5 Fakta Toko Roti Tertua di Indonesia, Ada di Purwokerto Nih

Didirikan oleh sepasang suami istri keturunan tionghoa, pada tahun 1898 mereka mulai merintis membuka toko roti Go. Nama Go sendiri diambil dari nama sang suami Go Kwee Ka, bersama istrinya The Pake Nio pasangan ini memproduksi sendiri rotinya.

Kini toko ini telah diwariskan pada generasi ketiga, pasangan FX Pararto Widjaja dan Rosani Wiogo yang kini mengelola toko roti legendaris tersebut.

Toko roti tertua ini berlokasi di Kota Purwokerto, tepatnya di Jalan Jenderal Soedirman Nomor 724. Meskipun banyak orang lebih mengenal Purwokerto sebagai kota mendoan, ternyata toko roti pertama di Indonesia justru lahir di kota ini.

Kota Purwokerto secara admistratif berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kota yang banyak dikunjungi wisatawan, termasuk toko roti Go yang legendaris juga merupakan tujuan wisata yang tak boleh terlewatkan.

Selain berjuang mempertahankan usaha turun temurun, toko roti Go juga telah melewati berbagai konflik dan peperangan. Berdiri dan tumbuh di masa kolonial pasti telah melalui masa-masa sulit, hingga kini tetap bertahan di era digital.

Pada masa agresi Belanda II di tahun 1948, toko roti pernah menjadi korban keganasan perang. Sejumlah bangunan menjadi sasaran penjajah, beruntung oven dan alat produksi masih tersisa sehingga roti Go bangkit kembali.

Sebuah alat panggang kuno masih terus digunakan sebagai sarana produksi andalan. Dibangun menggunakan batu bata tahan api, yang juga telah berusia ratusan tahun. Sejak pertama kali dibangun alat panggang ini tak banyak mengalami perubahan, dengan begitu cita rasa roti yang alami tetap dipertahankan.

Para pekerja juga menggunakan alat tradisional seperti galah bambu untuk mengambil roti, sedangkan pemanasan menggunakan kayu bakar.

Selain resep yang telah artisan tahun, bahan yang digunakan juga tak kalah menarik. Semua tradisional, bahkan tidak menggunakan bahan pengembang dan pengawet yang biasa dipakai untuk membuat roti.

Semua roti yang dijual di toko selalu dalam kondisi segar dan terbatas, karena tak menggunakan pengawet maka hanya bertahan maksimal 3 hari saja. Hal ini tentu saja sangat menarik, karena di tengah masyarakat modern masih ada yang konsisten mempertahankan orisinalitas.

Bagaimana, menarik sekali bukan? Toko roti tertua ini harus kalian kunjungi sendiri secara langsung. Jadi, kapan mau ke sini?