TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Asal Usul Lontong Balap yang Jadi Kuliner Legenda Surabaya

Bukan orang Surabaya kalau belum mencicipinya

pinterest.com

Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan mempunyai beragam kuliner khas lezat. Salah satu yang melegenda adalah lontong balap. Makanan ini terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal.

Kuah lontong balap terbuat dari campuran air kaldu, bumbu, dan bawang goreng. Tapi, pernah gak sih terbesit pertanyaan kenapa makanan tersebut dinamai seperti itu? IDN Times punya informasi nih tentang asal usul lontong balap yang jadi kuliner legenda Surabaya. Simak yuk!

Baca juga: 5 Lontong Balap Paling Yahut di Surabaya, Nyesel Gak Coba!

Sejarah kata "balap" pada makanan ini.

Ada beberapa versi asal usul mengenai lontong balap. Salah satunya, para penjual lontong balap harus adu cepat untuk sampai ke tempat tujuan dan mendapatkan pembeli.

"Dulu itu di Jalan Semarang (Kecamatan Bubutan, Surabaya) banyak yang berjualan lontong. Waktu itu belum disebut lontong balap. Nah, mereka semua berjualan di kebun binatang. Tiap pagi mereka keluar naik sepeda untuk menjual lontong, kebut-kebutan," cerita Sisno seperti dikutip dari Kompas.com. " Ada orang yang menyebut, itu lontong balapan."

Penuturan Sisno itu didapatnya dari kakeknya yang terlah berjualan lontong balap sejak 1913.  Sisno sendiri merupakan generasi ketiga penjual lontong balap Cak Pri. Lontong balap Cak Pri terletak di Jalan Kebalen, Surabaya, dekat dengan House of Sampoerna.

Versi lainnya, dahulu lontong balap tidak dijual dengan gerobak dorong. Penjualnya memakai gentong berukuran besar dan berat untuk menampung kuah dan bahan-bahan lain. Karena gentong itu berat, penjualnya harus berjalan cepat seperti orang balapan.

Baca juga: Cobain! Makanan Khas Surabaya Tahu Tek Ini Ternyata Bikinnya Gak Susah, Lho!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya