Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Angel Food Cake yang Super Lembut, Gak Keras di Pinggirnya

ilustrasi angel food cake (vecteezy.com/icon ade)

Angel food cake terkenal dengan teksturnya yang sangat ringan, lembut, dan halus seperti kapas. Kue ini gak mengandung kuning telur maupun lemak sama sekali, karena hanya mengandalkan putih telur sebagai bahan utama. Justru karena itu, angel food cake punya tantangan tersendiri dalam proses pembuatannya agar gak keras di pinggir atau kempes di bagian tengah.

Membuat angel food cake yang sempurna butuh ketelatenan, mulai dari pemilihan bahan, proses pengocokan, hingga teknik memanggang dan mendinginkan. Salah langkah sedikit aja bisa bikin teksturnya jadi bantat atau terlalu kering. Tapi tenang, kalau kamu mengikuti tips di bawah ini dengan benar, hasilnya dijamin lembut, tinggi, dan merata!

Simak lima tips penting berikut agar angel food cake buatanmu bisa sukses dan bikin semua orang terkesan.

1. Gunakan putih telur suhu ruang yang bersih dari lemak

ilustrasi putih telur (freepik.com/jcomp)

Kunci utama angel food cake terletak pada putih telurnya. Gunakan putih telur dalam suhu ruang agar lebih mudah mengembang saat dikocok. Putih telur yang dingin cenderung butuh waktu lebih lama untuk membentuk busa, sementara suhu ruang membantu udara lebih cepat terperangkap dalam adonan.

Pastikan gak ada setetes pun kuning telur yang tercampur karena lemak sedikit saja bisa menggagalkan proses pengocokan. Gunakan mangkuk bersih dan bebas minyak saat memisahkan telur, lebih baik pilih mangkuk logam atau kaca daripada plastik yang bisa menahan sisa lemak. Kalau ragu, bersihkan mangkuk dengan air jeruk nipis atau cuka lalu lap kering sebelum digunakan.

Jumlah putih telur dalam resep juga perlu diperhatikan. Jangan asal takar karena ini mempengaruhi volume dan struktur kue secara keseluruhan. Untuk hasil maksimal, timbang putih telur dengan presisi sesuai resep agar hasilnya tetap stabil dan tinggi saat dipanggang.

2. Tambahkan cream of tartar untuk bantu struktur tetap kokoh

ilustrasi tuang cream of tartar (freepik.com/freepik)

Karena gak menggunakan bahan pengembang kimia, angel food cake hanya mengandalkan udara dari putih telur yang dikocok. Untuk membantu putih telur tetap stabil, kamu bisa menambahkan sedikit cream of tartar. Bahan ini membantu menjaga busa tetap kaku dan gak cepat kempes saat dicampur dengan bahan lain.

Cukup tambahkan sekitar 1/2 sendok teh cream of tartar untuk 6 putih telur. Jangan berlebihan karena bisa membuat adonan terlalu asam dan memengaruhi rasa akhir kue. Kalau gak punya cream of tartar, kamu bisa ganti dengan perasan air jeruk lemon segar sebagai alternatif, meski efeknya gak sekuat cream of tartar.

Ingat, jangan langsung mencampurkan gula saat telur masih belum mengembang. Kocok putih telur dan cream of tartar dulu hingga berbusa, baru tambahkan gula sedikit demi sedikit. Proses bertahap ini penting agar tekstur kue tetap airy dan gak jadi berat.

3. Ayak bahan kering agar adonan tetap ringan

ilustrasi ayak tepung (pexels.com/ Ron Lach)
ilustrasi ayak tepung (pexels.com/ Ron Lach)

Tepung pada angel food cake biasanya menggunakan tepung protein rendah seperti cake flour. Supaya hasilnya lembut dan gak berat, pastikan kamu mengayak tepung dan gula halus terlebih dahulu sebelum dicampur ke adonan putih telur. Mengayak membantu memecah gumpalan dan menambahkan udara ke bahan kering.

Jangan langsung mencampurkan bahan kering ke dalam adonan sekaligus. Taburkan sedikit demi sedikit lalu aduk menggunakan spatula dengan teknik lipat (folding) dari bawah ke atas. Teknik ini penting untuk menjaga udara dalam putih telur tetap terperangkap dan gak rusak karena adukan keras.

Proses pencampuran juga harus dilakukan secara perlahan dan sabar. Jangan terburu-buru, karena mengaduk terlalu cepat bisa membuat adonan turun dan hasil akhirnya jadi bantat. Pastikan semua bahan tercampur rata tanpa mengempiskan volume adonan.

4. Jangan oles loyang dan gunakan loyang khusus

ilustrasi loyang tabung (commons.wikimedia.org/Michael Coté)

Angel food cake sebaiknya dipanggang di loyang tabung tengah khusus yang tidak dioles mentega atau minyak. Ini justru penting karena adonan butuh “menempel” di sisi-sisi loyang agar bisa naik tinggi dengan stabil selama proses pemanggangan. Kalau loyang terlalu licin, adonan gak akan punya pegangan dan malah akan amblas.

Pilih loyang aluminium tanpa lapisan anti lengket, karena ini membantu panas merata dan kue bisa matang sempurna tanpa bagian luar terlalu cepat kering. Loyang dengan bagian tengah berlubang juga penting karena membantu panas menjangkau bagian dalam adonan lebih efisien dan rata.

Setelah dipanggang, jangan langsung dikeluarkan dari loyang. Balikkan loyang dalam posisi terbalik di atas leher botol atau rak khusus dan biarkan dingin total. Cara ini mencegah kue kempes saat masih hangat, sekaligus menjaga tekstur tetap lembut dan tinggi.

5. Panggang dengan suhu pas dan jangan buka oven terlalu cepat

ilustrasi oven adonan (commons.wikimedia.org/Logan Ingalls)

Angel food cake harus dipanggang dalam suhu sekitar 160–170°C agar bisa mengembang pelan tapi stabil. Suhu terlalu tinggi bisa bikin permukaan cepat gosong tapi bagian dalam belum matang, sedangkan suhu terlalu rendah bikin kue gak naik sempurna dan malah berat di tengah.

Panggang selama 35–45 menit tergantung ukuran loyang. Jangan tergoda membuka pintu oven sebelum minimal 30 menit pertama karena perubahan suhu mendadak bisa bikin kue turun drastis. Kalau perlu, intip lewat kaca oven dan periksa apakah permukaan sudah mengering dan berwarna cokelat keemasan.

Tes kematangan dengan tusuk lidi panjang. Kalau tusukannya keluar bersih tanpa adonan menempel, tandanya kue sudah matang. Setelah itu, langsung balikkan loyang dan biarkan dingin sepenuhnya selama minimal satu jam sebelum dilepas dari loyang dan dipotong.

Dengan mengikuti kelima tips di atas, kamu bisa menghasilkan angel food cake yang super lembut, tinggi sempurna, dan gak keras di pinggirnya. Meski tanpa lemak dan tepung yang banyak, teksturnya tetap bisa ringan dan fluffy asal tekniknya tepat. Yuk, coba bikin di rumah dan rasakan sensasi kuenya yang lumer di mulut!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us