Aplikasi Ini Jadi Inspirasi Masak Enak dan Sehat Selama #dirumahaja
Social distancing tak selamanya membosankan, kok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermula di Wuhan, Tiongkok, penyebaran virus corona atau Covid-19 kini telah meluas ke sekitar 166 negara, termasuk Indonesia. Untuk menekan angka penyebarannya, pemerintah menyarankan semua orang berada di rumah sementara waktu alias self quarantine.
Selama self quarantine, kita tak disarankan keluar rumah sama sekali, kecuali terpaksa untuk bekerja atau kepentingan darurat lainnya. Pergi makan ke restoran sebaiknya tak dilakukan.
Pemerintah menyarankan semua kegiatan dilakukan di rumah, termasuk bekerja dan beribadah. Nah, hal ini akhirnya membuat sebagian orang membeli makanan untuk dimakan di rumah. Sebab, merasa tak bisa memasak dan memilih praktisnya saja.
1. Yakin mau delivery order terus?
Sebagian orang yang gak bisa memasak biasanya akan memilih memesan via online. Hal ini sah-sah saja dilakukan jika self-quarantine dilakukan hanya 2-3 hari.
Faktanya, pemerintah menganjurkan #dirumahaja paling cepat selama dua pekan. Lantas, bagaimana kalau kondisi mengharuskan kita di rumah lebih lama dari itu?
Bujet kita untuk makan pastinya akan membengkak jika selalu membeli via delivery online. Misalnya, pesan makanan seharga Rp15 ribu, belum ongkos kirimnya, sehingga bisa menjadi Rp20-25 ribuan.
Nah, sehari kamu harus makan tiga kali, bukan? Kita harus menyiapkan bujet Rp60-75 ribu per hari per orang. Bayangkan itu terjadi selama dua pekan?
Baca Juga: 5 Resep Klepon ala Yummy yang Enak, Bikinnya Gampang dan Simpel
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Kreasi Durian Paling Enak ala Yummy, Bikin Langsung Jatuh Cinta