Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret truffle yang mahal (unsplash.com/bigdodzy)

Bagi pencinta masakan Eropa, pasti sudah tidak asing lagi dengan truffle. Salah satu jenis jamur, sekaligus bumbu dapur ini kerap digunakan untuk mengolah aneka masakan. Di antaranya seperti pasta, burger, hingga steik.

Truffle kerap digolongkan sebagai bumbu mewah dan harganya sangat mahal. Melansir dari laman Tartufo, harga black autumn truffle dari Italia sekitar €768.85 atau setara Rp13 juta per buah (ukurannya 8-20 gram). Mahal banget, kan?

Kira-kira apa yang membuat truffle jadi salah satu bumbu dapur termahal di dunia, ya? Cari tahu alasannya di bawah ini, yuk!

1. Tidak bisa dibudidayakan

Ilustrasi truffle hitam (unsplash.com/amir_v_ali)

Berbeda dengan jamur kuping, jamur kancing, atau jamur tiram yang bisa dibudidayakan dengan mudah, truffle hanya bisa tumbuh secara alami atau liar di alam bebas. Sarana tumbuhnya jamur ini biasanya di bawah pohok ek, poplar, beech, atau hazel. 

Kondisi alam, cuaca, dan tanah juga berpengaruh terhadap kesuburan truffle. Meski pohonnya bagus, tetapi kondisi cuaca kurang baik, maka jamur tidak bisa tumbuh subur. Hal inilah yang menjadi penyebab budidaya truffle terbilang sangat rumit dan harganya mahal. 

2. Hanya bisa tumbuh di wilayah tertentu

Editorial Team