4 Trivia Luluta khas Wakatobi, Nasi Bakar Bambu Andalan Pelaut

Cara masak nasi yang unik ala warga Wakatobi

Wakatobi terkenal dengan wisata alamnya yang memesona.  Berbagai pulau yang Indah dengan pemandangan yang menawan dapat jadi destinasi tak terlupakan ketika berkunjung ke Wakatobi. Tiap daerah punya kuliner khasnya, jadi selain memanjakan mata dengan kecantikan alamnya, wajib pula untuk memanjakan lidah dengan makanan khas Wakatobi.

Kasuami, colo-colo, dan aneka boga bahari siap memanjakan lidah dan perut kalian. Ada juga makanan khas Wakatobi yang unik yaitu, luluta. Luluta ini berupa nasi yang cara masaknya bukanlah dikukus seperti yang lazim dilakukan, melainkan dibukus dengan bambu dan dibakar di atas bara api. Aroma smokey dan bambu yang khas ini jadi salah satu daya tarik yang menggugah selera.

Mau tahu lebih lanjut tentang luluta? Yuk, simak artikel berikut!

1. Nasi bakar yang lembut dan smokey

4 Trivia Luluta khas Wakatobi, Nasi Bakar Bambu Andalan Pelautilustrasi luluta dan makanan lainnya (vecteezy.com/Montian Noowong)

Luluta adalah nasi bakar khas Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Luluta terbuat dari nasi yang dimasak di dalam bambu yang kemudian dibakar dengan bara api. Sekilas makanan ini seperti lemang, tapi lemang terbuat dari beras ketan sedangkan luluta terbuat dari beras biasa atau beras merah. Luluta seperti nasi yang memiliki tekstur yang lembut dan aroma dan sensasi smokey yang menggugah selera.

Makanan ini banyak ditemukan di tengah masyarakat adat Wanci di Pulau Wangi-Wangi. Konon katanya, makanan ini berasal dari pulau paling ujung Wakatobi, yaitu Pulau Binongko.

2. Bekal para pelaut Wakatobi

4 Trivia Luluta khas Wakatobi, Nasi Bakar Bambu Andalan Pelautilustrasi luluta (pixabay.com/u_1w1dyw2i1i)

Konon katanya, luluta ini adalah bekal makanan para para pelaut di Wakatobi. Orang Wakatobi dikenal sebagi pelaut tangguh. Mereka mengarungi lautan dengan misi perdagangan. Tak hanya menjelajah antar pulau saja, mereka juga berlayar hingga antar negara, seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia.

Dalam misi pelayarannya tersebut, para pelaut ini membawa bekal yang tahan lama untuk dibaya berlayar. Akhirnya, terciptalah luluta, nasi bakar yang awet dan mengenyangkan.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Wakatobi yang Keindahannya Bikin Kamu Terkesima

2. Dibuat dari beras yang dimasak dengan bambu

4 Trivia Luluta khas Wakatobi, Nasi Bakar Bambu Andalan Pelautilustrasi beras (freepik.com/jcomp)

Untuk membuat luluta, pertama ada;ah beras dicuci bersih dulu dengan air mengalir. Setelah itu, beras yang telah dicuci dibungkus dengan daun pisang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran bambu. Sementara itu bambu yang akan digunakan, disiapkan dan dibersihkan bagian dalamnya dengan air sampai bersih.

Beras yang telah dibungkus, dimasukkan ke dalam bambu lalu bagian atasnya ditutup daun pisang. Bambu berisi beras kemudian dipanggang vertikal di atas bara api. Ingat, luluta dipanggang bukan dengan api yang membara tetapi dengan bara api. Tunggu hingga luluta matang merata.

4. Cocok disantap dengan makanan berkuah atau seafood

4 Trivia Luluta khas Wakatobi, Nasi Bakar Bambu Andalan Pelautilustrasi luluta sedang dibakar (vecteezy.com/bigcxlotus)

Luluta yang matang ditandai dengan kayu yang sudah kehitaman secara merata. Cepat tidaknya luluta matang bergantung pada kekuatan bara api. Semakin kuat bara api, maka semakin cepat luluta matang.

Setelah matang, luluta didiamkan hingga dingin lalu bambu dibelah. Setelah bambu dibelah, luluta dipotong sesuai ukuran yang dikehandaki dan siap untuk disantap.

Nasi bakar Wakatobi ini memang khas dan unik karena dibuat di dalam bambu dan di atas bara api. Luluta ini cocok disantap dengan berbagai makanan berkuah dan aneka seafood. Jadi, apakah kamu tertarik mencoba luluta?

Baca Juga: 3 Waktu Terbaik Liburan ke Wakatobi untuk Menikmati Keindahan Alamnya

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya