TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa Harga Daging Babi Lebih Murah dari Daging Sapi

Cara mengolah daging babi pun cukup mudah

ilustrasi daging babi (unsplash.com/Cindie Hansen)

Berbagai protein hewani bisa dipilih untuk menu sehari-hari, mulai dari daging ayam, daging sapi, daging kambing, hingga daging babi. Kalau kamu penggila daging babi, kamu pasti menyadari jika harga daging babi lebih murah dari daging sapi.

Sama seperti daging lainnya, daging babi kerap dijadikan bahan utama membuat menu makan sehari-hari. Memang tak semua orang bisa mengonsumsi daging babi, tetapi tetap saja daging ini punya fansnya sendiri.

Lantas, kenapa harga daging babi lebih murah dibandingkan daging sapi? Kini kamu tak perlu bertanya-tanya lagi, beberapa alasan berikut ini bakal menjawab rasa penasaranmu!

1. Babi lebih mudah berkembang biak

ilustrasi babi (pexels.com/mali maeder)

Secara alami, sapi betina akan melahirkan anak per tahun. Namun, jumlah anak sapi yang dilahirkan hanya 1 atau 2 ekor. Berbeda dengan babi, mereka dapat melahirkan minimal 8 ekor dalam sekali melahirkan. Bahkan, dalam setahun babi dapat melahirkan sebanyak 2 kali.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa ketersediaan daging babi jauh lebih mudah ditemukan daripada daging sapi. Tak ayal jika harga daging babi lebih murah dibandingkan daging sapi jika dilihat dari reproduksi masing-masing hewan.

2. Masa pertumbuhan babi jauh lebih cepat

ilustrasi daging babi (unsplash.com/David Todd McCarty)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, babi mampu memiliki banyak keturunan dalam sekali melahirkan. Uniknya lagi, babi juga tidak membutuhkan waktu lama untuk tumuh dan berkembang sesuai ukuran pasar.

Kalau diperhatikan, hanya dalam waktu kurang dari 6 bulan babi akan mencapai ukuran pasar. Berkat pertumbuhannya yang cepat inilah ketersediaan daging babi di pasaran selalu ada.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Daging Babi yang Segar dan Berkualitas Bagus

3. Pola makan babi berbeda dengan sapi

ilustrasi babi (unsplash.com/fotoman_24)

Babi merupakan hewan omnivora. Dengan kata lain, babi dapat makan daging dan tumbuhan bersamaan. Hal itulah yang membuat babi mudah diberi makan, perkembangan tubuhnya pun pesat. Tak butuh waktu lama untuk mencapai ukuran pasar.

Dalam proses makannya, babi mengubah makanan yang masuk ke dalam tubuhnya menjadi protein dan lemak, sehingga membuat dagingnya dapat dikonsumsi. Tubuh babi pun dengan mudah menggemuk secara cepat.

Berbeda dengan sapi. Mereka hanya ingin makan rerumputan, sehingga perkembangan tubuhnya tak sesignifikan babi.

4. Proses pengambilan daging babi lebih mudah

ilustrasi daging babi (unsplash.com/KWON JUNHO)

Dari segi ukuran, sapi jauh lebih besar dan berat dibandingkan babi. Hal tersebut membuat proses pengolahan sapi, mulai dari disembelih hingga mengambil dagingnya, butuh proses cukup lama.

Biaya pengolahan babi, mulai dari disembelih hingga dipotong jadi beberapa bagian, terbilang sedikit. Bisa dibilang proses pengolahan daging babi membutuhkan tenaga dan biaya tak sebanyak daging sapi. Tak heran jika itu berpengaruh pada harga jual di pasaran.

Baca Juga: [QUIZ] Apakah Kamu Bisa Membedakan Daging Babi dan Daging Sapi Ini?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya