Sudah pernah minum bir pletok? Minuman ini identik berwarna merah dengan rasa dan aroma rempah yang kuat. Meski namanya bir, minuman khas Betawi ini sama sekali tidak mengandung alkohol, kok.
Malahan, bir pletok ini memiliki khasiat yang baik bagi tubuh yang tentunya jauh dari sifat memabukkan. Bir pletok sendiri sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia, lho.
Ingin tau fakta apa saja yang tersimpan dalam bir pletok khas Betawi, simak sederet faktanya berikut ini, yuk!
Masyarakat Betawi menciptakan bir pletok pada masa penjajahan Belanda. Hal ini berawal sejak masyarakat Betawi mulai memperhatikan kebiasaan minum bir para kolonial Belanda. Menggunakan bahan baku rempah-rempah, masyarakat Betawi pun mulai meracik minuman sendiri dan diberi nama bir pletok.
Dilansir dari sudinpusarjakpus.jakarta.go.id, nama bir pletok diambil dari warna kemerahan yang menyerupai bir. Sedangkan, nama pletok diambil dari suara yang terdengar saat mencampur minuman rempah ini di dalam wadah bambu. Hingga kini bir pletok masih populer di kalangan masyarakat Jakarta.
Bir pletok memiliki campuran rempah-rempah yang cukup komplet dibanding minuman lainnya. Warna merah yang jadi khas bir pletok berasal dari kayu secang yang ada didalamnya.
Selain kayu secang, minuman ini juga mengandung jahe, serai, kayu manis, lada hitam, adas, cengkeh, cabe jawa, dan kapulaga. Bahan-bahan bir pletok tergolong komplet untuk secangkir minuman penghangat badan.
Tak hanya digunakan menghangatkan badan, bir pletok juga sangat nikmat dijadikan minuman penambah stamina dan peningkat imunitas.
Bir pletok biasanya disajikan dalam keadaan hangat. Namun, pencinta es atau minuman dingin juga bisa menikmati bir pletok khas Betawi dalam keadaan dingin, kok.
Dengan menambahkan es batu di dalamnya bir pletok juga segar banget dan gak bikin serak di leher, lho.
Hingga saat ini bir pletok masih menjadi favorit masyarakat Betawi untuk menjaga kesehatan, khususnya di musim hujan. Apakah kamu sudah pernah mencobanya?