Kecambah, atau juga dikenal dengan nama taoge merupakan tumbuhan yang sedang mengalami tahap perkembangan di fase perkecambahan. Tepatnya, tumbuhan muda ini baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji.
Nah, dalam dunia kuliner, kecambah juga kerap diolah ke dalam masakan. Salah satunya adalah sup kecambah atau kongnamul guk seperti di Korea.
Berikut lima trivia kongnamul guk, sup pereda mabuk dari Korea Selatan yang menarik untuk kalian ketahui.
Secara etimologi, penamaan kongnamul guk berasal dari dua kata. Pertama, kata kongnamul yang berarti kecambah. Kedua, kata guk yang bermakna hidangan sup. Dengan kata lain, kongnamul guk merupakan sup yang berbahan baku berupa kecambah.
Tahukah kalian, jika kecambah yang digunakan untuk kongnamul guk berasal dari kacang kedelai. Tentunya ini sedikit berbeda dengan olahan kecambah pada umumnya.
Tak hanya kecambah, sup ini juga terdiri dari berbagai bahan pelengkap lainnya, seperti air, teri, daun bawang, bawang putih, hingga garam.
Sup kecambah satu ini disantap selagi masih hangat. Cita rasanya pun menyegarkan dengan sensasi agak pedas dan gurih. Selain itu, kongnamul guk pun dapat diperkaya dengan tambahan kimchi, bahkan telur mata sapi. Cukup sesuaikan saja dengan selera.
Rupanya, Kongnamul guk terdiri dari ragam varian berdasarkan daerahnya. Misalnya, di wilayah Korea bagian selatan, seperti Busan. Sup kecambah tersebut umumnya khas dengan penambahan tahu yang berkebalikan dengan di wilayah utara, seperti Seoul.
Banchan atau side dish khas Korea sangat lezat jika disantap bersama nasi hangat. Selain itu, karena kebiasaan masyarakat Korea yang gemar minum minuman beralkohol, semangkuk kongnamul guk kerap disantap sebagai sajian pereda mabuk saat bangun keesokan harinya.
Bagi yang gemar menikmati drama seri Korea Selatan, pastinya sudah tak asing dengan sup kecambah hangat ini. Pasalnya, sering para tokoh dalam drama menyantapnya di pagi hari setelah acara minum-minum.