Mie dan spaghetti merupakan makanan yang cukup familiar bagi mayoritas orang. Kedua makanan tersebut juga memiliki peminat yang tidak sedikit. Makanan-makanan yang berasal dari tepung ini memiliki tampilan yang terbilang mirip.
Hal tersebut kerap menimbulkan anggapan bahwa mie dan spaghetti adalah makanan yang sama. Namun, anggapan tersebut tidaklah benar, mie dan spaghetti memiliki banyak perbedaan yang spesifik. Berikut beberapa perbedaan dari mie dan spaghetti!
Makanan asal negeri tirai bambu ini terbilang populer di berbagai restoran di Indonesia. Menu ini pun dapat kalian temukan pada pedagang makanan kaki lima.
Sejarah dari mie diperkirakan mulai ada pada tahun 200 SM, tepatnya di zaman Dinasti Han di China. Di era tersebut, mie rebus merupakan makanan utama di istana. Pada zaman Dinasti Tang, tahun 617 hingga tahun 907, mie mulai disajikan sebagai menu utama di saat ulang tahun dan juga malam tahun baru. Setelah popularitasnya melejit, mie pun akhirnya tersebar luas ke berbagai negara.
Pengolahan dari makanan ini diawali dengan menggulung adonan hingga panjang lalu dimasak dengan air mendidih. Bahan dasar dari mie umumnya berupa tepung terigu dan soba. Selain itu, makanan ini memiliki tampilan sedikit bergelombang dan keriting. Sementara dari teknik memasak dan penyajian, mie dimasak dengan bumbu khas dan tambahan lauk lainnya, seperti sayur, ayam, dan daging.
Sedangkan dari segi gizi, mie tergolong sebagai sumber karbohidrat. Karbohidrat itu terkandung pada bahan dasar pembuatan mie, tepung terigu. Selain itu, kalori yang terkandung pada mie juga terbilang lebih besar dari nasi. Wah bisa bikin gagal diet nih!
Salah satu jenis pasta ini seringkali dikenal sebagai mie dari Italia. Kehadirannya sangat populer di era kekinian saat ini. Spaghetti dapat ditemukan di cafe atau restoran bergaya barat. Bahkan, pasta tersebut juga dikemas sebagai makanan siap saji.
Sejarah dari spaghetti pun cukup beragam, salah satunya ekspedisi Marco Polo di tahun 1292. Namun, beberapa arkeolog menemukan bahwa pasta diperkenalkan di Eropa oleh bangsa Berber. Saat itu mereka telah menaklukan Sisilia, salah satu daerah di Italia. Makanan ini dibuat dengan bentuk memanjang di daerah tersebut ketika abad ke-12. Fakta ini disampaikan oleh Muhammad al-drisi dalam karyanya, Tabula Rogeriana.
Bahan dasar dari pengolahan spaghetti adalah tepung gandum dan air. Makanan tradisional khas Italia ini memiliki bentuk silinder panjang dan tipis. Sepintas terlihat seperti mie, namun spaghetti memiliki tampilan lurus dan tidak bergelombang. Dan dari cara penyajiannya, pasta modern ini kerap disajikan dengan saus tomat, keju, dan daging.
Apabila diamati dari fakta gizi yang terkandung, spaghetti memiliki protein lebih banyak dibanding mie instant. Tak hanya kaya akan protein, kalori yang terdapat pada 100 gram spaghetti hanya berjumlah 162 kkal.
Di tangan para chef handal, mie dan spaghetti dapat diolah menjadi kreasi menu yang beragam. Untuk kreasi mie yang terbilang populer di Indonesia, mie Aceh khas Aceh dan mie celor dari Palembang merupakan kuliner yang wajib dicoba. Mie Aceh memiliki cita rasa pedas yang menggugah selera, sementara mie celor memiliki rasa gurih yang nikmat.
Sedangkan kreasi spaghetti yang menyandang predikat populer yaitu spaghetti aglio olio, spaghetti carbonara, dan spaghetti bolognese. Ketiga kuliner tersebut diolah dengan memadukan berbagai bahan baku, seperti bawang, keju, daging cincang, dan lada.
Bagaimana pendapat kalian tentang perbedaan mie dan spaghetti di atas? Tentunya, kalian tidak lagi bingung untuk membedakan kedua makanan tersebut. Semoga artikel ini dapat mejadi referensi yang bermanfaat ya!