Ternyata Begini Kandungan dalam Susu Bubuk, Yakin Masih Mau Minum?

Tercatat kebutuhan susu nasional sekitar 3,7 ton susu segar, tapi pasokan dalam negeri hanya mampu 23 persen. Sisanya diimpor dari Selandia Baru, Thailand, Amerika Serikat, dan Eropa yang didominasi susu bubuk.

“Setiap proses pengolahan susu segar menjadi susu bubuk itu hanya merusak kandungan yang ada di dalamnya. Apalagi susu kental manis yang banyak sekali mengandung gula,” ujar Matthew.

Manfaatnya sebagai minuman paling bermanfaat hanya didapat dari susu sapi segar yang telah diproses secara pasteurisasi.  Balita disarankan minum susu ASI hingga berusia 2 tahun.

Setelah itu, diperbolehkan minum susu sapi segar untuk membentuk kandungan kalsium sampai berusia 20 tahun.

Seperti yang disinggung di atas, susu bubuk atau susu kental manis tidak dapat memberikan manfaat layaknya susu sapi segar. Parahnya di Indonesia, iklan-iklan susu menawarkan banyak manfaat dalam produknya, seperti menjadikan anak pintar, menolong osteoporosis, dan masih banyak lagi yang lainnya.

"Itu hanya strategi marketing, misalnya susu yang mengandung Omega-3. Dalam kemasan memang ada kandungan tersebut, tapi itu sedikit sekali. Mereka tidak menjelaskan seberapa banyak Omega-3 yang memang dibutuhkan manusia," jelas Dr. Matthew.

Sama halnya dengan osteoporosis, setelah berusia 20 tahun ke atas, jumlah kalsium yang ada pada tubuh telah ditentukan. Maka dari itu, jika sudah ada tanda kekurangan kalsium, alangkah baiknya kita mencegahnya dengan minum susu sapi.

Bukan sebaliknya, setelah terkena osteoporosis kita baru semangat untuk minum susu.

Jadi, silakan direnungkan kembali, apakah kamu sudah benar dalam mengonsumsi susu? Sekali lagi, untuk mendapatkan manfaat yang baik, minumlah susu sapi segar.