11 Makanan Indonesia yang Dulu Cuma Jadi Hidangan Kerajaan
Dengan keberagaman budaya dan tradisi, tak heran kalau Indonesia dicap sebagai salah satu negara dengan kuliner paling kaya di dunia. Bahkan, beberapa kuliner khas Nusantara ini sudah eksis sejak 1.000 tahun lalu dan tetap digemari sampai saat ini, lho.
Meski dikenal sebagai kuliner pinggir jalan, tetapi ternyata pecel dulunya merupakan salah satu hidangan kerajaan yang disajikan pada acara-acara besar. Ini sesuai dengan catatan yang tertulis dalam Prasasti Taji pada 901 M.
Ada pecel sampai dawet, terdapat sebelas makanan khas Nusantara yang dulunya merupakan hidangan kerajaan. Apa saja, ya?
1. Meski dikenal sebagai lauk khas Sumatra Barat, dendeng ternyata sudah disajikan sebagai hidangan di Kerajaan Medang sejak abad ke-9
2. Bagi orang Sunda, makan kurang lengkap tanpa lalapan. Faktanya, sayuran mentah ini menjadi hidangan kerajaan yang dikenal sebagai kuluban sunda
3. Selain lalapan, ada urap yang terdiri dari sayuran rebus dan parutan kelapa. Urap dulunya hidangan kerajaan yang disebutkan dalam Prasasti Linggasuntan
4. Dodol menjadi kudapan manis yang disebutkan dalam Prasasti Taji pada 901 M. Hidangan ini sering disajikan saat acara besar kerajaan
5. Sudah ada sejak abad ke-9, pecel berisi sayuran rebus dengan bumbu kacang yang tercatat dalam Kakawin Ramayana era Mataram Kuno
6. Dawet menjadi minuman tradisional khas Jawa yang sudah ada sejak era Kerajaan Kediri. Dawet tercatat sebagai hidangan kerajaan dalam kitab Kresnayana sekitar abad ke-12
7. Saat ini, kerupuk disajikan sebagai pelengkap. Faktanya, kerupuk sudah eksis sejak Kerajaan Kediri yang tercatat dalam Kitab Sumanasantaka abad ke-12
8. Disebutkan dalam Prasast Taji pada 901 M, ikan asin menjadi hidangan pendamping kerajaan yang disajikan pada acara besar bersama masakan lain
9. Rujak disebutkan sebagai hidangan khas zaman Kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Dalam Prasasti Taji sekitar 901 M, rujak dikenal sebagai rurujak
10. Sesuai catatan dalam Prasasti Taji pada 901 M, wajik menjadi hidangan kerajaan yang disajikan bersama 57 karung beras, 6 ekor kerbau, dan 100 ekor ayam
11. Sambal ada sejak abad-9 yang tertulis dalam Prasasti Taji sebagai pendamping lalapan atau kuluban Sunda. Sejak dulu, sambal tersedia dalam banyak jenis
Ngomongin soal makanan khas Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Dengan keberagaman budaya dan tradisi, tak heran kalau sejak dulu Indonesia sudah kaya akan kuliner yang tetap eksis dan digemari sampai saat ini.
