Mengenal Garam Krayan, Garam Gunung dari Mata Air di Tanah Borneo

Pembuatan garam dikelola secara turun-temurun dan gotong royong

Garam dapur yang jamak diketahui adalah garam dapur yang dibuat dari air laut. Namun di Kalimantan Utara tepatnya di Krayan, Kabupaten Nunukan, terdapat garam yang tidak dibuat dari air laut, yaitu garam krayan. Garam krayan adalah garam yang bersumber dari pengolahan air garam dari mata air yang tidak pernah kering.

Pengolahan garam krayan ini masih secara tradisional dan sederhana. Meskipun begitu, produksi garam krayan ini bertahan sekian lama dari nenek moyang warga. Selain digunakan sebagai bumbu masakan, garam krayan juga digunakan sebagai obat tradisional untuk sakit kulit oleh warga setempat.

Kalian ingin tahu lebih lanjut tentang garam krayan? Simak ulasannya berikut ini.

1. Garam yang berasal dari sumber mata air yang tidak pernah kering

Mengenal Garam Krayan, Garam Gunung dari Mata Air di Tanah Borneopotret tugu di Kabupaten Nunukan, Kaltara (commons.wikimedia.org/Ezagren)

Garam krayan adalah garam yang berasal dari sumber mata air yang tidak pernah kering dan berasa asin di Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kabupaten Nunukan ini adalah wilayah dataran tinggi yang berbatasan dengan Malaysia.

Tercatat terdapat 33 sumber mata air garam di Krayan, tetapi tidak semuanya bisa digunakan untuk membuat geram. Terdapat dua sumber mata air asin yang digunakan untuk memroduksi garam yang ada di Desa Long Midang.

Produksi garam dari sumber mata air asin ini sudah dilakukan sejak nenek moyang masyarakat Dayak Lundayeh dan dikelola oleh tiap-tiap keluarga secara bergiliran.

2. Konon, garam ini membuat rasa masakan yang berbeda dari garam biasa

Mengenal Garam Krayan, Garam Gunung dari Mata Air di Tanah Borneoilustrasi garam (pixabay.com/LoggaWiggler)

Seperti garam pada umumnya, masyarakat setempat menggunakan garam krayan untuk membumbui masakan. Air sumur asin tersebut juga biasa digunakan untuk memasak hidangan berkuah. Konon, masakan yang ditambahkan garam krayan punya rasa ketahanan yang berbeda dibandingkan garam dapur biasa.

Selain digunakan untuk bumbu masak, garam krayan juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk diabetes, darah tinggi, dan permasalahan kulit.

Baca Juga: Resep Nasi Subut Khas Kalimantan Utara, Sensasinya Manis dan Gurih!

3. Berpotensi anti bakteri penyebab plak gigi

Mengenal Garam Krayan, Garam Gunung dari Mata Air di Tanah Borneoilustrasi garam (freepik.com/jcomp)

Menurut suatu penelitian dari Universitas Mulawarman yang diterbitkan oleh Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry pada tahun 2012, di dalam garam krayan kandungan tertinggi adalah natrium klorida selain itu terdapat mineral lain yaitu, magnesium, kalium, zat besi, zink, dan kalsium.

Melansir dari suatu penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Riset Teknologi Industri, air sumur asin memunyai kandungan iodium yang terbilang tinggi. Lebih lanjut, sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM yang diterbitkan di Jurnal Farmasi Sains dan Terapan mengungkapkan bahwa garam krayan dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab pembentukan plak gigi.

4. Pembuatannya membutuhkan waktu yang lama dan masih secara tradisional

Mengenal Garam Krayan, Garam Gunung dari Mata Air di Tanah Borneoilustrasi garam (pexels.com/Castorly Stock)

Garam krayan masih dibuat secara tradisional. Menurut suatu penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Basicedu, ada beberapa tahapan dalam membuat garam krayan, diawali dengan menimba air garam dari sumur dengan timba sederhana berupa tongkat kayu panjang yang dikaitkan dengan ember kecil. Setelah ditimba, air garam dimasukkan ke dalam tong besar dan didiamkan selama 10-15 menit untuk proses pengendapan.

Air garam yang sudah diendapkan dituangkan ke dalam wadah yang besar. Wadah tersebut terbuat dari drum yang dibelah menjadi dua. Terdapat tiga wadah untuk menampung air garam tersebut, di dalam drum tersebut dilakukan pemanasan air garam selama 12 hingga 24 jam tergantung seberapa banyak garam yang akan dibuat.

Jika wadah kedua sudah mendidih, maka akan ditambahkan air dari wadah ketiga lalu wadah ketiga akan diisi air garam dari wadah pertama, sementara itu wadah pertama akan diisi air garam yang sudah diendapkan dari tong besar.  Pada proses ini, air garam tidak boleh diaduk dan pada proses pemenasan juga terjadi kristalisasi yang mana air garam berubah menjadi kristal garam yang padat.

Setelah terbentuk kristal garam, kristal garam didiamkan selama kurang lebih 20-40 menit lalu masuk proses penjemuran. Pada proses penjemuran, kristal garam dijemur di atas terpal dan di bawah sinar matahari. Penjemuran ini berguna untuk menyempurnakan proses kristalusasi. Penjemuran garam ini berlangsung selama satu hingga tiga hari tergantung cuaca dan tiap dua jam garam akan diurai-urai agar proses penjemuran rata dan tidak terjadi penggumpalan garam. Setelah rangkaian proses tersebut, garam pun siap dikemas.

5. Dua macam kemasan garam krayan yaitu, garam serbuk dan batangan

Mengenal Garam Krayan, Garam Gunung dari Mata Air di Tanah Borneopotret garam krayan yang sudah dikemas (disperindagkop.kaltaraprov.go.id)

Garam yang telah melewati proses penjemuran maka akan siap dikemas. Terdapat dua macam bentuk garam krayan yakni garam berbentuk bubuk dan garam batangan.

Garam krayan batangan ini dibuat dari garam krayan yang sudah jadi kemudian dicetak menggunakan bambu dan dibakar selama 30 menit. Hasilnya adalah garam berbentuk padat yang kemudian dibungkus dengan daun elad dan diikat dengan tali dari ranting pohon tenar. Garam krayan batangan biasanya dipasarkan untuk warga lokal atau warga daerah setempat. Sementara itu, garam berbentuk bubuk dikemas menggunakan plastik dan dipasarkan di luar kota atau di negara tetangga, yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dengan prinsip kerja sama, para warga Dayak Lundayeh dapat melestarikan produksi garam krayan ini. Menurut Badan Nasional Pengelola Perbatasan, harga garam krayan bubuk dijual sekitar Rp50.000 per setengah kilogram sedangkan garam krayan batangan dibanderol dengan harga sekitar Rp100.000 per setengah kilogram.

Apakah kalian tertarik untuk menggunakan garam krayan? 

 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Malinau Kalimantan Utara yang Indah dan Memesona

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya