5 Cara Menyimpan Bolen Pisang agar Tambah Awet

2. Simpan di suhu ruang namun jauhkan dari tempat bersuhu ekstrem

ilustrasi rak penyimpanan di dapur (pexels.com/Mike Bird)

Berikutnya, bolen pisang juga bisa kamu simpan di suhu ruang selama kurang lebih 2 hari. Namun untuk melakukan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penyimpanan lebih efektif dan terhindar dari kerusakan yang terlalu cepat. Sebaiknya, kamu mempertimbangkan tempat penyimpanan yang sejuk dan kering. Biasanya, lokasi tersebut lebih mudah dijumpai dalam lemari makanan. Namun, pastikan tempat itu tidak memiliki sumber kelembapan ataupun suhu udara ekstrim. Dengan kata lain, ketika tempat penyimpanan memiliki suhu udara yang terlalu panas maupun terlalu basah, maka hal tersebut bisa merusak makanan lebih cepat.

Jika kamu membeli bolen pisang di tempat tertentu, biasanya mereka akan menaruh catatan tentang tata cara penyimpanan di kemasan terluar. Di situ, kamu bisa membaca dengan cermat apakah produk yang kamu beli dapat disimpan di suhu ruang atau tidak. Mengingat isian bolen pisang yang semakin variatif, hal tersebut juga berpengaruh terhadap sensitivitas makanan ini terhadap suhu. Makanya, jika kamu mendapati bahwa makanan tersebut aman disimpan di suhu ruang, maka kamu bisa melanjutkan penyimpanan di lokasi yang kering dan sejuk. Tetapi jika anjuran produk mengharuskan kamu meletakannya di tempat bersuhu lebih dingin, maka hindari suhu ruang agar makanan tetap awet dan nikmat.

3. Simpan bolen pisang dalam kulkas jika ingin memperpanjang usia makanan

wanita menyimpan makanan di kulkas (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Salah satu cara menyimpan bolen pisang agar usianya tahan lama, maka lemari es atau kulkas menjadi lokasi ideal untuk mewujudkan hal tersebut. Di sini, kamu bisa memanfaatkan bagian chiller untuk menyimpan makanan ini selama berhari-hari. Umumnya, ketahanan bolen pisang di dalam lemari es jauh lebih panjang daripada menyimpannya di suhu ruang. Rata-rata bolen pisang yang disimpan di dalam kulkas bisa bertahan kurang lebih 5 hari. Hal ini juga tergantung pada jenis bolen pisang yang kamu simpan. Isiannya juga turut mempengaruhi ketahanan kue. Semakin basah atau berair isian bolen pisang, biasanya waktu simpan pun tidak cukup panjang karena khawatir kelembapan bisa merusaknya.

Makanya, kamu harus cermat memilih isian ketika hendak membeli atau membuat bolen pisang yang ingin disimpan dalam kurun waktu lama. Selain itu, kamu juga tidak dianjurkan untuk menyimpan bolen pisang langsung dalam kondisi terbuka. Melainkan, bolen pisang harus disimpan di dalam wadah kedap udara terlebih dahulu. Persiapan ini dilakukan demi menghindari kondisi bolen pisang yang terlalu keras dan kering. Sementara jika kamu menyimpannya di dalam wadah kedap udara terlebih dahulu, maka hal-hal tersebut bisa diminimalisir bahkan dihindari.

4. Catatan untuk bolen pisang yang hendak dibekukan

plastik untuk menyimpan makanan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kalau bolen pisang bisa disimpan di bagian chiller, beberapa orang pasti bertanya-tanya apakah makanan ini dapat dibekukan. Jawabannya tergantung pada jenis bolen dan risiko yang akan kamu dapatkan. Biasanya kalau kamu membuat bolen pisang sendiri, kamu bisa menyimpan adonan yang belum dimasak ke dalam freezer kurang lebih 1 bulan lamanya. Jadi, kamu bisa memasukkan isian lalu gulung adonan bolen sampai rapat. Setelah itu, kamu bisa memasukkannya ke dalam plastik vakum untuk mengeluarkan udara sebanyak mungkin dari dalam makanan tersebut. Jika tidak menggunakan plastik vakum, khawatir nantinya akan ada bunga kristal es yang tumbuh di sekitar bolen sehingga lebih lama di-defrost begitu hendak dipanggang.

Di sisi lain, bolen matang juga bisa saja dibekukan, tapi nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dan rasa makanan. Semakin lama disimpan dalam kondisi beku, bolen pisang matang akan semakin keras dan rasanya berisiko pun menurun. Makanya, jika kamu ingin melakukan pembekuan pada bolen pisang matang, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin dihadapi seperti ini supaya kamu gak kecewa dengan rasa makanannya nanti.

5. Tanda bolen pisang sudah basi atau rusak

seloyang bolen pisang (pexels.com/reyhan diptayana)

Selain mengenali beberapa penyimpanan yang disebutkan di atas, kamu juga harus mengetahui tanda yang menunjukkan bahwa bolen pisang telah basi atau dalam kondisi rusak. Pertama, kamu bisa mengidentifikasinya melalui perubahan penampilan. Jika warna pada permukaan bolen berbeda dari pertama kamu melihatnya, maka hal ini bisa menjadi tanda bahwa makanan tersebut sudah basi. Contohnya adalah bintik-bintikan keokelatan atau kehijauan yang biasanya menjadi pertanda tumbuhnya jamur.

Tekstur bolen pisang juga biasanya kering di bagian atas. Tetapi, kalau kamu mendapati teksturnya berubah menjadi lembek, lembap, dan berair, maka hal ini bisa menjadi indikator bahwa hidangan sudah tidak segar. Terakhir, kamu juga bisa mengidentifikasinya melalui bau. Kalau baunya terasa asam dan tengik, itu juga bisa menjadi pertanda bahwa bolen pisang sudah tidak dapat dikonsumsi. Kalau ingin lebih yakin, kamu juga bisa mencicipi sedikit kudapan tersebut, dan jika rasanya sudah jauh berbeda dari bolen pisang yang fresh, maka sebaiknya hidangan tersebut disingkirkan saja.

Demi menjaga kesegaran bolen pisang, kamu harus memperhatikan cara menyimpan bolen pisang seperti catatan di atas. Lebih dari itu, kamu juga perlu mengenali tanda-tanda bagaimana bolen pisang sudah tidak segar dan basi supaya tidak lagi dikonsumsi. Dengan catatan sederhana ini, pengalaman menyantap bolen pisang pun bisa semakin istimewa dan kamu dapat menyimpannya secara maksimal.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Bolen Pisang biar Hasilnya Enak dan Istimewa