Mengenal Kue Lompong, Si Hitam Manis Langka dari Purworejo 

Kue lompong adalah oleh-oleh Purworejo yang mulai langka

Pernah mendengar kue lompong? Kue lompong adalah salah satu jajanan tradisional dari Purworejo, Jawa Tengah. Teksturnya kenyal, warnanya hitam, dan isiannya kacang tanah manis. Kue ini bisa jadi oleh-oleh kalau kalian berkunjung ke Purworejo.

Nah, kalau kalian belum tahu banyak tentang kue lompong yang mulai langka ini, cari tahu lebih banyak tentang kue lompong lewat artikel ini, yuk! Artikel ini akan membahas tentang keunikan kue lompong. 

1. Punya tekstur kenyal, kue lompong dijuluki moci dari Jawa

Mengenal Kue Lompong, Si Hitam Manis Langka dari Purworejo ilustrasi kue lompong (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Kue lompong adalah salah satu jajanan khas Purworejo, Jawa Tengah. Kue ini terbuat dari tepung beras berbentuk persegi panjang berwarna hitam. Isian kue ini berupa campuran kacang tanah dan gula.

Kue lompong dibungkus dengan daun pisang kering dan diikat dengan tali akar atau tali bisa lalu dikukus. Rasanya manis dari isian kacang dan gula serta gurih dari adonan beras ketan.

Karena terbuat dari tepung beras, tekstur kue lompong jadi chewy, kenyal, tapi lembut, mirip dengan tekstur mochi. Biasanya, kue ini dijajakan di pasar tradisional.

 

Baca Juga: 5 Pantai di Purworejo, Alternatif Wisata saat ke Jogja

2. Warna hitam pada kue lompong didapat dari batang talas kering

Mengenal Kue Lompong, Si Hitam Manis Langka dari Purworejo ilustrasi kue lompong (commons.wikimedia.org/Onyaso)

Lompong punya arti talas. Hal tersebut merujuk pada batang talas kering yang dipakai sebagai pewarna hitam alami dari kue lompong. Yup, bukan dari kluwak, tinta cumi, atau bahkan pewarna sintetis ya, tapi yang membuat warna kue ini hitam adalah dari batang talas kering.

Dewasa ini, tidak hanya batang talas kering saja yang bisa digunakan sebagai pewarna hitam kue lompong, batang padi kering atau damen pun digunakan sebagai pewarna.

Damen kering dibakar hingga hitam kemudian ditumbuk, diayak, dan disaring hingga menjadi serbuk abu yang halus. Serbuk damen tersebut kemudian dicampur dengan adonan tepung ketan lalu diuleni dengan air gula untuk mendapatkan tekstur padat dan kenyal.

Mengutip dari Visit Jawa Tengah, dahulu kue lompong juga dicampur dengan santan dan gula jawa. Tapi karena penambahan santan membuat kue lompong tidak tahan lama maka diganti dengan minyak.

 

3. Sering ditemui di pasar tradisional dengan harga yang murah meriah

Mengenal Kue Lompong, Si Hitam Manis Langka dari Purworejo kue lompong (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Kue ini biasa ditemui di pasar tradisional dengan harga sekitar Rp2.000 per biji. Kue ini juga bisa dibawa sebagai buah tangan. Namun, perlu diperhatikan bahwa kue lompong bebas pengawet sehingga masa simpannya pun cenderung singkat. Kue lompong bisa bertahan di luar kulkas kurang lebih selama 3-7 hari.

Kue lompong memang lebih lezat juga disajikan panas-panas karena dalam keadaan dingin, kue kulit kue bisa alot dan mengeras. Kalau tekstur sudah mengeras, maka kukus lagi saja kue lompong ini agar kulitnya melunak dan bisa nyaman dimakan.

Kue lompong termasuk kue yang langka. Jadi, jika ke Purworejo dan mendapati kue ini, jangan lupa beli agar bisa menikmati manis legitnya kue lompong.

 

 

Baca Juga: 5 Trivia Kue Putu Ayu, Kue Basah yang Masih Bersaudara dengan Kue Putu

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya