5 Tips Membuat Flourless Cake yang Lembut dan Moist, Gak Bantat!

Flourless cake atau kue tanpa tepung sering dianggap lebih sulit dibuat daripada kue biasa. Padahal, kue ini punya daya tarik tersendiri, terutama buat kamu yang menghindari gluten atau ingin kue dengan tekstur super lembut dan padat rasa. Meski tanpa tepung, flourless cake bisa tetap moist, ringan, dan gak kalah enak dari cake lainnya—asal teknik pembuatannya benar.
Kesalahan umum saat membuat flourless cake biasanya terletak pada adonan yang terlalu padat, kurang mengembang, atau malah jadi bantat. Hal ini bisa disebabkan oleh proporsi bahan yang gak pas, pengocokan telur yang kurang tepat, atau proses pencampuran yang keliru. Nah, biar kue buatanmu sukses dan tetap menggoda walau tanpa tepung, yuk simak lima tips berikut!
1. Gunakan cokelat dan lemak berkualitas tinggi

Flourless cake umumnya menggunakan cokelat dan lemak seperti butter sebagai bahan dasar utama. Karena gak ada tepung yang bisa menyerap rasa atau aroma, kualitas bahan sangat menentukan hasil akhir. Pilih cokelat couverture atau dark chocolate dengan kadar kakao minimal 60% agar rasa kuenya kaya dan gak terlalu manis.
Begitu juga dengan butter, pastikan kamu memakai butter murni, bukan margarin, agar tekstur kue lebih halus dan rasa lebih gurih. Lemak dari butter juga membantu menjaga kelembapan kue dan memberi struktur yang stabil meski tanpa tepung. Hindari menggunakan butter dengan kadar air tinggi karena bisa bikin adonan terlalu lembek dan susah mengembang.
Sebelum dicampurkan, lelehkan cokelat dan butter secara perlahan dengan teknik double boiler agar gak gosong. Aduk hingga benar-benar halus dan menyatu. Setelah agak dingin, campurkan ke dalam adonan telur supaya struktur kue tetap stabil dan gak mengempis.
2. Kocok telur hingga mengembang sempurna

Telur adalah kunci utama pengembang dalam flourless cake. Karena gak ada tepung dan baking powder, kamu harus memaksimalkan udara dari telur untuk menghasilkan tekstur yang ringan dan mengembang. Kocok telur bersama gula hingga adonan pucat, mengental, dan volumenya naik dua sampai tiga kali lipat.
Proses pengocokan ini bisa memakan waktu sekitar 7–10 menit tergantung alat yang kamu gunakan. Tandanya sudah cukup adalah saat adonan bisa membentuk pita (ribbon stage) saat dijatuhkan dari mixer. Jangan buru-buru mencampurkan bahan lain kalau volume telur belum maksimal karena kue bisa bantat saat dipanggang.
Untuk hasil terbaik, gunakan telur suhu ruang supaya bisa mengembang lebih mudah. Kamu juga bisa memisahkan putih dan kuningnya, lalu mengocok putih telur hingga soft peak jika ingin tekstur kue lebih ringan seperti soufflé cake. Setelah itu baru dicampurkan secara perlahan dengan bahan lainnya.
3. Aduk adonan dengan teknik lipat supaya tetap airy

Setelah telur mengembang dan cokelat leleh sudah siap, proses pencampuran jadi bagian paling krusial. Jangan mengaduk adonan dengan asal karena bisa merusak gelembung udara yang sudah terbentuk. Gunakan teknik aduk balik atau folding dengan spatula agar udara tetap terjaga dan tekstur kue gak bantat.
Tambahkan campuran cokelat sedikit demi sedikit ke adonan telur. Jangan sekaligus karena akan membuat telur kehilangan volumenya. Aduk dengan gerakan perlahan dari bawah ke atas sampai semua bahan tercampur rata dan gak ada cokelat yang mengendap di dasar.
Jangan overmix! Meskipun godaan untuk mengaduk sampai halus sangat besar, terlalu banyak mengaduk justru akan merusak struktur dan bikin kue padat. Begitu semua bahan sudah tercampur rata dan warna adonan merata, langsung tuang ke loyang dan panggang.
4. Panggang dengan suhu rendah agar matang merata

Flourless cake butuh suhu panggang yang tepat supaya bagian luar gak cepat gosong sementara bagian dalam masih lembek. Gunakan suhu rendah sekitar 160°C dan panggang selama 30–45 menit tergantung ukuran loyang. Suhu rendah membantu kue matang perlahan dan hasilnya tetap moist.
Kalau kamu menggunakan oven besar, pertimbangkan teknik water bath alias au bain-marie untuk menjaga kelembapan dan suhu oven tetap stabil. Caranya, letakkan loyang berisi adonan di atas loyang lain yang berisi air panas. Teknik ini bisa mencegah bagian bawah dan pinggiran kue jadi terlalu kering.
Lakukan tes tusuk di bagian tengah kue. Karena tekstur flourless cake memang agak fudgy, hasil tusukannya gak akan benar-benar bersih, tapi harus tetap terlihat set. Kalau tusukan masih terlalu basah, panggang lagi 5–10 menit. Setelah matang, biarkan kue dingin di suhu ruang sebelum dilepas dari loyang.
5. Dinginkan total sebelum dipotong agar tekstur mantap

Flourless cake cenderung rapuh saat masih hangat, apalagi jika teksturnya fudgy dan lembut. Karena itu, kamu wajib menunggu sampai kue benar-benar dingin sebelum dipotong atau dihias. Proses pendinginan ini penting untuk membantu kue “set” sempurna dan bagian tengahnya gak amblas.
Setelah keluar dari oven, biarkan kue tetap di loyangnya selama 15–20 menit, lalu baru lepaskan perlahan. Letakkan di rak pendingin sampai benar-benar dingin. Kalau perlu, simpan di kulkas selama beberapa jam supaya tekstur makin padat dan mudah dipotong rapi.
Untuk menyajikannya, kamu bisa tambahkan taburan gula halus, saus cokelat, atau beri segar sebagai topping. Flourless cake cocok banget dijadikan dessert elegan yang kaya rasa tanpa ribet. Meski tanpa tepung, hasil akhirnya tetap mewah dan bikin nagih.
Dengan lima tips di atas, kamu gak perlu khawatir hasil flourless cake akan bantat atau terlalu padat. Asal tekniknya tepat dan bahan-bahannya berkualitas, kamu bisa menghasilkan kue yang moist, lembut, dan tetap stabil bentuknya. Yuk, coba bikin sendiri di rumah!