3 Fakta Bubur Blendrang, Kuliner Berbahan Tulang khas Muntilan

Rasanya gurih dan bikin hangat tubuh

Karena berada di pegunungan, daerah Muntilan Magelang dikenal memiliki udara yang dingin. Tak heran bila masyarakatnya memiliki banyak kuliner lezat yang berfungsi untuk menghangatkan. Salah satunya bubur blendrang.

Makanan ini bertekstur kental, berwarna putih, dan memiliki isian tulang. Rasanya gurih dan sedap khas rempah-rempah. Sebelum mencicipi hidangan khas Muntilan ini, yuk cari tahu asal usul dan faktanya berikut ini.

1. Dibuat dari gandum atau tepung beras

3 Fakta Bubur Blendrang, Kuliner Berbahan Tulang khas Muntilanbubur blendrang (instagram.com/enaerlina)

Bubur blendrang adalah kuliner unik dari tulang kambing, ayam, dan sapi dari Muntilan Magelang atau tepatnya di daerah Gunung Pring. Kuliner ini masih banyak dijumpai dan ramai dinikmati masyarakat.

Sekilas dilihat dari namanya, pasti kamu mengira bahwa bubur ini terbuat dari beras dan diberi lauk sup tulang. Padahal sebenarnya adalah bubur ini terbuat dari gandum/tepung beras berempah yang memiliki tekstur menyerupai sup putih kental dengan isian tulang di dalamnya. Rasa gurih pada bubur ini berasal dari sumsum dan kaldu yang berasal dari tulang.

Masyarakat yang sudah mencicipinya akan ketagihan dengan rasa gurih dan sensasi makan bubur ini. Terutama saat menyedot sumsum dan menyantap sedikit daging yang masih tersisa pada tulang.

Selain itu, bubur putih ini akan terasa makin nikmat dengan menambahkan lauk mendoan, kerupuk atau sate telur puyuh saat menyantapnya. 

Baca Juga: 5 Fakta Tape Ketan Khas Muntilan, Camilan Legit yang Laris Manis

2. Bahan dan cara memasaknya sangat sederhana

3 Fakta Bubur Blendrang, Kuliner Berbahan Tulang khas Muntilanbubur blendrang (instagram.com/enaerlina)

Bahan yang digunakan untuk membuat bubur blendrang ini cukup sederhana. Mulai dari tulang ayam/kambing/sapi, bawang merah, bawang putih, cabai, jahe kencur, gula, garam dan tepung.

Cara membuatnya sangat mudah namun agak tricky. Pertama, iris semua bawang lalu tumis hingga harum. Setelah itu didihkan air dan masukkan tumisan bawang ke dalamnya. Bumbui dengan gula garam. Tambahkan jahe dan kencur yang sudah dihaluskan ke dalamnya. Lalu tulang dan tepung dimasukkan sambil terus diaduk. Masak hingga mengental.

Menurut penjual bubur blendrang di Muntilan, keberhasilan dalam memasak bubur ini terdapat pada timing yang pas saat memasukkan bahan-bahannya serta penggunaan api yang tepat sehingga rasanya gurih, teksturnya pas, dan bubur tidak gosong. 

3. Dikenal sebagai menu penghangat badan saat masa penjajahan Belanda

3 Fakta Bubur Blendrang, Kuliner Berbahan Tulang khas Muntilanbubur blendrang (instagram.com/yulius2707_baru)

Dikenal sudah lama ada sejak masa zaman penjajahan Belanda, ternyata asal mula bubur blendrang ini dari sebuah pondok pesantren bernama Pesantren Watu Congol di Gunung Pring, Muntilan, Magelang.

Pemilik tempat ini adalah Kyai Narowi Dalhar atau yang dikenal dengan nama Mbah Dalhar. Beliau merupakan keturunan salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro bernama Kyai Abdurrauf dan masih memiliki darah ningrat dari Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III.

Hidangan yang kini populer sebagai menu sarapan khas Muntilan, dulunya jadi menu makanan penghangat badan ditengah suhu Muntilan yang dingin. Selain jadi sarapan, bubur ini selalu disajikan saat ramadan sebagai takjil dan pada perayaan Idul Adha.

Di Muntilan, harga satu porsi bubur blendrang sangat terjangkau yaitu Rp3.000-5.000 saja.

Layak dicoba saat ke Magelang, rasa  bubur blendrang tak hanya disukai orang dewasa tapi juga anak-anak. Tak heran bila kedai yang menjual makanan lembek ini juga selalu ramai. Jangan lupa memasukkan bubur blendrang dalam list kulineranmu saat ke Muntilan ya!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Wisata Muntilan Magelang, Pikiran Lebih Tenang

Natasha Wiyanti Photo Verified Writer Natasha Wiyanti

🍉

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya