Lima tahun terakhir, keberadaan matcha dan green tea jadi sangat populer di masyarakat. Setiap makanan kekikian dari es krim, dessert dan bahkan cokelat pasti memiliki varian rasa makanan yang berasal dari jenis tumbuhan camellia sinensis ini.
Meski berasal dari tanaman yang sama, ternyata matcha dan green tea adalah dua hal yang jauh berbeda. Penasaran seperti apa perbedaan matcha dan green tea yang gak banyak diketahui masyarakat umum? Berikut ini ulasannya.
Matcha diproses melalui tahap yang panjang sebelum dibentuk menjadi bubuk dan bisa dinikmati. Proses sterilisasi daun teh dari sinar matahari yang berlangsung selama 30 hari untuk menjaga pigmen daunnya tetap sempurna. Baru setelahnya dikeringkan dalam waktu singkat dan dihaluskan.
Sedangkan, green tea diolah biasa layaknya teh pada umumnya tanpa melalui proses sterilisasi dan langsung dikeringkan dan dibuat dalam bentuk potongan daun.
Jika kamu perhatikan dengan jeli, pasti kamu tahu perbedaan mendasar yang ada pada matcha dan green tea. Yup, warna matcha cenderung lebih hijau, sedangkan green tea berwarna hijau kekuning-kuningan.
Hal ini merupakan dampak dari proses sterilisasi sebelumnya. Klorofil pada matcha masih terjaga dengan baik.
Jika kamu melihat daftar menu yang menamakan olahan green tea, maka hal ini bisa saja keliru. Sebenarnya yang digunakan dalam campuran kue itu adalah matcha, bukan green tea. Bentuk matcha yang berupa serbuk halus membuatnya mudah diolah sebagai bahan tambahan dalam masakan.
Masyarakat Jepang lebih sering menggunakan matcha untuk berbagai jenis olahan dari minuman, puding, bolu hingga sushi. Sedangan, penyajian green tea biasa hanya berbentuk minuman saja. Rasa green tea yang agak pekat membuatnya jarang ditambahkan pada makanan.
Jika ditanya mana yang lebih sehat antara matcha dan green tea? Jawabannya adalah matcha. Ya, matcha lebih banyak mengandung antioksidan, kafein, poluphenols, chlorophyl dan L-Theanine. Sehingga matcha sangat bermanfaat untuk daya tahan tubuh, pembakaran lemak, stimulasi otak, dan mencegah kanker.
Bahkan penelitian menyebutkan, mengonsumsi secangkir matcha sama dengan meminum tiga gelas green tea. Hal ini dikarenakan poin pertama tadi, proses pengolahan matcha lebih hati-hati untuk menjaga kandungan nutrisinya.
Proses pengolahan yang panjang, penyajian yang beragam, hingga kandungan nutrisi yang melimpah membuat matcha dibanderol lebih mahal. Wajar, karena matcha menjadi makanan "serba guna".
Meski berbeda, keduanya tetap jadi pilihan asupan makanan yang baik untuk tubuh. Kalau kamu, lebih suka green tea atau matcha nih?