TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Manfaat Mengunyah Perlahan Sesuai Sunah Rasul, Bagus Juga buat Diet

#RamadanMasaKini Sayangnya masih sering diabaikan

Unsplash.com/Peter Hershey

Pernah menghitung berapa kali makanan dikecap dalam mulut sebelum ditelan? Sesuai sunah Rasulullah, kita dianjurkan mengunyah makanan hingga 33 kali sebelum ditelan.

Initnya, bukan terletak pada berapa kali kita harus mengunyah, tapi harus kita pastikan tekstur makanan yang masuk ke perut kita lembut. Tujuannya mempermudah kerja organ pencernaan.

Namun, kebanyakan dari kita masih makan secara terburu-buru. Apalagi kalau lagi kelaparan. Belum selesai hancur makanan di mulut, suapan lainnya sudah masuk.

Padahal, mengunyah secara perlahan punya manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Di antaranya 10 di bawah ini:

1. Membantu kelancaran pencernaan

Unsplash.com/Shane Rounce

Sejumlah enzim di dalam air liur akan membantu proses pemecahan partikel makan, seperti enzim alpha amilase dan lingual lipase dalam yang memecah karbohidrat serta lemak. Hal ini akan melembutkan makanan dan membantunya masuk ke dalam sistem pencernaan.

Selain itu, residu akan lebih sedikit terbentuk, karena penggilingan makanan yang lebih maksimal. Nutrisi pun banyak diserap dalam usus, sehingga tubuh bisa mendapatkan manfaat lebih baik.

2. Mencegah diabetes

eatthis.com

Sekresi air liur akan terbentuk lebih banyak saat kita mengunyah makanan, yang berfungsi untuk melembutkan makanan. Hal ini bisa bermanfaat untuk mencegah potensi timbulnya diabetes.

Lambung dan usus akan memproses makanan dengan durasi yang lebih lama ketika tekstur makanan yang masuk masih kasar. Hal ini meningkatkan pelepasan insulin dan penyerapan gula dalam tubuh. Mungkin efeknya tak langsung terasa, tapi pola makan buruk juga berakibat buruk untuk jangka panjang.

3. Membantu menghilangkan bau mulut

upliftconnect.com

Senyawa hidrogen karbonat yang terkandung dalam air liur dapat menetralkan pembentukan plak. Plak yang terbentuk di areal gigi akan disapu dengan cara mengunyah perlahan.

Di samping itu, terdapat enzim antibakteri dalam air liur yang berfungsi  membunuh bakteri penyebab bau mulut. 

4. Menekan nafsu makan

gizmodo.com

Mengunyah secara perlahan ampuh mengontrol nafsu makan berlebihan. Sinyal dan rasa kenyang biasanya akan sampai ke otak dalam waktu 15-20 menit.

Dengan mengulur waktu saat makan perlahan, kamu akan mendapat perasaan kenyang yang sama, meski makan dengan porsi lebih sedikit.

5. Baik untuk diet

Unsplash.com/Kody Dahl

Kamu yang sedang diet justru dianjurkan untuk mengunyah secara perlahan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, nafsu makan dapat ditekan saat makan pelan-pelan dan memungkinkan kamu berhenti sebelum kenyang. Setelahnya pun kamu gak akan merasakan lapar "susulan" atau keinginan ngemil.

Baca Juga: 5 Resep dan Cara Membuat Masakan Padang yang Bikin Ketagihan

6. Mengurangi gas dan sendawa

thankyourbody.com

Saat makanan tidak dikunyah dengan baik, hal ini memperbesar potensi untuk makanan tak digiling dengan sempurna dalam perut. Untuk itu, sebagian nutrisi akan diserap tubuh selagi sebagian lainnya berubah menjadi sisa alias residu. 

7. Merasa lebih senang setelah makan

watchfit.com

Dengan mengunyah makanan secara perlahan, lidah akan menerima lebih banyak rasa. Kamu bisa menikmati makananmu dengan lebih baik, sehingga menimbulkan perasaan senang atau puas setelah makan.

8. Membuatmu ingin makan makanan sehat

Unsplash.com/Pablo Merchán Montes

Dilansir dari verywellfit.com, kita bisa memiliki kecenderungan makan makanan sehat dengan mengunyah perlahan. Makanan yang diproses seperti camilan, biskuit, hingga fast food didesain agar terasa nikmat di tiga kunyahan pertama.

Setelahnya, sensasi rasa akan berkurang dan justru berubah tidak enak. Berbeda dengan makanan sehat dan alami seperti sayur dan buah.

Coba bayangkan kalau kamu mengunyah biskuit atau keripik kentang 32 kali, tentu gak sebanding dengan saat mengunyah buah stroberi. 

9. Lebih terhidrasi

Unsplash.com/Johnny McClung

Studi yang dilakukan University of Rhode Island membandingkan peserta yang makan secara cepat dan perlahan. Hasilnya, rata-rata mereka yang makan secara cepat hanya minum sekitar 289 ml, sedangkan yang makan secara lambat minum air hingga 409 ml.

Baca Juga: 5 Resep Mudah dan Cepat untuk Sahur, Jangan Masak Mie Instan Terus!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya