5 Fakta Seputar Pemberian Lapisan Lilin Pada Buah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan lilin pada buah mengundang keresahan di masyarakat. Hal ini karena ada kekhawatiran bahwa lilin dapat membahayakan kesehatan. Sebenarnya buat apa sih ditambah lilin? Memangnya tidak berbahaya? Yuk kita temukan jawabannya di artikel ini
1. Pemberian lilin merupakan salah satu upaya pengendalian kelayuan pada buah
Buah dan sayur setelah dipanen akan cepat mengalami kelayuan apabila tidak dikendalikan proses respirasinya. Oleh karena itu, agar buah tetap segar sampai di tangan konsumen maka perlu upaya pengendalian respirasi. Misalnya dengan pengaturan komposisi udara penyimpanan, suhu penyimpanan dan pemberian lilin
2. Sejarah pemberian lilin
Pemberian lilin pada buah telah dilakukan pada abad ke 12 oleh orang China. Pada saat itu dilaporkan bahwa buah yang dilapisi lilin lebih awet daripada buah yang tidak dilapisi lilin. Kemudian pada tahun 1930, lilin dari hot-melt paraffin mulai tersedia secara komersial untuk buah apel dan pir
3. Mengapa harus diberi lilin?
Editor’s picks
Buah sebenarnya memiliki pelapis alami yang bertujuan untuk melindungi dirinya dari fungi dan menjaga kandungan air selama musim kering. Namun, pelapis ini hilang akibat proses pasca panen yaitu pencucian. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan debu dan kotoran pada buah. Oleh sebab itu, buah perlu dilapisi lilin untuk menjaga kesegaran, menghambat proses respirasi dan memperpanjang masa simpan selama penyimpanan dan distribusi.
Baca Juga: 5 Menu Lezat Berbahan Dasar Apel, Gak Cuma Disantap Langsung
4. Sumber lilin
Lilin yang digunakan pada buah berasal dari hewan dan tumbuhan. Contohnya lilin lebah yang dihasilkan dari lebah dan lilin Candelilla yang dihasilkan oleh tanaman Candelilla. Kemudian, ada lilin Carnauba yang dihasilkan dari pohon palma dari Brazil.
5. Aspek keamanan
Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengatur penggunaan lilin pada bahan pangan dalam Peraturan Kepala BPOM No 12 Tahun 2013 dimana disebutkan bahwa lilin lebah, lilin Candelilla, lilin syelak tidak memiliki batas maksimum asupan harian yang berarti ketiga lilin tersebut memiliki toksisitas sangat rendah. Lilin Carnauba memiliki batas maksimum asupan harian 0-7 mg/kg berat badan.
Demikian fakta seputar penggunaan lilin pada buah. Semoga dapat menambah wawasan dan mengurangi kekhawatiran masyarakat akan lilin pada buah.
Baca Juga: 7 Buah & Sayuran Berwarna Ungu yang Baik untuk Kesehatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.