6 Trik Bikin Kopi Cold Brew yang Tetap Smooth dan Segar

- Pilih biji kopi segar dan berkualitas, giling kasar agar ekstraksi merata
- Pilih biji kopi medium roast atau light roast untuk rasa lebih ringan dan fruity
- Tentukan rasio kopi dan air yang tepat, gunakan air matang untuk hasil yang bersih dan netral
Cold brew jadi pilihan favorit banyak orang karena rasanya yang halus, rendah asam, dan menyegarkan. Cocok banget dinikmati saat cuaca panas atau ketika kamu ingin sensasi kopi yang berbeda dari biasanya. Tapi, bikin cold brew sendiri di rumah kadang menghasilkan rasa yang kurang maksimal, seperti pahit, keruh, atau terlalu encer.
Tenang, bikin cold brew yang enak dan smooth sebenarnya nggak sulit, asal kamu tahu triknya. Dengan bahan sederhana dan proses yang tepat, kamu bisa menghasilkan cold brew ala kafe yang tahan berhari-hari di kulkas. Yuk, simak enam trik bikin kopi cold brew yang tetap smooth dan segar agar bisa kamu nikmati sampai tetas terakhir!
1. Gunakan biji kopi segar yang digiling kasar

Kunci pertama bikin cold brew yang nikmat adalah memilih biji kopi segar dan berkualitas. Hindari kopi bubuk kemasan siap seduh, karena biasanya sudah terlalu halus dan bisa membuat minumanmu jadi pahit dan keruh. Gilinglah biji kopi dengan tekstur kasar, mirip seperti garam laut kasar. Tekstur ini membantu ekstraksi berjalan pelan dan merata.
Pilih biji kopi jenis medium roast atau light roast, karena karakter rasanya lebih ringan dan fruity, cocok untuk metode cold brew. Biji dark roast cenderung menghasilkan rasa pahit dan terlalu kuat jika diekstrak dingin dalam waktu lama. Jadi, jangan asal pilih, ya. Gunakan grinder sendiri kalau bisa, supaya kamu bisa atur hasil gilingannya.
2. Gunakan perbandingan kopi dan air yang tepat

Trik berikutnya yang sering disepelekan adalah rasio kopi dan air. Kalau terlalu banyak kopi, hasilnya bisa terlalu pekat dan bikin mual. Kalau terlalu sedikit, rasanya jadi hambar. Rasio yang umum digunakan adalah 1:8 hingga 1:10, artinya satu bagian kopi untuk delapan sampai sepuluh bagian air. Contohnya, kalau kamu pakai 100 gram kopi, gunakan sekitar 800–1000 ml air.
Kalau kamu suka hasil yang lebih strong, mulai saja dengan rasio 1:8, lalu setelah beberapa kali coba, kamu bisa sesuaikan dengan selera. Jangan lupa, ukuran dan kepadatan kopi bisa sedikit memengaruhi hasil akhirnya. Jadi, catat rasio favoritmu setelah menemukan yang paling pas, supaya kamu bisa ulangi resep yang sama nanti.
3. Gunakan air dingin yang bersih dan tanpa bau

Air adalah elemen utama dalam cold brew, jadi kualitasnya sangat penting. Jangan pakai air keran, apalagi kalau airnya punya bau logam atau klorin. Gunakan air matang atau air mineral yang rasanya netral dan bersih. Ini akan membantu rasa kopi keluar dengan jernih dan tanpa gangguan aftertaste yang aneh.
Air yang terlalu keras (mengandung banyak mineral) juga bisa memengaruhi rasa akhir dari cold brew. Jadi, semakin bersih dan murni air yang kamu gunakan, semakin smooth juga hasil akhirnya. Pastikan juga airnya dingin saat proses penyeduhan dimulai, bukan air panas yang didinginkan, supaya karakter cold brew tetap terjaga.
4. Simpan di kulkas minimal 12–18 jam

Cold brew bukan kopi instan. Ia butuh waktu untuk mengekstraksi rasa secara perlahan dan sempurna. Idealnya, kamu biarkan kopi dan air tercampur di dalam kulkas selama 12 hingga 18 jam. Jangan tergoda untuk mengaduk-aduk selama proses ini. Biarkan saja campurannya menyatu dengan tenang tanpa diganggu.
Kalau terlalu sebentar, rasa kopi belum sempat keluar sepenuhnya. Tapi kalau terlalu lama (lebih dari 20 jam), hasil akhirnya bisa pahit atau terlalu kuat. Jadi, temukan durasi yang pas sesuai selera kamu. Biasanya, 14 jam adalah titik tengah yang aman untuk hasil cold brew yang halus, seimbang, dan tetap segar.
5. Saring dengan hati-hati agar hasilnya jernih

Setelah waktu penyeduhan selesai, saatnya menyaring kopi. Gunakan saringan kopi dari kain, filter kertas, atau kain muslin agar hasilnya bening dan bebas endapan. Hindari menyaring dengan cara tergesa-gesa karena bisa membuat ampas kopi naik dan tercampur kembali ke dalam minuman.
Kamu bisa menyaring dua kali jika ingin hasil yang lebih jernih. Pertama dengan saringan kasar, lalu kedua dengan filter halus. Proses ini memang butuh sedikit kesabaran, tapi hasil akhirnya sepadan. Cold brew yang bening dan halus akan lebih menyenangkan untuk dinikmati, baik diminum langsung maupun dicampur es atau susu.
6. Simpan hasil cold brew dalam botol kaca

Setelah selesai disaring, simpan cold brew dalam botol kaca tertutup rapat, lalu masukkan ke dalam kulkas. Gunakan botol yang bersih dan bebas bau agar rasa kopi tetap terjaga. Cold brew bisa bertahan hingga 5–7 hari jika disimpan dengan baik, jadi kamu bisa bikin banyak sekaligus untuk stok mingguan.
Hindari menggunakan wadah plastik karena bisa memengaruhi rasa dan aroma kopi. Bahan plastik cenderung menyerap bau dan kadang meninggalkan rasa “asing” pada minuman. Botol kaca adalah pilihan terbaik untuk menjaga kualitas dan kesegaran cold brew kamu sepanjang minggu.
Melalui teknik yang tepat, kamu bisa bikin kopi cold brew yang tetap smooth dan segar. Kuncinya ada pada kesabaran, bahan berkualitas, dan perhatian pada detail kecil. Yuk, mulai eksperimen di rumah dan nikmati sensasi ngopi dingin yang bikin hari makin asik!