7 Olahan Ceker Ayam dari Berbagai Penjuru Dunia Ini Bikin Nagih!

Khanom chin kaeng kiao wan kai atau mi ayam kari hijau khas Thailand ini memadukan kelezatan santan kari berwarna hijau, dengan mi lembut yang terbuat dari beras serta, tentu saja ceker ayam yang gurih. Jika tertarik bisa menambahkan topping seperti seperti kentang atau toge. Melihat gambarnya saja sudah mengundang selera, apalagi lansung menikmatinya.

Bagi kamu pecinta Korea, makanan ini mungkin tak asing lagi di telingamu, dakbal atau ceker ayam. Seperti kebanyakan cemilan khas Negeri Ginseng lainnya, ceker ayam dibaluri dengan olahan saus gochujang atau pasta cabai khas Korea dengan bahan lain seperti kecap, saus tiram, dan gula yang akan membuatnya terasa pedas manis di mulut. Tak lupa taburan biji wijen diatasnya membuat kegurihannya semakin terasa.

Di Jamaika, sup ceker ayam ini merupakan salah satu hidangan tradisional masyarakat disana. Sajian sup berisikan ceker ayam ditambah dengan sayur-sayuran seperti wortel, labu, jagung, ubi dan kentang ini membuat sup bening ini sangat menggetarkan selera. Bagi kamu penyuka ceker ayam dan juga maniak sayuran, hidangan ini cocok sekali untukmu. Enak sekaligus menyehatkan. 

Sajian ceker ayam khas Tiongkok ini menawarkan rasa gurih, manis dan pedas bagi penikmatnya. Gak perlu khawatir akan keselek dengan tulang-tulang cekernya, karena dijamin sudah sangat lembut. Proses memasak yang dimulai dengan merebus ceker, kemudian digoreng, dibaluri bumbu serta saus, dan lanjut dikukus, membuat dimsum ceker ini menjadi salah satu primadona dalam olahan ceker ayam di seluruh dunia.

Dari warnanya yang kecoklatan serta sausnya yang meleleh saja sudah membuat diri ini tak tahan untuk segera mencicipi. Ceker ayam adobo khas Filipina ini dibuat dengan merebusnya lansung dengan air ditambah dengan campuran cuka, kecap, dan bawang putih sampai tekturnya menjadi lembut dan kuahnya mengental. Dengan tambahan sedikit garam dan lada, ceker ayam ini pun siap untuk disantap.

Jangan tertipu dengan namanya, walkie talkies yang ini merupakan salah satu jajanan kaki lima yang laku berat di Afrika Selatan. Kenapa disebut walkie? Karena itu artinya berjalan. Sesuai dengan ceker yang digunakan ayam untuk berjalan. Sebelumnya, sebagai salah satu makanan khas, walkie talkies disajikan bersama dengan bubur. Namun, banyak juga yang memilih untuk memakannya lansung.

Bayangkan betapa lezatnya ceker ayam yang dilumuri bumbu lalu dipanggang sampai berwarna keemasan seperti di gambar. Yummy!

Bagi kamu yang mencoba sajian ceker ayam dari Trinidad Tobago ini dijamin akan lansung merasa segar. Kenapa? Karena si ceker ayam dipadukan dengan kuah berbahan dasar air lemon. Sebelum diolah, ceker ayam direndam dan dibersihkan dulu dengan air lemon. Setelahnya direbus sampai tekstur cekernya lembut, tiriskan, lalu masukkan ke dalam wadah berisi air, mentimun, lada, garam, irisan daun ketumbar dan tentu saja perasan air lemon. Sudah kebayang gurih, pedas sama asamnya?