Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sambal (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Sambal ulek dan blender memiliki tekstur berbeda.
  • Aroma sambal juga dipengaruhi oleh cara pengolahan.
  • Sambal ulek memiliki rasa yang lebih nendang, sedangkan sambal blender cenderung hambar.

Banyak makanan khas Indonesia yang harus dimakan bareng sambal biar rasanya makin nendang. Mulai dari yang pedasnya dikit sampai yang bikin keringatan, sambal jadi pelengkap wajib di meja makan. Namun, pernah kepikiran, gak, sih, kenapa sambal rasanya bisa beda-beda tergantung cara bikinnya? Sebagai contoh, sambal diulek dan diblender punya rasa yang berbeda, padahal punya bahan-bahan yang sama.

Nah, ternyata cara bikin sambal itu ngaruh banget ke rasa, aroma, dan teksturnya. Ada yang bilang sambal ulek lebih nendang, tapi ada juga yang lebih milih blender karena praktis. Daripada bingung, mending kita bedah tuntas, yuk, perbedaan sambal ulek dan sambal blender biar kamu tahu mana yang paling cocok buat lidah dan gaya hidupmu.

1. Tekstur

ilustrasi sambal (pexels.com/Muhammad ilmi)

Perbedaan paling mencolok dari sambal ulek dan sambal blender ialah tekstur keduanya. Sambal ulek biasanya punya tekstur yang lebih kasar dan berkarakter. Serat cabai, tomat, atau bawang masih terlihat jelas, jadi bikin tekstur sambalnya lebih “nyata” di lidah.

Sementara, sambal blender cenderung lebih halus dan lembut karena mata pisau blender memutar dengan cepat dan memotong bahan jadi superkecil. Kalau suka sambal yang menyatu seperti saus, mungkin sambal blender lebih cocok. Namun, kalau kamu suka sensasi mengunyah dan tekstur asli bahan-bahannya, sambal ulek jelas menang.

2. Aroma

ilustrasi sambal (freepik.com/freepik)

Percaya atau gak, cara mengolah sambal bisa memberikan perbedaan pada aromanya? Saat kamu ngulek sambal pakai cobek, aroma alami dari cabai, bawang, dan bahan lainnya keluar lebih maksimal. Proses mengulek dengan tekanan tangan bikin minyak alami dari bahan-bahan itu keluar dan menyatu dengan sempurna.

Di sisi lain, menghaluskan sambal dengan blender bikin aromanya kurang tajam. Alhasil, aroma sambal jadi kurang gereget. Jadi, kalau kamu pengen bikin sambal yang wangi dan menggugah selera, haluskan dengan cara diulek, ya!

3. Rasa

ilustrasi sambal (freepik.com/KamranAydinov)

Meski bahan yang dipakai sama, rasa sambal ulek dan sambal blender bisa beda jauh. Sambal ulek cenderung punya rasa yang lebih nendang dan kompleks. Tekanan saat ngulek gak hanya menghaluskan, tapi juga mencampur rasa secara alami. Kamu bisa merasakan pahitnya cabai, manisnya tomat, dan gurihnya terasi dengan seimbang.

Sementara, sambal blender kadang rasanya jadi hambar, terutama kalau bahan-bahannya terlalu tercacah dan tercampur terlalu cepat. Belum lagi, kadang bahan-bahannya perlu ditambah air atau minyak agar bisa berputar dan tercampur di blender. Penambahan air dan minyak ini bisa sangat memengaruhi rasa sambal.

4. Waktu dan tingkat kepraktisan

ilustrasi sambal (freepik.com/freepik)

Dari segi waktu dan kepraktisan, sambal blender memang lebih unggul. Tinggal masukkan semua bahan ke dalam blender, pencet tombol, dan sambal sudah halus dalam hitungan detik. Ini cocok banget kalau kamu masak sambal dalam jumlah banyak atau gak mau ribet.

Sementara, sambal ulek butuh usaha lebih. Kamu harus sabar ngulek sampai halus, apalagi kalau bikin dalam jumlah besar. Namun, bagi banyak orang, di situ letak seninya. Ada kepuasan tersendiri ketika sambal ulek buatan tangan sendiri tersaji di meja makan.

Sambal itu bukan cuma soal pedas, tapi juga soal rasa, tekstur, aroma, dan cerita di baliknya. Perihal mana yang lebih baik? Gak ada jawaban mutlak. Semuanya tergantung selera dan situasi.

Kalau kamu pengen sambal yang harum, bertekstur, dan rasa rumahan yang autentik, sambal ulek adalah juaranya. Namun, kalau kamu butuh cepat, praktis, dan gak mau ribet, sambal blender bisa jadi solusi andalan. Jadi, kamu pilih mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEka Ami