timi (pixabay.com/Iren)

Rempah segar dikenal memiliki rasa yang cerah, kompleks, dan lebih “hidup”. Kandungan airnya yang tinggi membuat aroma dan rasa segar mudah keluar begitu rempah dicincang atau diremas. Daun sage segar, misalnya, punya perpaduan rasa manis, segar, dan sedikit earthy yang gak sepenuhnya bisa ditiru oleh versi keringnya. Karena aromanya cepat hilang saat dipanaskan, rempah segar biasanya ditambahkan pada akhir proses memasak atau bahkan setelah masakan matang.

Sebaliknya, rempah kering mengalami proses pengeringan yang menghilangkan sebagian besar kandungan airnya. Ini mengubah komposisi kimia dan membuat rasa tertentu jadi lebih kuat, earthy, dan sedikit lebih tajam. Meski beberapa aroma segar hilang saat dikeringkan, rempah kering justru jadi lebih “nendang” per gramnya. Karena itu, penggunaannya biasanya cukup sedikit saja.

2. Cara penggunaan dalam masakan

ilustrasi rosmeri (unsplash.com/Zé Ferrari Careto)

Rempah segar paling cocok digunakan mentah atau ditambahkan saat tahap akhir memasak. Rempah segar cocok untuk salad, pesto, garnis, atau masakan yang hanya dipanaskan sebentar. Beberapa rempah, seperti peterseli, taragon, cilantro, dan lokio (chives), malah gak cocok dikeringkan karena punya aroma segar yang mudah hilang.

Sementara itu, rempah kering lebih cocok dipakai untuk masakan yang dimasak lama, seperti sup, semur, saus, atau tumisan berbumbu kuat. Waktu memasak yang panjang akan membantu melepaskan rasa rempah kering secara perlahan. Rempah seperti oregano, timi (thyme), rosmeri (rosemary), dan daun salam justru semakin harum setelah dikeringkan. Untuk rosmeri kering, biasanya perlu dicincang dulu supaya gak terlalu keras saat dimakan.

3. Masa simpan dan pertimbangan harga

ilustrasi oregano (pexels.com/ariesa66)

Rempah segar punya masa simpan pendek, biasanya hanya beberapa hari hingga seminggu. Setelah itu, aromanya akan menurun dan daunnya mulai layu. Rempah kering jauh lebih tahan lama. Jika disimpan dalam wadah kedap udara dan jauh dari panas atau cahaya, rempah kering bisa bertahan hingga lebih dari 1 tahun tanpa banyak kehilangan rasa.

Dari segi harga, rempah segar biasanya lebih mahal karena sifatnya yang mudah rusak dan kandungan airnya yang tinggi. Rempah kering memang lebih ekonomis karena lebih awet dan rasanya lebih terkonsentrasi sehingga pemakaiannya lebih sedikit. Selain itu, musim panen juga memengaruhi harga dan kualitas rempah segar.

4. Perbedaan kandungan nutrisi

ilustrasi peterseli (unsplash.com/Chandan Chaurasia)

Rempah segar umumnya lebih unggul dari sisi nutrisi. Rempah segar mengandung lebih banyak vitamin dan antioksidan, terutama vitamin C serta polifenol. Proses pengeringan memang membuat sebagian nutrisi ini berkurang, terutama yang sensitif terhadap panas dan oksidasi. Karena itu, dari sisi kesehatan, rempah segar memberi nilai tambah yang lebih tinggi.

5. Cara memilih antara rempah segar dan kering

ilustrasi daun salam (unsplash.com/Faran Raufi)

Kunci memilih antara rempah segar dan kering sebenarnya sederhana. Kamu perlu tentukan dulu jenis masakan dan hasil rasa yang kamu inginkan. Kalau kamu ingin rasa yang segar dan ringan, gunakan rempah segar, apalagi untuk makanan yang gak perlu dimasak lama. Namun, kalau kamu bikin sup, setup (stew), atau masakan yang butuh waktu lama, rempah kering akan bekerja lebih baik.

Perlu diingat juga kalau rempah kering jauh lebih kuat daripada yang segar. Aturannya, 1 bagian rempah kering setara dengan 3 bagian rempah segar. Jadi, jangan sampai kamu menggunakannya sama banyaknya, nanti rasanya malah jadi terlalu tajam.

Pada akhirnya, keduanya punya peran masing-masing di dapur. Memahami beda keduanya bisa membantumu menghasilkan masakan yang lebih nikmat dan seimbang. Jadi, kamu lebih suka tipe masakan yang pakai rempah yang apa?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎