Nasi gandul memang kuliner tradisional khas Pati. Tapi, buat kamu warga Jakarta dan sekitarnya yang belum berkesempatan ke kota yang berada di timur laut Jawa Tengah tersebut, silakan langsung merapat ke warung nasi gandul milik Bu Endang.
Terletak di Jl. Pesanggrahan No.14B Kembangan, Jakarta Barat, cita rasa nasi gandul Bu Endang terbilang sukses memanjakan lidah para foodies yang rindu masakan Jawa. Lalu, apa saja yang bikin racikan nasi gandul di warung ini begitu istimewa?
Usia warung nasi gandul Bu Endang yang memasuki angka 24 tahun menjadi keistimewaan pertama yang patut kamu ketahui. Durasi berjualan yang hampir terhitung seperempat abad tersebut menjadi bukti kekonsistensian Bu Endang melayani pembeli.
Kelezatan nasi gandul Bu Endang gak cuma dinikmati oleh masyarakat setempat, melainkan sudah tersohor pula di kalangan artis ibu kota, pejabat, dan tokoh penting lainnya.
Layaknya nasi gandul yang dijual di Pati, penyajian nasi gandul di warung Bu Endang juga menggunakan piring berlapis daun pisang. Tujuannya agar menambah aroma harum masakan yang dihidangkan.
Setelah nasi putih ditambah potongan daging sapi, lalu disiram kuah berwarna kecokelatan dan gak lupa ditaburi bawang goreng, maka sepiring nasi gandul Bu Endang telah siap dinikmati. Gurih dan manis mendominasi cita rasa kuah yang sekilas mirip kuah gulai. Potongan daging seketika lumer di mulut saking empuknya. Dijamin bikin nagih.
Buat kamu penggemar pedas, gak perlu khawatir karena tersedia sambal cabai hijau yang khas untuk menambah selera makanmu ketika menyantap nasi gandul Bu Endang. Yang bikin makin istimewa, tersedia pula pilihan lauk tambahan supaya kulineranmu di sini makin puas.
Mulai dari tempe goreng kering, perkedel, bakwan jagung, telur pindang, tahu dan tempe bacem, telur asin, hingga otak sapi. Semua lauk tersedia di meja pengunjung, sehingga memudahkan kamu memilih lauk mana yang pengin disantap.
Di sini, kamu bisa request penyajian nasi gandulnya, lho. Yaitu nasi putih yang disajikan langsung dengan potongan daging dan kuah, atau nasi disajikan terpisah dengan daging dan kuahnya.
Terdapat perbedaan harga untuk dua jenis penyajian tersebut. Nasi gandul campur dibanderol Rp25ribu per piring, sedangkan nasi gandul pisah merogok kocek Rp30 ribu. Barangkali porsi daging dan nasi putih yang dihidangkan pada nasi gandul pisah lebih banyak sehingga harga yang dipatok juga lebih tinggi.
Rupanya, sajian yang bisa kamu jumpai di warung Bu Endang gak sebatas hanya nasi gandul saja. Warung ini benar-benar punya menu komplet buat kamu yang rindu masakan-masakan Jawa.
Setidaknya ada 20 macam menu makanan yang siap menggoyang lidahmu. Kangen dengan gudeg, nasi ayam Semarang, nasi goreng babat, mangut, tahu gimbal, atau garang asem? Semua tersedia di warung nasi gandul Bu Endang. Satu tempat dengan pilihan menu lengkap seperti ini adalah surga.
Buka dari jam 8 pagi, jangan ragu untuk menjajal kelezatan nasi gandul legendaris ini. Jika penasaran, kamu boleh mengintip sebentar ke dapur warung Bu Endang untuk melongok proses pemasakan nasi gandul dan menu lainnya. Tertarik?