TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyedihkan, 8 Makanan Ini Diprediksi Bakal Habis pada 2050

Kebayang gak, bisa hidup tanpa cokelat?

pixabay.com/stevepb

Bukan hanya hewan saja yang bisa punah, makanan kesukaan kita pun bisa jadi tak akan ditemukan lagi. Anak cucu kita tak bisa mencicipinya karena tidak dapat diproduksi lagi.

Sebab, jumlah bahan dasar beberapa makanan semakin berkurang. Hal ini dikarenakan kondisi tanah, musim, serta kelembapan di bumi yang terus berubah karena global warming.

Waktu yang diprediksi 'kepunahan' bahan makanan ini adalah sekitar 30 tahun lagi atau pada 2050an. Nah, selagi bisa, sebaiknya kamu mulai menikmati dan mensyukuri beberapa makanan berikut sebelum benar-benar punah.

1. Cokelat

pixabay.com/summa

Cokelat merupakan salah satu bahan yang tidak bisa tumbuh di sembarang tempat dan membutuhkan perhatian khusus. Idealnya, cokelat dibudidayakan di daerah-daerah yang berada di garis lintang utara dan selatan sebesar 10° khatulistiwa.

Ada pun yang merupakan daerah-daerah di sekitar pulau Jawa dan Malaysia. Selain itu, cokelat juga membutuhkan kelembapan yang tinggi. Sedangkan, di daerah-daerah yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat pergeseran iklim yang membuat cuaca sering berubah-ubah.

Sehingga, saat ini dibutuhkan perhatian khusus untuk dapat memproduksi cokelat lebih optimal. Pasalnya, tanaman ini baik untuk kesehatan. Jika perubahan iklim di bumi terus seperti saat ini, para petani cokelat harus mulai menerima penuruanan jumlah cokelat secara besar-besaran mulai akhir 2030. Kalau cokelat beneran habis, kira-kira Valentine jadi identik dengan apa ya?

2. Strawberry

pixabay.com/croisy

Kondisi iklim yang tidak stabil berpengaruh terhadap masa panen tanaman. Hal ini pula yang terjadi pada strawberry. Meski di Indonesia masih banyak ditemui, lain halnya di Florida, Amerika Serikat. Kamu akan mendapati harga strawberry yang mulai meningkat.

Kalau kamu pecinta jus strawberry, cobalah mulai mencari jus alternatif lain untuk menghilangkan dahaga di kala terik.

3. Kopi

pexels.com/burst

Kopi sudah menjadi gaya hidup masa kini. Sebagian orang menjadikannya sebagai minuman wajib, karena bisa membuat semangat dan menambah stamina. Jelas saja, ngantuk pun hilang.

Namun, bijih kopi yang diolah membutuhkan proses penyerbukan oleh lebah. Proses penyerbukan yang baik juga dapat meningkatkan kualitas dari kopi itu sendiri.

Masalahnya, temperatur yang terus meningkat dan cuaca yang tidak beraturan akan mengusir lebah-lebah yang berperan penting dalam pembuatan kopi. Area untuk menanam kopi pun akhirnya diprediksi akan terjadi pengurangan besar-besaran pada 2050.

Baca juga: 7 Fakta Unik tentang Keju Mozzarella yang Jarang Kita Pahami

4. Kacang tanah

pixabay.com/pexels

Kacang diperkirakan akan punah lebih cepat atau paling tidak, harganya akan segera naik. Karena, tanaman ini membutuhkan usaha ekstra untuk menjaga dan merawatnya.

Selain itu, sangat bergantung dengan curah hujan. Terlalu sedikit air hujan, kacang akan gagal tumbuh. Sedangkan, terlalu banyak air akan membuat kacang berjamur.

5. Sirup maple

weheartit.com/aleale9696

Sirup yang teksturnya mirip madu dan biasa digunakan sebagai topping pancake ini terbuat dari getah pohon gula maple. Getahnya akan mengalir dan diambil saat suhu naik.

Sayangnya, perubahan iklim membuat suhu tidak lagi bisa diprediksi. Alhasil, hal ini akan mengganggu proses pengambilan getah yang menjadi bahan sirup maple.

6. Pisang

pixabay.com/sushumnarao

Kita patut bersyukur tinggal di Indonesia, karena pisang masih mendapatkan pengairan yang cukup. Bahkan, di pinggiran sungai pun banyak ditemukan pohon pisang yang melimpah.

Namun, di negara lain, banyak petani pisang yang membutuhkan dana lebih untuk membuat sistem pengairan buatan demi menanam dan memanennya. Tanaman buah yang kaya vitamin C ini sangat bergantung pada air.

Diperlukan pula asupan air yang konsisten, serta cuaca yang tidak terlalu panas. Curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan pohon pisang tidak bisa berbuah. Ditambah lagi, satu pohon pisang hanya dapat berbuah sekali.

7. Kacang Arab chickpea

healthfitnessrevolution.com

Sama halnya dengan pisang, chickpea merupakan tanaman yang sangat bergantung dengan air. Tanaman ini tidak bisa tumbuh di tempat yang dilanda kekeringan.

Sebanyak 608,6 galon air hanya dapat digunakan untuk menghasilkan tidak lebih dari 8 ons chickpea. Sehingga, tidak perlu menunggu tahun 2050, saat ini produksi chickpea telah berkurang 40-50 persen.

Baca juga: 8 Makanan Murah Ini Bikin Kulitmu Makin Kinclong, Enak Pula!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya