Jangan Asal Daftar, Ini 5 Tips Memilih Kursus Memasak yang Baik

Kelas kursus memasak biasanya tersedia dalam beberapa jenis. Ada yang untuk pemula, masakan rumahan, khusus makanan tertentu, hingga kelas untuk membuka usaha kuliner. Sebelum mendaftar, mantapkan dulu tujuanmu akan mengambil kelas jenis apa. Karena gak ada salahnya lho langsung ambil kelas usaha kuliner, siapa tahu bisa menambah pemasukan.

Info kursus memasak biasanya disebar melalui kanal berita wanita, majalah cetak, brosur, atau komunitas ibu-ibu. Bagi kamu yang masih awam, atau bahkan baru pertama kali ikut, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu soal reputasi kelas kursus dan kredibilitas pengajar.

Kamu bisa browsing di internet untuk kelas-kelas profesional yang diselenggarakan di kota besar. Atau kamu bisa bertanya dari mulut ke mulut pada orang yang sudah pernah mengikuti kelas itu sebelumnya. Cari tahu apakah pengajarnya memang berpengalaman, punya background pengetahuan kuliner yang mumpuni, dan lain-lain.

Karena sekarang gak cuma chef saja yang bisa menjadi instruktur di kelas kursus memasak. Kini para influencer dan food blogger juga banyak yang didapuk menjadi pembicara hingga instruktur. Biasanya tarif yang dipasang akan lebih murah ketimbang chef profesional.

Meski sudah memilih jenis kelas dan sekilas mengenal pengajarnya, kamu tetap harus memelajari pilihan menu yang ditawarkan. Biasanya tercantum keterangan tambahan soal menu apa saja yang akan dipraktekkan. Pelajari dulu sebisamu, cari tahu tentang bahan baku dan cara memasaknya. 

Jadi nanti saat kursus, gak benar-benar memulai dari nol. Kamu jadi punya kesempatan untuk banyak bertanya, melengkapi pengetahuan dasar yang sudah kamu bawa dari rumah.

Setelah mengetahui reputasi kelas dan pengajar, saatnya pertimbangkan biaya serta fasilitas. Coba cari informasi 2 sampai 3 kursus untuk membuat perbandingan. Analisa terlebih dahulu, apakah biaya yang harus dikeluarkan sebanding dengan apa yang kamu dapat.

Kamu bisa mengecek kapasitas kelas, kalikan dengan biaya per orang, lalu kalkulasikan dengan fasilitasnya. Berapa lama waktu kursus, apakah hasilnya bisa dibawa pulang, adakah waktu tambahan untuk tanya jawab, dan lain-lain.

Satu lagi yang gak boleh kamu lupakan, sesuaikan jadwal kursus dengan jarak tempuh dan kesibukanmu. Kalau posisimu sedang tidak bekerja dan punya banyak waktu luang, tentu lebih fleksibel tinggal menyesuaikan jarak. Tapi kalau kamu bekerja, coba ambil di akhir pekan itung-itung mengisi waktu libur dengan kegiatan bermanfaat.

Selain itu, kursus masak juga bisa mengisi waktu ngabuburit lho! Mengingat sebentar lagi masuk bulan puasa, kamu bisa membawa pulang skill memasak yang lebih baik. Menyiapkan menu sahur, berbuka, sampai hidangan lebaran jadi makin mudah deh!