Ketika pertama kali mendengarnya mungkin kamu sedikit bingung dengan nama masakan ini. Yap, pasalnya di beberapa daerah nama ini punya artian yang tidak senonoh. Tapi kini mari beranjak ke Aceh, di sana ada bubur pisang yang sangat terkenal dan disukai warga lokal hingga wisatawan yang bernama memek.
Daripada penasaran langsung aja yuk kita simak beberapa fakta unik tentang bubur pisang yang satu ini!
Nama bubur memek merupakan serapan kata dari mamemek yang berarti dalam bahasa Aceh memiliki arti mengunyah-ngunyah atau menggigit. Bubur ini berasal dari Pulau Simeulue dan memiliki tekstur yang lembut dan membuat setiap orang yang memakannya mengunyah-ngunyah dengan mudah.
Masyarakat lokal selalu menyediakan bubur ini ketika bulan Ramadan. Bubur pisang memek menjadi takjil favorit yang gak boleh ketinggalan di meja makan. Lain halnya dengan warga lokal, para wisatawan yang datang selalu mencari makanan ini dan banyak orang yang menjualnya setiap hari selain di bulan puasa. Jadi kamu kalau berkunjung ke Aceh bisa buat mencicipinya nih.
Bahan baku bubur ini adalah beras ketan, pisang, santan dan gula. Bahan-bahan semuanya dimasak selama sejam dan disajikan selagi hangat. Bubur ini biasa dijual seharga Rp5 ribu dalam gelas plastik.
Meskipun punya nama unik yang banyak mendapat respon kurang enak dari segi nama yang unik, namun masyarakat lokal tidak memperkenankan untuk mengganti nama sajian bubur memek ini. Warga lokal menghargai nama sajian khas yang telah diberi oleh nenek moyangnya sejak dulu.
Di samping namanya yang unik sajian ini punya rasa khas yang enak dan cukup mengenyangkan bila disantap saat pagi hari. Terdapat rasa gurih dari santan dan tepung beras yang kemudian bersatu dengan manisnya pisang dan gula.
Kalau kamu berkunjung ke Aceh jangan lupa cicipi makanan khas yang satu ini ya. Enak dan bikin kamu kenyang seharian buat jalan-jalan!