Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makanan kaleng (nytimes.com)

Bayangkan jika kamu adalah Oh Joon-woo di film Korea Selatan, #Alive. Bangun tidur mendapati banyak orang berubah menjadi zombie, sementara persediaan makananmu hanya sedikit. Sanggupkah kamu bertahan?

Walau zombie hanya sebatas di film, namun tidak ada salahnya menyetok makanan untuk berjaga-jaga. Berikut ini adalah deretan makanan paling awet dan tahan lama yang bisa kamu simpan di rumah!

1. Beras

simplyhealthyfamily.org

Melansir dari laman Insider, beras putih bisa bertahan hingga lima tahun. Namun, menurut US Food & Drug Administration, beras putih dalam wadah bebas oksigen bisa bertahan hingga 25-30 tahun!

Suhu terbaik untuk menyimpan biji-bijian (termasuk beras) adalah 40°F (4,4°C). Supaya beras tidak rusak dan layak makan, perhatikan cara penyimpanannya, ya!

2. Kacang kering

simonandschuster.com

Kacang-kacangan adalah sumber lemak dan protein alami. Jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering, kacang-kacangan yang dikeringkan bisa bertahan hingga bertahun-tahun.

Menurut peneliti di bidang penyimpanan makanan dari Utah State University, ketika dikemas dengan benar, sampel kacang pinto yang telah disimpan selama 30 tahun, masih bisa diterima sebagai sumber makanan darurat.

3. Susu bubuk

Ilustrasi susu bubuk (missvickie.com)

Susu bubuk tersedia untuk segala usia, mulai dari bayi hingga lansia. Dikutip dari laman Insider, susu bubuk baik dikonsumsi sampai 18 bulan dari tanggal produksinya. Cukup lama, kan?

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), susu bubuk adalah makanan yang stabil dan kemungkinan bertahan lebih lama. Bahkan, ada produk susu bubuk tanpa lemak yang mengklaim memiliki masa simpan lebih dari 25 tahun!

4. Selai kacang

(Foto: Mondanite)

Karena memiliki banyak minyak dan minim kelembapan, selai kacang bisa bertahan hingga 3-5 tahun. Menurut Richard Faulks, ilmuwan senior dari Institute of Food Research, lemak dan vitamin E yang tinggi bisa mencegah oksidasi dan memperpanjang umur simpan selai kacang.

Jika tidak disimpan dengan benar, oksigen akan rusak, serta rasa dan bau selai kacang menjadi kurang menarik. Ini biasanya terjadi di bulan ke-12 setelah pembelian. Meski begitu, selai kacang bisa dikonsumsi di kondisi darurat, tutur Maribeth Cousin, profesor ilmu makanan dari Purdue University.

5. Kopi instan

trinakrug.com

Asupan kafein dari kopi mungkin sesekali dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar, kopi instan yang kemasannya sudah dibuka bisa bertahan hingga 12-18 bulan pada suhu kamar.

Bagaimana cara memaksimalkan umur simpan kopi instan? Taruh di tempat yang sejuk, kering, dan tetap tertutup rapat. Namun, jika rasanya berubah, mengeluarkan bau, dan muncul jamur, sebaiknya dibuang.

6. Madu murni

theresonance.com

Melansir dari laman Insider, madu dikenal sebagai satu-satunya makanan yang bisa bertahan selamanya. Menurut Amina Harris, direktur eksekutif Honey and Pollination Center, madu dalam bentuk alami memiliki kelembapan yang sangat rendah.

Sehingga, sangat sedikit bakteri atau mikroorganisme yang bisa bertahan di lingkungan seperti itu. FYI, tanggal kedaluwarsa madu umumnya mengacu pada kapan madu mulai mengkristal.

Ini adalah tahap di mana madu tidak bisa dimakan. But, don't worry! Madu akan kembali ke keadaan semula jika dipanaskan.

7. Makanan kaleng

okadoc.com

Makanan kaleng bisa berisi apa saja, mulai dari ikan, buah, kacang, jamur, saus, dan lainnya. Biasanya, makanan kaleng kedaluwarsa beberapa tahun dari tanggal produksi.

USDA menyebut bahwa makanan kalengan dengan asam tinggi (seperti tomat dan buah-buahan) bisa bertahan 12-18 bulan. Sementara, makanan kaleng rendah asam (seperti daging dan sayuran) bisa bertahan 2-5 tahun.

Nah, itulah tujuh makanan yang paling awet dan tahan lama. Semoga informasi ini bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team