5 Fakta Nasi Lesah, Kuliner Legendaris Magelang yang Mulai Langka

Jadi salah satu sajian wajib saat Waisak

Kamu yang suka makan makanan berkuah, Magelang punya kuliner khas yang mirip soto. Namanya nasi lesah, makanan satu ini dapat disantap saat sarapan maupun malam hari untuk menghangatkan tubuh.

Nasi lesah yang juga disebut sebagai soto lesah menjadi hidangan yang wajib kamu cobain saat ke Magelang. Makanan ini kerap menjadi rekomendasi untuk disajikan saat Waisak, lho. Beberapa fakta nasi lesah ini bakal membuatmu pengin segera mencobanya!

Baca Juga: 5 Fakta Nasi Timbel, Makanan Sunda yang Menggugah Selera 

1. Nasi lesah sebagai wujud akulturasi budaya

5 Fakta Nasi Lesah, Kuliner Legendaris Magelang yang Mulai Langkailustrasi nasi lesah (instagram.com/lovita_tatak)

Nasi lesah sejenis soto dengan akar kuliner budaya China dan Tamil. Ini juga menjadi alasan kenapa ada banyak variasi soto di Nusantara. Tentunya sudah disesuaikan dengan cita rasa yang cocok dengan lidah orang Indonesia.

Dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya karya Denys Lombard menyatakan bahwa soto berasal dari China yang dikenal dengan caudo atau jau to. Kata tersebut dalam dialek Hokkian berarti jeroan berempah. Akulturasi budaya China di Nusantara terjadi pada masa Laksamana Cheng Ho, antara 1405—1433.

Kemudian, terjadi pula migrasi besar-besaran dari India ke Nusantara. Mereka membawa pengaruh besar kebudayaan Hindu dan Buddha. Selain itu, berasal dari golongan penting, yakni ksatria (militer), waisya (pedagang), dan brahmana (pendeta). Dari sinilah sothi yang menjadi cikal bakal soto, versi sup kari ringan yang awalnya dari wilayah Madurai, Tamil Nadu dibawa ke Nusantara.

Kala itu, Magelang termasuk tempat persinggahan dalam jalur migrasi dari India ke Nusantara. Pantas saja jika meninggalkan jejak berupa banyaknya bangunan candi hingga budaya kuliner berupa sothi yang telah mengalami akulturasi menjadi soto yang dikenal secara luas. Sedangkan nasi lesah di Magelang menjadi salah satu jenis soto varian awal yang dipengaruhi kebudayaan tersebut.

2. Kuah nasi lesah berbahan santan

5 Fakta Nasi Lesah, Kuliner Legendaris Magelang yang Mulai Langkailustrasi kuah nasi lesah (instagram.com/faridayuliani99)

Nasi lesah gak cuma mirip soto, tapi juga nasi kare khas Solo yang disajikan dengan kuah santan. Kuahnya semakin kental dan gurih dengan tambahan kemiri pada bumbu nasi lesah. Sedangkan isiannya berupa bihun, taoge, dan daging, kalau mau rasanya lebih autentik, kamu bisa menggunakan daging ayam kampung.

Sudah menjadi rahasia umum jika masakan Asia nyaris selalu menggunakan banyak rempah. Demikian pula dengan nasi lesah yang menggunakan serai, kunyit, merica, ketumbar, lengkuas, dan jahe sebagai bumbunya. Kuliner akan semakin kaya rasa dengan tambahan gula aren dan gula pasir. Kalau bumbu aromatiknya menggunakan daun salam dan daun jeruk.

3. Tersedia dengan isian daging ayam maupun sapi

5 Fakta Nasi Lesah, Kuliner Legendaris Magelang yang Mulai Langkailustrasi nasi lesah (instagram.com/nando_nurhadi)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, nasi lesah lahir dari pengaruh budaya kuliner Tamil Nadu. Sebagian besar penduduknya dan yang bermigrasi ke Nusantara merupakan penganut Hindu, sehingga isian utama nasi lesah bukan daging sapi melainkan daging ayam.

Namun, seiring berkembangnya zaman, banyak pedagang nasi lesah yang menyajikannya dengan daging sapi. Nasi lesah daging sapi lebih sulit ditemui daripada nasi lesah pada umumnya yang menggunakan daging ayam. Beberapa pedagang juga menyajikannya dengan irisan tahu bacem, sehingga memberi cita rasa manis.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Mangut Beong di Magelang, Rasanya Autentik

4. Salah satu sajian saat Waisak

5 Fakta Nasi Lesah, Kuliner Legendaris Magelang yang Mulai Langkailustrasi perayaan Waisak di Candi Borobudur, Magelang (commons.wikimedia.org/Suseno)

Magelang, tepatnya Candi Borobudur, menjadi salah satu pusat perayaan Waisak terbesar di Indonesia setiap tahunnya. Banyak orang dari berbagai penjuru daerah atau bahkan luar negeri berpartisipasi dalam perayaan Waisak hingga Festival Lampion. Wajar jika nasi lesah menjadi salah sajian yang patut dicoba sepulang ibadah di Magelang.

Meski begitu, faktanya sejumlah umat Buddha menghindari makanan yang mengandung daging maupun seafood saat Waisak. Bukan berarti benar-benar tidak boleh, sebagian dari mereka masih menyantap makanan yang mengandung daging dan bawang-bawangan dalam porsi terbatas. Apa kamu berencana untuk menikmati nasi lesah juga?

5. Kuliner yang mulai langka di Magelang

5 Fakta Nasi Lesah, Kuliner Legendaris Magelang yang Mulai Langkailustrasi nasi lesah (instagram.com/iqbal.catering)

Satu lagi fakta tentang nasi lesah, yakni pedagang kuliner satu ini semakin langka di Magelang. Konon, penjual nasi lesah tidak sampai 50 pedagang. Namun, nasi lesah gak cuma dapat ditemui di Magelang, karena kini sudah ada di Yogyakarta.

Buat yang penasaran dengan rasanya, kamu juga bisa membuat sendiri di rumah. Caranya hampir mirip seperti membuat soto atau kari pada umumnya. Jangan lupa untuk menggunakan santan sebagai kuah yang menjadi ciri khasnya.

Kelima fakta tentang nasi lesah, kuliner legendaris khas Magelang yang mulai langka, di atas gak boleh kamu lewatkan. Gak hanya mirip soto, tapi juga nasi kare khas Solo. Mau mirip dengan kuliner serupa pun, nasi lesah tetap memiliki latar belakang, cita rasa, dan cara penyajiannya tersendiri.

Baca Juga: Resep Nasi Lesah Khas Magelang, Sekilas Mirip Soto Kuning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya