Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kuliner lokal memang punya kenikmatan yang tiada bandingan. Di sisi lain, ternyata kehadiran chinese food juga sudah lama beradaptasi dengan lidah masyarakat Indonesia. Kamu pasti sudah familier dengan siomai atau bakpau, 'kan?
Itu lah, salah satu bentuk kuliner Tiongkok yang sudah lama mendarah daging dengan keseharian lidah kita. Nah, selain kedua jenis makanan tersebut, ragam kuliner khas Tiongkok yang lain juga gak kalah populer di Indonesia, lho. Penasaran? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Kwetiau
Kwetiau (instagram.com/kwetiauakang) Buat kamu pencinta bakmi, pasti tak asing dong dengan nama kwetiau. Kwetiau sendiri merupakan sejenis mi berbentuk lebar dan pipih yang tampilannya berwarna putih. Karena kwetiau terbuat dari tepung beras, tentu tekstur yang dimilikinya ialah kenyal menggoyang lidah. Umumnya, kwetiau dimasak dengan perpaduan bumbu, sayuran, hingga daging dengan terbagi menjadi dua jenis, yakni goreng dan kuah.
Ada versi nonhalal dan halal, kini kamu bisa menikmatinya kapan saja dan di mana saja karena kwetiau mudah ditemui di berbagai penjuru Nusantara. Sesuaikan dengan selera lidahmu, ya!
2. Capcai
Capcai (twitter.com/ariemohr) Sajian yang dimasak dengan teknik sauteing dan boil ini memang banyak ditemukan di restoran Cina maupun rumah makan biasa dengan isiannya terdiri sayuran melimpah, bakso, maupun daging. Menurut bahasa Hokkien, cap berarti sepuluh, sedangkan cai artinya sayuran.
Inilah yang menjadikan kalau capcai terdiri dari banyak sayuran tapi jumlahnya tak melulu 10 macam, lho. Nah, jenis sayuran yang biasanya sering digunakan adalah seperti kembang kol, wortel, dan sawi hijau. Selain ragam bahan tersebut, capcai juga ada penambahan daging, bakso, dan jamur.
Baca Juga: 10 Aneka Kreasi Capcay Paling Enak, Chinese Food yang Menggoyang Lidah
3. Cakwe
Cakwe (instagram.com/the.lucky.belly) Sejenis roti goreng yang bentuknya memanjang ini menjadi salah satu street food yang bisa mudah kita temui dengan ciri khas dijajakan menggunakan gerobak. Dihargai tak sampai Rp5.000 ribu, cakwe memiliki cita rasa gurih asin yang bisa dimakan langsung bersama pelengkap cocolan saus sambal maupun dijadikan sebuah topping bubur ayam.
Konon, cakwe merupakan simbol kemarahan rakyat Tiongkok terhadap Qin Hui atas meninggalnya Yui Fei yang dihukum mati pada masa Kaisar Tang Gaozong. Bentuknya dua lapis adonan tepung yang mengambarkan dua manusia saling membelakangi, yakni antara Qin Hui dan sang istri dengan sebutan You zha gui yang pelafalannya You ca kue. Seiring berjalannya waktu, penganan tersebut pun lebih familiar dengan sebutan cakwe.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Bacang
Bacang (instagram.com/annisaaiv) Berbentuk limas terdiri dari beras ketan yang berisikan daging serta berbungkus daun bambu. Bacang menjadi salah satu makanan khas Tiongkok yang juga populer di Medan dan Bangka, lho. Di negara ia berasal, bacang sering dirayakan sebagai memperingati seorang tokoh yang meninggal akibat menenggelamkan diri ke ke Sungai Miluo.
Perayaan tersebut memiliki beberapa istilah di antaranya Ba Chuan, yakni perayaan di mana masyarakat Tionghoa melakukan festival makan bacang sambil dibarengi balap perahu naga.
5. Bakpao
Bakpao (instagram.com/jktdelicacy) Dalam bahasa Hokkien, pao berarti bungkusan, sedangkan bak artinya daging. Dengan begitu, bakpao berarti bungkusan yang terbuat dari adonan tepung terigu dan ragi yang mengembang kemudian diisikan daging. Di negara asalnya yakni Tiongkok, kudapan ini termasuk nonhalal, lho.
Namun, karena tidak akrab dengan selera lidah orang Indonesia, kini bakpao pun hadir dengan dikreasikan berisi daging ayam, cokelat, unti kelapa, dan isian halal lainnya. Teksturnya lembut serta empuk, bakpao disukai anak-anak hingga orang dewasa. Lumer abis!
Baca Juga: 10 Kuliner Warisan Bangsa Muslim yang Populer di Portugal, Enak!