5 Fakta Budaya Makan Suku Sasak di Lombok Timur, Sarat Tradisi!
Budaya makan masih menjadi hal yang dilestarikan, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap suatu budaya pasti memiliki sejarah. Konon, saat dikuasainya Lombok oleh kerajaan Karangasem, Bali, membuat ditanamkannya pengaruh kebudayaan orang Bali yang berdatangan ke Lombok. Tradisi budaya makan Sasak yang hingga kini dilestarikan ialah pengaruh dari budaya Bali pada masa lampau.
Pandangan masyarakat Sasak menyatakan makan adalah suatu keadaan apabila sudah mengonsumsi nasi dengan lauk pauknya. Apabila hanya memakan ketupat, soto, jagung, ubi, atau makanan lainnya, masyarakat sana mengatakan bahwa dirinya belum makan secara lengkap.
Makanan Suku Sasak berbeda-beda, tergantung daerah tempat tinggalnya, lho! Mereka yang tinggal di pegunungan dan pesisir pantai makan dalam porsi nasi lebih banyak dari lauk-pauknya. Nah, inilah budaya yang menjadikan keunikan suku Sasak dari yang lainnya.
Sobat pencinta budaya, berikut beberapa hal terkait tradisi makan masyarakat suku Sasak yang harus kamu ketahui sebagai berikut:
1. Konsep makanan dalam budaya Sasak
Masyarakat Sasak mengatakan, makanan merupakan sesuatu yang dapat mengenyangkan. Makanan orang sasak dibedakan menjadi makanan pokok, makanan upacara, dan makanan panganan (bahasa Sasak: kekenan). Konsep makanan orang Sasak yang dapat mengenyangkan dan menggemukkan hanyalah dengan makan nasi lebih banyak dari lauk pauk. Dalam hal ini, lauk pauk hanya sebagai penyedap rasa. Bila sudah ada nasi, kesehatan pasti terjamin.
Baca Juga: 5 Kuliner Lombok yang Legendaris, Punya Cita Rasa yang Khas!
Baca Juga: Uniknya Budaya Merarik Suku Sasak Lombok, Calon Pengantin Dibawa Lari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.