Siapa sih yang gak kenal donat? Dari zaman dahulu kala sejak nenek moyang hingga jaman sekarang, donat rupanya menjadi salah satu snack yang tidak pernah habis ditelan zaman. Perlu kamu tahu juga bahwa donat gak cuma ada di Indonesia tapi hampir di seluruh dunia.
Dengan adonan dasar dan cara pembuatannya yang hampir sama, membuat nama donat di penjuru dunia menjadi berbeda-beda. Mereka pun punya cita rasa khasnya masing-masing. Yuk, mengenal donat dari negara lain!
Donat asal Nepal ini dikenal di negaranya dengan Sel Roti. Dibuat dengan bentuk lingkaran seperti donat pada umumnya, namun Sel Roti ini dinobatkan sebagai donat tertipis di dunia. Biar begitu, rasanya yang manis dan gurih, menjadikan Sel Roti sebagai makanan wajib dalam perayaan besar di Nepal, misalnya pada festival Dashain dan Tihaar.
Sampai sekarang donat khas Asal Nepal ini tidak pernah dinikmati dengan berbagai variasi seperti gula, selai, atau berbagai topping lainnya. Mungkin karena memang rasanya yang sudah enak, ya?
Donat yang berasal dari Italia ini tidak memiliki lubang di tengahnya. Gula halus nggak pernah lupa menghiasi roti bulat sebesar kepalan tangan. Paling sering, bombolone ini diisi dengan krim dan gula.
Gak heran, donat khas Italia ini sangat tidak disarankan buat yang diet karena kalorinya yang tinggi. Tapi, kalau sudah melihat tampilannya yang menggoda dan harumnya yang semerbak, siapa yang bisa nolak?
Secara tampilan, oliebol memang hampir sama dengan bombolone. Hanya saja bentuknya yang lebih kecil sehingga lebih ringan untuk dimakan. Pada bagian luarnya oliebol tetap dilapisi dengan gula halus.
Selai buah menjadi favorit isian oliebol, misalnya selai strawberry, nanas, kacang, hingga blueberry. Pada setiap perayaan seperti upacara kematian, ulang tahun, hingga perayaan penting negara oliebol disajikan agak sedikit berbeda. Disiram dengan krim fla serta taburan kismis atau kacang dengan tujuan lebih mewah.
Jangan ngiler, ya membayangkannya!
Walaupun beignet ini berasal dari Perancis, ternyata masyarakat New Orleans, Amerika Serikat membuatnya menjadi dessert favorit mereka. Bentuk beignet ini bukan bulat melainkan kotak persegi panjang dengan bagian tengah yang agak 'berisi'. Mirip seperti bantal deh, pokoknya.
Untuk mendapatkan rasa klasik yang masih khas, biasanya beignet tidak diberi isian apapun karena adonannya yang sudah punya citarasa lezat nan unik. Namun seiring berkembangnya waktu, beignet mulai diberi isian caramel dan coklat. FYI, bagi warga Perancis dimana ada kopi dan teh disitu selalu ada beignet, lho!
Jepang ternyata nggak cuma kreatif dalam menghasilkan berbagai produk elektronik. Salah satunya kuliner Jepang yang nggak cuma kreatif tapi juga menawarkan berbagai rasa yang unik. Misalnya saja donat yang menjadi ikonik Jepang, donbutsu doonatsu namanya.
Tampilan fisiknya menyerupai donat yang sering kita jumpai pada umumnya, lingkaran dengan lubang ditengahnya. Tapi yang membedakan, donat ini dilumuri dengan krim berbagai warna berbahan dasar cokelat yang kemudian dibentuk berbagai karakter menggemaskan. Mulai rilakkuma, totoro, panda, kucing, dsb. Masih rela mau makan?
Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat dihebohkan dengan snack bernama churros yang menjadi kekinian pada jamannya. Mungkin belum banyak yang tau bahwa churros sebenarnya juga donat yang berasal dari Spanyol. Hanya saja berbentuk panjang dan bergerigi.
Tak lupa, saat masih panas setelah digoreng gula halus wajib ditaburkan beserta buah segar dan selai coklat. Di Spanyol, awalnya resep churros ditemukan oleh para penggembala dan kemudian di modifikasi sampai menjadi churros yang saat ini sering kita jumpai.
Berbeda dengan sebelumnya, yang rata-rata berbentuk bulat. Afrika Selatan punya donat yang berbentuk panjang dan dikepang lalu dilumuri dengan maple sirup. Kalau sekarang kamu sering menemukan donat dengan bentuk yang sama, tak lain pencetusnya memang negara Afrika Selatan. Uniknya, koeksister tidak disajikan dengan minuman hangat layaknya donat namun dengan minuman dingin seperti es buah khas daerah setempat. Cocok nih buat yang suka manis!