TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Kue Jahe Identik dengan Natal? Ini Sejarahnya

Kamu sering menyuguhkan kue jahe untuk Natal gak?

gingerbread (biggerbolderbaking.com)

Gingerbread atau kue jahe hampir selalu ada saat perayaan Natal. Tak hanya dijadikan camilan, kue jahe pun kerap digunakan sebagai hiasan yang unik. Umumnya, kue beraroma khas ini berbentuk miniatur rumah dan boneka menyerupai orang atau manusia salju.

Lantas, kenapa kue jahe identik dengan Natal, ya? Padahal banyak jenis kue lain yang juga menarik. Nah, jika ingin tahu jawabannya, simak ulasan lengkap berikut.

Sejarah kue jahe

ilustrasi gingerbread cookies (unsplash.com/Євгенія Височина)

Dilansir The Times Gazzete, kue jahe sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Orang Mesir dan Yunani Kunolah yang kerap memakainya pada upacara keagamaan. Akhirnya, pada 922, seorang biarawati Armenia membawa kue jahe ke Eropa. Hal tersebut membuat popularitas kue jahe di Eropa mulai meningkat. Terlebih ketika para tentara membawa pasokan jahe dari Timur Tengah untuk dicoba oleh juru masak aristrokrat pada abad ke-1, melanasir The Spruce Eats.

Puncak ketenaran kue jahe pada abad ke-17. Pada waktu tersebut, kue kering ini sering ditampilkan pada acara keagamaan. Masih dalam The Times Gazzete, kegiatan tersebutlah yang membuat kue jahe dikaitkan dengan Natal, tepatnya pada akhir abad ke-17.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya