TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jawawut: Tanaman Pangan Terabaikan yang Kaya Manfaat

Terlupakan dan terabaikan, padahal punya sejuta manfaat

id.wikipedia.org

Jawawut (Setaria Italia) adalah tanaman yang masuk ke dalam golongan rerumputan.  Jawawut biasanya tumbuh tinggi mencapai 60-120 cm. Setelah beberapa bulan ditanam, jawawut akan berbunga yang bentuknya juga memanjang hingga 30 cm. Bunga tersebut berisi bulir-bulir kecil yang bisa dikomsumsi. Bulir-bulir jawawut bermacam-macam yaitu kuning, ungu, merah, hingga jingga kecoklatan.

Dulunya, jawawut pernah menjadi makanan pokok. Namun, setelah padi dikenal luas, jawawut semakin terlupakan. Kini, sudah banyak yang tidak mengenal jawawut. Petani yang membudidayakannya pun semakin sedikit. Padahal jawawut memiliki banyak manfaat. Nutrisinya bahkan lebih tinggi dibanding padi. Yuk kenal, jawawut lebih jauh melalui penjelasan di bawah ini!

1. Asal muasal jawawut

omgperkutut.blogspot.com

Jawawut telah dibudidayakan sejak 5000 SM di Cina dan 3000 SM di wilayah Eropa. Selain Asia dan Eropa, Jawawut juga pernah menjadi makanan pokok penting di Afrika Utara.

Jawawut diperkenalkan ke Indonesia melalui oleh Tiongkok yang bermigrasi sekitar 3000-an tahun yang lalu. Sejak itulah, Jewawut mulai dikenal luas di Indonesia dan bahkan dijadikan makanan pokok oleh beberapa daerah. Daerah yang tercatat pernah menjadikan jawawut sebagai makanan pokok yaitu Enrekang, Pulau Rote, Pulau Sumba, dan lain-lain.

2. Kandungan nutrisi jawawut lebih tinggi daripada beras

tipspetani.blogspot.com

Meski kurang populer dibanding beras, sebenarnya kandungan gizi jawawut tiga hingga lima kali lebih dibanding beras.Dilansir dari Kementerian Pertanian Indonesia, Jawawut mengandung nutrisi yang sangat tinggi. Kadungan karbohidrat jawawut mencapai 84,2 % dan protein sebesar 10,7 %, lemak sebesar 3,3 %, dan serat sebesar 1,4 %.

Dilansir dari jurnal yang diterbitkan Field Crop Research Volume 124 dan juga International Journal Of Computer Application Volume 87 No.3, jawawut juga memiliki kandungan mineral seperti klasium, besi, magnesium, fosfor, seng, dan kalium. Selain itu, ada juga kandungan vitamin C, B1, dan B2. 

Baca Juga: 7 Kombinasi Makanan Ini Bisa Jadi Superfood dan Baik Dikonsumsi

3. Jawawut bisa menurunkan kadar gula darah

bukalapak.com

MV Hospital for Diabetes di India melakukan sebuah studi untuk menemukan makanan yang bisa menurunkan kadar gula darah. Studi ini dilakukan kepada 105 pasien yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompom pertama diberikan pan cake yang terbuat dari jawawut dan kelompok ke-dua diberikan pan cake yang terbuat dari beras.

Hasilnya, pasien yang diberikan pan cake jawawut memiliki level gula darah lebih rendah yaitu sekitar 59. Sementara pasien yang diberikan pan cake beras memiliki level gula darah sekitar 77.

Menurut peneliti, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa jawawut bisa membantu mengelolah diabetes. Hal ini karena glikemik jawawut rendah sementara kandungan sertanya tinggi.

4. Jawawut masih dibudidayakan secara adat di Kampung Kaluppini, Enrekang, Sulawesi Selatan

mongabay.co.id

Meski sudah sangat jarang yang membudidayakan jawawut, masih ada daerah yang mau memeliharanya meski hanya dalam jumlah sedikit. Salah satu daerah yang masih menjaga budidaya Jawawut hingga kini adalah Kampung Kaluppini yang terletak di Kapupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. 

Orang Enrekang mengenal jawawut dengan nama ba’tan atau ba’tang. Di beberapa kampung di Enrekang, terdapat sebuah ritual adat berupa syukuran panen dan penghormatan kepada leluhur. Di dalam acara ini, ba’tan adalah makanan yang harus ada. Oleh karena itulah, ba’tan masih dipelihara oleh beberapa masyarakat meskipun sudah sangat jarang.

Sebenarnya, dulu ba'tan dibudayakan secara luas di Enrekang. Namun, seiring zaman sudah banyak yang berhenti. Salah satu alasannya yaitu adanya kepercayaan bahwa jika hasil panen ba’tan tidak mencapai 40 ikat, maka petani akan dikutuk. Untuk menghilangkan kutukan, petani harus melakukan ritual permintaan maaf. Selain itu, jawawut kalah saing dengan beras yang harganya lebih murah.

Baca Juga: 5 Alasan Pisang Bisa Jadi Makanan Pokok Pengganti Nasi

Verified Writer

Resty

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya