Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pisang (pexels.com/Nicola Barts)
ilustrasi pisang (pexels.com/Nicola Barts)

Intinya sih...

  • Gunakan air lemon atau jeruk nipis untuk memperlambat oksidasi

  • Rendam pisang dalam sedikit air garam selama 2-3 menit untuk menghindari perubahan warna

  • Jangan kupas pisang terlalu cepat, simpan dalam wadah kedap udara, dan gunakan pisang yang setengah matang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pisang dikenal sebagai buah serbabisa. Dimakan langsung, dijadikan smoothie, dibikin bolu, digoreng, bahkan jadi topping oatmeal pun cocok. Namun, satu masalah yang sering bikin kesal adalah pisang cepat sekali berubah warna jadi cokelat. Baru saja dikupas, gak sampai 5 menit sudah muncul bercak cokelat yang bikin tampilannya kurang menggoda.

Kalau dirasakan, pisang dengan bercak cokelat itu masih enak, tapi warnanya yang kusam bikin orang enggan ngambil. Perubahan warna ini sebenarnya hanya reaksi alami dari pisang saat terpapar udara karena proses oksidasi. Ada banyak cara supaya pisang tetap segar dan menggugah selera lebih lama.

Coba kamu terapkan beberapa tips mengolah pisang agar warnanya tidak berubah cokelat berikut ini, ya. Proses memasak jadi lebih nyaman dan menyenangkan!

1. Gunakan air lemon atau jeruk nipis

ilustrasi minuman mengandung lemon (unsplash.com/dominikmartin)

Asam sitrat dalam lemon atau jeruk nipis dikenal bisa memperlambat proses oksidasi pada buah. Cukup teteskan atau oles sedikit air lemon ke permukaan pisang yang sudah dikupas, terutama kalau kamu mau menyimpannya sebelum diolah. Cara ini sering dipakai di dunia kuliner buat menjaga tampilan buah-buahan agar tetap segar.

Jangan khawatir soal rasa, kalau kamu hanya mengoleskan sedikit, rasa asamnya hampir gak terasa. Malah bisa kasih sensasi segar, apalagi kalau kamu campur pisang dengan buah lain dalam salad. Namun, kalau kamu memang gak suka rasa lemon, bisa juga ganti dengan air jeruk nipis atau jus nanas segar, sama-sama efektif, kok.

2. Rendam dalam sedikit air garam

Ilustrasi garam (pexels.com/Lorena Martínez)

Kalau gak punya lemon, cara satu ini bisa jadi alternatif. Kamu cukup larutkan sedikit garam ke dalam air, lalu rendam pisang yang sudah dipotong selama kurang lebih 2—3 menit. Setelah itu, tiriskan dan keringkan dengan tisu bersih. Air garam bisa memperlambat proses oksidasi tanpa merusak tekstur buah pisang.

Namun, kamu harus ingat, jangan terlalu banyak garam. Gunakan rasio sekitar setengah sendok teh garam untuk 500 ml air. Kalau terlalu asin, nanti rasa pisangnya berubah total. Cara ini cocok buat kamu yang mau bikin pisang goreng atau topping untuk oatmeal yang gak langsung dimakan.

3. Jangan kupas pisang terlalu cepat

ilustrasi pisang (pexels.com/Viktoria Slowikowska)

Ini memang terdengar klasik, tapi banyak orang gak sadar. Mengupas pisang terlalu cepat, lalu membiarkannya di udara bebas adalah penyebab utama kenapa warnanya cepat berubah. Kalau kamu belum benar-benar siap untuk makan atau mengolah pisang, biarkan kulitnya tetap menempel dulu, ya!

Kulit pisang adalah pelindung alaminya. Selama masih utuh, proses oksidasi di bagian dalam buah bisa tertunda. Jadi, kupaslah pisang sesaat sebelum dimakan atau digunakan. Kalau berniat meal prep, potong-potong pisangnya terakhir aja setelah semua bahan lain siap.

4. Simpan dalam wadah kedap udara

ilustrasi wadah makanan (pexels.com/cottonbro studio)

Udara bebas adalah musuh utama buah-buahan yang udah dipotong, termasuk pisang. Kalau kamu mau menyimpannya lebih lama, misalnya, untuk bekal besok atau stok smoothies, simpan potongan pisang dalam wadah kedap udara. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa vakum udara dari dalam wadah.

Kamu bisa pakai alat vacuum sealer atau plastik ziplock yang ditekan perlahan. Bisa juga simpan di kulkas bagian chiller, jangan di freezer, kecuali kamu mau buat pisang beku untuk smoothies. Saat disimpan dengan rapat, oksigen yang masuk lebih sedikit dan pisang bisa tetap segar sampai beberapa jam ke depan.

5. Gunakan pisang yang setengah matang

ilustrasi pisang (pexels.com/ alleksana)

Pisang yang sudah terlalu matang lebih cepat berubah warna setelah dipotong karena kandungan gulanya lebih tinggi, dan buahnya lebih lembek. Jadi, untuk keperluan potong-potongan atau olahan yang ingin disajikan estetik, pakai pisang yang masih agak keras atau baru setengah matang. Pisang ini lebih tahan lama dan gak mudah berubah warna meski sudah dipotong.

Jenis pisang juga berpengaruh, misalnya, pisang cavendish biasanya lebih tahan lama dibandingkan pisang raja yang cenderung cepat lembek. Jadi, sesuaikan jenis dan tingkat kematangan pisang dengan kebutuhan kamu. Untuk sajian instan, pisang matang memang pas. Namun, untuk bekal atau topping yang disiapkan malam sebelumnya, pilih yang masih agak mentah, ya!

Mengolah pisang tanpa harus menghadapi drama warna cokelat itu sebenarnya gampang, asalkan kamu tahu triknya. Kombinasi antara teknik yang tepat dan waktu penyajian yang pas bisa bikin pisangmu tetap cantik dan segar lebih lama tentunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team